01 • Debat

451 66 30
                                    

Saat ini merupakan minggu-minggu pertama Kalena menjadi siswi resmi di SMA-nya setelah masa ospek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini merupakan minggu-minggu pertama Kalena menjadi siswi resmi di SMA-nya setelah masa ospek. Sejak awal ia tidak harus beradaptasi lama dengan teman SMA, karena ada Jifa, sahabat Kalena sejak SMP yang kebetulan sekarang sekelas pula.

"Kea," panggil Jifa saat keduanya sedang berjalan menuju kantin.

"Hm?"

"Lo udah tau dia belum?" Jifa menunjuk kepada pribadi seorang siswa yang sedang istirahat setelah pembelajaran olahraga.

Kalena mengikuti arah tunjuk Jifa.

"Nggak tau," jawab Kalena. "Kenapa emang?"

"Namanya kak Heeseung. Dia anak pindahan pas kelas 12."

"Terus?"

"Kalau diliat-liat, mukanya mirip lo nggak sih? Matanya apalagi," ucap Jifa sembari membolak-balikkan pandangannya. Mengamati wajah Kalena dan Heeseung bergantian.

"Apaan dah? Perasaan aja kali, ah," bantah Kalena sembari menyingkirkan kepala Jifa yang masih sibuk mengamati wajahnya.

"Ih iya tau mirip!" pekik Jifa. "Nah, tuh orangnya notice."

Kalena ikut menoleh, dan benar. Heeseung sedang menatapnya. Spontan Kalena memalingkan wajahnya ketika bertemu pandang. Bukan salah tingkah, hanya spontan.

"Suka lo sama dia?" tanya Kalena pada Jifa yang kelihatan tertarik pada Heeseung.

"Emang lo nggak suka apa?" tanya balik Jifa dengan pandangan tak percaya.

"Hah? E.. nggak. Biasa aja," jawab Kalena sembari menoleh pada Heeseung lagi yang untungnya sudah mengalihkan pandangannya, tetapi segera setelahnya Kalena kembali memutar kepala. "Udah, ah. Kapan ke kantinnya?"

Entah kenapa, saat Kalena meneliti pribadi Heeseung lagi, ia tiba-tiba merasa sedikit gelisah. Pikirannya seperti dipaksa beradu.

"Oh iya, mana? Gue mau liat tulisan lo. Udah sebulanan gue nggak liat," pinta Jifa sesaat keduanya sudah duduk di bangku kantin.

Yang dimaksud tulisan adalah cerita karangan Kalena. Singkatnya Kalena mencoba menulis buku dengan tulis tangan di buku catatannya.

"Nih."

"Gila lo! Dua bulan lalu, dan lo udah sebanyak ini nulisnya?" tanya Jifa tak percaya sambil membolak-balikkan halaman buku tersebut. "Lo nulis ini berapa jam sehari sih? Tangan lo baik-baik aja?"

"Intinya selama liburan, bangun pagi gue nulis, siang nulis, terus sore, lanjut malem lagi," jelas Kalena dengan wajah entengnya. Tak sebanding dengan ekspresi Jifa sekarang.

"Kalau lo diketik gue nggak bakal secengo ini Ke, masalahnya ini lo tulis tangan!"

"Lumayan lah, kalau di rasain pegel juga sih, haha."

Nemo ; HeeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang