Ditempat lain, keberadaan teman Davina sedari sudah menunggu kedatangannya. Pagi yang cerah. Matahari bersinar terang, seterang hati Kirana.
Kirana menghampiri teman-temannya hanya mau bercerita, bahwa Haikal, sehabis ngapel ke kelasnya karena memberikan kotak sarapan.
Meski memutari kompelks, karena keempat kawan itu tidak ditakdirkan dalam ruangan yang sama. Namun kaki mereka terbuat dari besi. Yaiya, kali! Masih satu fakultas. Gimana kalau sekampus diputari? Sengklek, yang ada!
"Senyumanmu ...."
"Yang indah bagaikan candu--getih"
"Inginku lihat wajah dari malaka."
"Ku berandai..."
"Kau disini--"
"Pengen tak kaplok." Bella menyelah lirik lagu yang dinyanyikan Kirana.
Saat ini, Kirana terlihat kasmaran. Gadis itu tidak berhenti-hentinya tersenyum sendiri.
"Setan, ataupun roh, dimana kau berada menyingkirkan dari badan temanku!" gertak Bella memamburkan bawang putih dan merica di sela badan Kirana secara random.
Takhayulnya, bawang putih adalah penolak bala dan merica, pengusir setan.
"Bengek, kutu kamvret!" jerit Kirana menjauh mengibas lengannya yang kini menjadu sasaran paling banyak atas tindakan Bella laknat. "Gak seneng liat teman bahagia, dikit napa," celatuk Kirana kembali.
Sekian beberapa menit, orang ditunggu menampakkan kehadirannnya dengan tatapan bertanduk.
"Buset! Kayak kejar-kejaran di pilem drama, aja, Sist!" Lagi-lagi Bella terlebih dahulu memulai adegan apapun yang tampak di indera penglihatannya akan menjadi bahan dialog.
Kucing beranak aja menjadi bahan obrolan.
Dimulai dari obrolan ...
Saat Davina tidak sengaja membuka salah satu artikel dikarenakan semalam tidurnya terganggu dengan suara kucing betina yang mengeong di atas atap rumahnya.
"Kenapa kucing sangat berisik ketika ahad kawin?"
Yang ada balasan Bella, "Agar sosis kembali mendesis." Dari jawabannya yang terkesan ambigu, gadis itu masih melanjutkan pembicarannya lebih jelas. "Aaaaaaah...." Bella memperjelas dari sisi desahan dengan pernapasan berat dan terengah.
Kembali ke topik, dilihatnya Raka yang sibuk mensejajarkan langkah Davina. Kedua remaja itu beralih ke mereka bertiga.
"Matahari cerah, kek hati gue, kenapa muka lo kusut, kayak gak disetrika?" ledek Kirana memperhatikan respon Davina, yang terlihat kusut disertai dengan bertaring tanduk.
Wajar, ya! Kirana lagi kasmaran. Harap maklumin dikit.
Belum apa-apa, Bella menuduh Raka, tidak lain orang yang sedaritadi bersama Davina. Kemungkinan besar, dialah orang dibalik salah satu alasan murungnya Davina. "Lo, apain teman gue?!" gertaknya berseru menantang Raka.
Tidak lama, pelaku sebenarnya bersikap sok cool melewati koridor dengan gaya stay cool, bersama dengan gadis asing itu.
Disisi lain, Davina melonggarkan posisinya berlarian memasuki ruangan kelas tidak bisa menyaksikan terlalu banyak adegan perselingkuhan di depannya itu. Eh, bukan perselingkuhan, tetapi ...
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] hi. EX
ChickLit[ COMPLETED ] #ExUnivers 🍒 Davina Deolinda. Siswi Falkultas Ekonomi Universitas Airlangga. Hidupnya jauh dari kata 'Extrim'. Tampannya pula tak secantik Chelsea Islan. Bahkan gadis itu menyebut dirinya 'Kentank'. Percintaannya pula tak seindah...