Misunderstanding

390 17 2
                                    

Rintangan satu hilang datanglah rintangan yang baru.

Jungkook

______________________________________

Author POV
"Kenapa kau hanya diam?" Lirih seseorang itu mendekati Yun Hae yang masih terdiam membelakanginya.

Deg...

Wajah yang dirindukan namun juga menyakitkan. Tatapan sayu dan kosong terpancar dari keduanya, tatapan menyiratkan penyesalan seseorang itu.

Yun Hae berjalan perlahan-lahan meninggalkan orang itu,setiap langkahnya yang diwarnai kalimat lirih dari seseorang itu.

"Aku merindukanmu" langkah Yun Hae pergi menjauh.

"Apakah se benci itu kamu padaku?" Langkah kedua Yun Hae meninggalkan orang itu.

"Masih adakah cinta di hati dan hidupmu untukku?" Langkah ketiga.

Dan...
Yun Hae yang seakan tak sanggup langsung pergi berlari memasuki kediamannya dan mengunci pintunya. Pertahanan air mata yang ia lakukan hancur setelah ia terduduk dibalik pintu rumahnya. Isak tangis yang teredam dengan tangannya membekap mulutnya. Lalu bagaimana dengan orang itu? Ia turut terduduk dibalik pintu yang sama di arah yang berbeda. Punggung keduanya yang saling bertemu terhalang akan pintu kayu. Tangisnya mulai meluruh sejajar dengan hatinya yang rapuh penuh luka.

'kenapa sangat sulit untuk melupakan dan membuatku benci padamu? Apakah kamu sangat berarti bagiku? Setelah 3 tahun aku memendam rasa sedih,luka dan dendam kau datang dengan tatapan sayu dan kata lirih yang menyakitkan untukku. Untuk apa kau datang disaat aku ingin membuka cerita baru dalam hidup?' batin Yun Hae frustasi.

Hati tak bisa dipaksakan untuk berkehendak dikala hati ingin menolak tapi cinta memintanya untuk diterima dengan sepenuh hati. Bimbang? Sedih? Benci? Itulah yang dirasakan Yun Hae kali ini, sepanjang ia hidup belum pernah ia merasakan rasa sakit yang terasa begitu sulit dilupakan hanya dengan satu kali nafas.

'hatiku sakit mengingat masa lalu kita yang penuh luka itu,tapi aku datang hanya untuk mengobati dan berbagi rasa seperti dulu lagi. Salahkah aku menginginkan kamu lagi? Cinta dan hati tak bisa berbohong seperti mulut yang berkata dusta' batin seseorang diam menatap langit yang berhias bintang dan bulan.

Hujan deras mewarnai malam ini, setiap air yang turun membawa rasa duka dan sakit bersamaan.

°°°°°

Pagi  telah datang...
Yun Hae yang sibuk membuat sarapan untuknya, Jiyeon dan Seok Jin. Hari ini Jiyeon dan Seok Jin berencana untuk datang sarapan bersama di kediaman Yun Hae. Setelah siap Yun Hae pergi berganti pakaian seperti ia akan bekerja.


Ting... tong.
Bunyi bel di rumah Yun Hae terdengar, pertanda ada tamu yang ingin datang dan singgah.

Yun Hae yang mendengarnya tersenyum manis dan membuka pintunya. Dua orang yang tengah berdiri dan tersenyum manis menatapnya.

"Mommy?" Panggil Ji-yeon berlari memeluk Yun Hae.

A Mate For Jeon [ THE END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang