Chapter : Hard to breath

1.9K 375 25
                                    

[ Sebelumnya... ]

Tok tok tok!

Pintu kamar Lucas diketuk oleh seseorang.

" Masuk..." Balas Lucas seadanya.

Seorang pelayan masuk dan langsung menghampiri Lucas.

" Ada apa? " Tanya Lucas sambil melirik jam dinding.

" Yang mulia Raja memanggil anda ke kantor nya, tuan." Ucap pelayan itu.

Lucas berbalik, " kenapa? " tanya nya lagi.

" Ada sesuatu yang ingin dibicarakan bersama anda tuan..." Balas pelayan itu.

Lucas dengan santai mengangguk, " baiklah, arahkan aku." Ucapnya.

Pelayan itu mengangguk lalu segera berjalan dan meminta Lucas mengikutinya menuju ke ruang kerja Wiztle.

" apa ini sesuatu yang privasi sampai sampai dia harus membicarakannya langsung padaku?" pikir Lucas sambil berjalan mengikuti pelayan pria itu.

Setelah berjalan menaiki sebuah tangga dan beberapa lorong, Lucas dan pelayan itu pun sampai didepan sebuah pintu kayu setinggi 3 meter.

Pelayan itu mengetuk pintu lalu membiarkan Lucas masuk.

" Hari yang cerah kan Lucas? " Ucap Wiztle sambil merapikan rambut hitamnya yang agak berantakan.

" Yah, tentu, apakah yang mulia memanggil untuk menyuruhku dan Carlin bersiap? " tanya Lucas pada Wiztle langsung ke inti.

Wiztle tertawa kecil, " bukankah terlalu cepat untuk itu? " ucapnya.

Lucas mengedikkan bahunya, " kalau perjalanannya memakan waktu lama mungkin ini tidak terlalu cepat..." gumamnya.

Wiztle berdiri dari bangkunya lalu segera berjalan ke arah Lucas, " Kenapa buru buru, perjalanannya hanya memakan waktu sekitar 40 menit." lanjutnya.

Lucas mengangguk anggukkan kepalanya, " kalau begitu, ada apa meminta ku kemari? " tanyanya.

Wiztle mengangkat lengan kemeja nya sampai kesiku, " Aku hanya ingin bertanya..." ucap Wiztle tiba tiba, " bagaimana kalau hanya kau yang kembali ke dunia kalian? " lanjutnya dengan suara pelan dan seringai tipis.

Lucas langsung melotot ke arah Wiztle dengan wajah datar, " Yang mulia? Mungkin saya salah paham...apa yang anda maksud? " ucapnya sambil mengepalkan tangannya.

" Simpel. Aku akan membawamu ke stasiun, kau pulang. Tapi tanpa Carlin." Ucap Wiztle dengan enteng.

Lucas dengan cepat berjalan dan mengahadap Wiztle, " Apa maksudmu? " Ucapnya sambil menahan emosi.

Wiztle terkekeh, " Hmm...kukira kalian tidak sedekat itu, kenapa sampai sekesal ini? " ujarnya.

" Tolong jangan memperkeruh suasana. Yang. Mulia. " Ucap Lucas dengan rahang mengeras.

" Ah...jadi, apa Carlin kemarin memberitahumu bahwa aku dan dia sempat pergi...hanya berdua di tengah tengah pesta kemarin? " ucap Wiztle perlahan.

Lucas mengingat bahwa semalam Carlin memang bilang bahwa dia pergi dengan Wiztle, namun Lucas sempat lupa untuk bertanya apa yang Carlin dan Wiztle lakukan atau bicarakan bersama kemarin.

" Jelaskan maksud anda." Lanjut Lucas dengan emosi yang agak mereda.

" Kemarin dia curhat padaku...tentang kehidupannya di dunia ku dan dunia kalian...ternyata dia punya masalah dengan keluarganya yang lumayan privasi..." Jeda wiztle, " ...intinya, dia lebih ingin untuk tinggal disini ketimbang kembali..." lanjut Wiztle.

SKY TRAIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang