Kirana. Sifat Kirana yang mudah bergosip itu setidaknya tidak membawa malam petaka untuk orang terdekatnya.
Selain Kirana dapat dipercaya, gadis itu tidak akan menyebarkan kejelakan temannya sendiri. Hal-hal yang bersangkutan dengan temannamya itu, termasuk dalam kategori pengecualiab bagi gadis tukang gosip itu.
Beberapa menit, jam, detik yang lalu--belum sampai dua puluh empat jam, perkataan yang dilontarkan Bela, menjadi topik pembhahasan, dan kini perkataan Kirana menjadi adegan topik hangat di siang ini.
Jika Bela selalu mengarah ke vulgar, sedangkan Kirana mode ghibah mode on. Chek!
Gadis itu mengosipkan gadis asing--tidak lain bernama Genya, selagi bersama Marvel--yang entah memiliki hubungan apa. Don't knows.
Keseharian mereka berempat saling menular.
"Gue tau namanya! Nah. Ganja!" Kirana berteriak heboh menstalk gadis itu. Banyak dari sumber beraneka ragam hias, Kirana dapat mengetahui hal tersebut secara detail dan cuma-cuma.
Davina menjitak gadis blasteran itu, meralat perkatannya, "G-A-N-Y-A!"
Seusai kepergiannya dengan Marvel, ditengah jalan ia dipertemukan dengan teman-teman laknatnya itu membuat saat ini Davina kembali bersama mereka.
Bela juga masih terlihat sensitif ketika kedekatan Marvel dan Davina kembali terjalin, aplagi orang yang sesunguhnya Marvel jadikan peran utama telah ada. Itu Ganya. Maybe?
Hem ... mungkin?
"Eh. Ganja. Bener kata Kirana," imbuh Bela membenarkan perkataan Kirana. Eh salah ding, Ganya! Bukan Ganja.
Mengingat alasan hubungan Marvel dan Davina kandas saat itu, Bela tidak akan membiarkan orang yang sama menyakiti salah satu teman laknatnya.
"Dia pindahan dari USA. Ke Surabaya cuma ngincer jurnalistik?" Kirana menyimpulkan sesuatu. "Daebak, lor."
"Demi Marvel."
Itulah suara Davina menjawab dengan datar.
Dibalas dengan perkataan Bilqis. Benar apa adanya namun terdengar seperti menyingung. "Balikan sama mantan, kayak baca buku berulang kali. Ending sama."
Ketiga orang itu reflek mengarah kepadanya, membuat Bilqis yang sedaritadi terdiam kini merasa canggung. "Sorry. Kebanyakan begitu sih," cengirnya lalu mengalihkan arah.
Kirana menghentikan kecanggungan itu memberitaukan username instagram milik Ganya, selagi memberi taukan salah satu foto cantiknya.
@Gganyaay
Enam post kiriman dengan feed aesthetic.
Tiga post kiriman foto gadis itu sendiri, dengan tema background instagramble.
Bagaimana daya Davina, ia merasa dirinya dan gads yang difoto itu bedah tatah dan kastah. Padahal mereka sama--sama-sama makan nasi.
"Yalah. Cantiknya nenek gue yang udah di alam sana, dia pernah oplas sih. Ck." Kirana tertawa terbahak-bahak seketika membuat mereka menepuk bahu gadis itu.
"Kirana panas, woi!"
"Pantes. Gila."
Disisi lain, hari semakin sore, Marvel akan kembali membawa catatan komik setelah membantu mereka menganalisis catatan edisi redaksi.
Ganya yang sedaritadi memperhatikan Marvel itu pun ikut bertindak menghentikan langkahnya. Lelaki kutub itu memang membantunya, tetapi hanya sekilas mengajari materi yang ia tidak tahui, setelah itu dia tidak akan mau mengulang materi kembali. Jika tidak, Marvel akan serahkan kepada teman lain. Sangatlah menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] hi. EX
ChickLit[ COMPLETED ] #ExUnivers 🍒 Davina Deolinda. Siswi Falkultas Ekonomi Universitas Airlangga. Hidupnya jauh dari kata 'Extrim'. Tampannya pula tak secantik Chelsea Islan. Bahkan gadis itu menyebut dirinya 'Kentank'. Percintaannya pula tak seindah...