Stay With Me - 6

753 80 10
                                    

"Siapa pria itu? Apakah dia yang bernama Oh Sehun?" batin Siwon sambil menatap tajam ke arah Yoona dan juga pria itu.

"Oppa, kenapa?" tanya Yuri saat melihat Siwon melamun.

"Tidak mengapa Yul"

"Ayo kita turun"

Siwon mengangguk.

"Oppa, izinkan aku untuk memesan gaun adikku ya" ujar Yuri saat mereka keluar dari mobil.

"Yuri-ah, adikmu saja tidak mau membuatkan gaun untukmu, mengapa kamu harus memesannya"

"Tapi aku menyukai gaun buatannya oppa"

"Terserah padamu saja Yul,,"

Saat berjalan ke arah butik Yoona, dengan tidak sengaja Yuri melihat Yoona berpelukan dengan seorang pria. Yuri sepertinya mengenal pria itu, dia adalah Oh Sehun.

"Oh Sehun"gumam Yuri dan Siwon menatapnya.

"Oh Sehun?" Siwon yakin, pria yang sedang memeluk Yoona saat ini adalah pria yang mengaku sebagai mantan kekasih Yoona.

"Oppa, sebentar"

Yuri melangkah maju dan menghampiri Yoona yang sedang berpelukan dengan Sehun, kemudian ia menarik Sehun dan menamparnya.

Yoona sangat terkejut melihatnya, begitupun dengan Siwon.

"Dasar bajingan, mengapa kamu kembali lagi huh? Kamu sudah menghancurkan adikku, kamu sudah menghamili nya kemudian kamu pergi dan mencari wanita lain, kamu juga meminta adikku untuk menggugurkan kandungan nya, apa kamu masih memiliki hati Oh Sehun" teriak Yuri dan Siwon menatap nya.

"Hamil? Apa Yoona memang hamil anakku atau anak dari pria itu? Dan meminta di gugurkan? Bukankah saat itu aku yang memintanya? Mengapa Yuri jadi menuduh pria itu?" batin Siwon, ia juga mengingat masa lalunya.

Flashback on

Siwon POV

Sudah hampir seminggu aku dan Yoona tidak bertemu, ia juga tidak memberikan kabar untukku, begitupun denganku. Saat kejadian ulang tahun Yoona, aku tidak lagi menghubungi nya, hatiku terlalu sakit saat melihatnya berpelukan dengan pria lain.

Setiap hari aku selalu mendatangi tempat favorit ku, yaitu club malam. Dulu saat bersama Yoona, wanita itu melarangku untuk datang ke club malam, tapi kini aku tidak peduli.

Saat di club aku selalu bertemu dengan seorang wanita, dia adalah wanita yang baik dan juga mau mendengarkan semua ceritaku, walaupun aku masih mencintai Yoona, tetapi aku selalu memikirkan wanita ini, ia begitu baik padaku. Wanita itu bernama Im Yuri, walaupun ia bermarga sama dengan Yoona, tetapi aku yakin Yuri tidak sama dengan Yoona.

Setelah lamanya kami bercerita sampai akhirnya aku memutuskan untuk menjadikan nya sebagai kekasihku, ia memberikan semua apa yang aku mau.

Saat malam tiba aku ingin mengajak Yuri berjalan-jalan, aku akan mencoba untuk mencintainya dan melupakan Yoona. Walaupun aku belum mengakhiri hubunganku dengan Yoona, tetapi bagiku semuanya sudah berakhir.

Aku menunggu Yuri di sebuah restoran, aku ingin makan malam bersama nya. Tetapi saat sampai di restoran, aku tidak sengaja bertemu dengan Yoona, sudah  hampir satu bulan kami tidak bertemu, kini aku bertemu dengannya, aku tersenyum melihat wajahnya, tetapi seketika wajah ku kembali kesal karena aku melihat Yoona datang bersama pria yang memeluknya saat di hari ulang tahun nya.

"Oppa,,," panggilnya dan aku tidak peduli.

"Mengapa kamu menghianati ku? Mengapa kamu mencari wanita lain di saat aku masih menjadi kekasihmu?" ujar wanita itu, dan aku mendekat ke arahnya dan tersenyum.

"Menghianati? Bukankah julukan itu lebih cocok untukmu? Bukankah kamu yang menghianati ku dengan pria ini" ujarku dan aku menatapnya dengan tajam, wanita itu meneteskan air matanya.

"Aku sama sekali tidak pernah menghianati mu oppa, pria yang ada di sampingku ini adalah sahabatku, dia bukan selingkuhan ku"

"Aku tidak peduli" ujarku dengan nada yang penuh penekanan.

"Tuan Choi, seharusnya anda lebih berpikir dewasa, seharusnya anda mencari tahu dulu tentang aku dan Yoona, bukannya mengambil kesimpulan sendiri" ujar pria yang berada di samping Yoona. Ingin sekali aku memukul pria itu.

"Untuk apa? Aku tidak perlu mencari tahu informasi lagi, karena menurut ku kalian itu bajingan"

Plakkkk

Aku tidak menyangka ternyata Yoona menampar ku.

"Jaga ucapanmu Choi Siwon, kamu terlalu kekanak-kanakan untuk menjalin hubungan, seharusnya kamu berpikir lebih dewasa lagi, bukan bisanya hanya menuduh semua orang"

"Kekanak-kanakan? Kamu mengatakan aku kekanak-kanakan? Seharusnya kamu yang kekanak-kanakan Im Yoona, kamu tahu kamu sudah memiliki kekasih, lalu mengapa kamu berpelukan dengan pria lain?" teriakku, kesabaranku sudah habis, aku mengeluarkan semua emosi ku.

"Dan kamu sudah memiliki kekasih mengapa kamu mencium wanita lain" teriak Yoona dan aku menatapnya dengan tatapan tidak percaya. Dia tahu, mengapa dia tahu semuanya?

"Mengapa diam? Kamu sudah kehilangan kata-kata untuk menuduhku yang tidak-tidak, lebih parah mana? Memeluk atau mencium? Seharusnya kamu sadar diri Choi Siwon, disini siapa yang bersalah"

Aku terdiam, aku kehabisan kata-kata, ternyata saat malam itu ia melihatku berciuman dengan wanita lain. Tidak kah kamu mengetahui nya Im Yoona, sebenarnya aku mencium wanita itu karena aku pikir kamu lah yang aku cium, aku memikirkan mu dan membayangkan bahwa itu dirimu.

"Aku terlalu kecewa dengan mu oppa, bisa-bisanya kamu menuduhku sembarangan. Apa kamu tidak pernah memikirkan perasaanku" teriaknya padaku.

"Kamu pergi begitu saja dan meninggalkan milikmu, kamu jalan dengan wanita lain dan melupakan ku, kamu tahu oppa, aku bersusah payah untuk merawat anakmu" ujarnya dan aku menatapnya, anakku? Apa maksud nya ini?

"Apa maksudmu?"

"Aku hamil oppa, aku hamil dan ini anakmu" ujarnya dan aku menggelengkan kepalaku.

"Tidak mungkin, tidak mungkin kamu hamil"

"Percaya atau tidak percaya, intinya sekarang ini aku hamil"

"Kamu pasti hamil dari pria ini kan, bukan aku" teriakku, tentu saja dia pasti hamil anak dari pria yang sedari tadi berada di sampingnya. Bukankah selama 1 bulan ini kita sudah tidak bertemu, lalu mengapa dia tiba-tiba hamil.

Pantas saja sedari tadi aku melihatnya memegang perutnya yang terlihat menonjol.

"Mengapa kamu begitu kejam oppa"

"Aku yakin itu bukan anak ku Im Yoona"

Saat mengatakan itu, tiba-tiba saja pria yang berdiri di samping Yoona memukulku.

"Pria bajingan, kau yang sudah membuatnya kini kau tidak mau mengakui nya" teriak pria itu dan aku membalas pukulan nya.

"Jika benar, maka gugurkan lah" ujarku dan Yoona menatapku dengan tatapan kecewa.




TBC

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang