Taehyung keluar dari rumahnya dengan sandal berbulu berwarna merah dan piyama navy.
Ia memandang Seokjin yang baru turun dari motor dari atas sampai bawah, Taehyung menyadari jika Seokjin sepertinya masih merasa bersalah hingga tingkahnya jadi terlihat tak seperti biasanya.
Jadi ia berusaha mencairkannya lebih dulu, "Malem-malem rapi begini mau kemana? Nyari tante ya?"
Pria itu memutar mata namun tersenyum setelahnya sebab tau bahwa Taehyung nya sudah kembali.
Ia berjalan kearah Taehyung dan mengusak rambut Taehyung hingga sedikit berantakan. Dengan senyuman yang belum luntur ia berucap, "Udah jelas si ganteng ada disini, di depan bebeb manis yang baru ngambek. Ya mau kesinilah"
Taehyung meringis karena dingin, jadi ia membuka pintu rumahnya "Ayo didalem aja, dingin. Tapi jangan berisik ya, pada tidur.. elo kan gambreng kadang-kadang"
Seokjin terkekeh dan mengecup pelipis Taehyung sedikit lebih lama, "Kangen Taehyung, baru berapa jam ini didiemin rasanya udah rindu"
"Keluar bentar yuk? Pake jaket biar gak dingin, itung-itung bayar utang karena kemarin ingkar janji. Ayo gue tunggu sini"
Tanpa banyak berpikir Taehyung mengangguk, "Elo chat ayah gue dulu, jaga-jaga mereka bangun dan nyadar kalau anak kesayangannya ini ilang diculik Jin botol"
.
.Tidak ingin penampilannya dan Seokjin jomplang, Taehyung tak hanya memakai jaket sesuai arahan Seokjin.
Pria manis yang sayangnya sudah punya pawang itu kini sudah mengganti piyamanya dengan kaus putih, celana jeans hitam dan hodie abu yang sebenarnya milik Seokjin.
Kini keduanya mulai berkendara, membayar janji Seokjin yang sempat dilupakan dan baru direalisasikan hari ini.
Seokjin menarik jemari Taehyung dan memasukannya kedalam kantung Hoodie-nya, "Dingin, peluk pacarnya biar anget. Takut masuk angin"
Taehyung menurut, ia menyandadkan kepalanya pada bahu Seokjin dan memandang jalanan yang sudah diterangi lampu-lampu jalan.
"Jin Soobin baik-baik aja kan?"
Yang ditanya mengangguk, dan setelahnya ia menjawab "Dia makin deket sama Ayah soalnya anaknya nurut gitu, gak kaya gue. Mereka lusa mau ke Amerika nyusulin Ibu gue, katanya mau kenalin Soobin ke Ibu"
"Elo gak ikut? Gak kangen ibu?"
"Enggak, udah biasa jauh. Lagian kan mau deket Taehyung terus, takut ada yang deketin kalau ditinggal jauh-jauh"
Taehyung terkekeh, "Mana ada yang mau deketin pacarnya Kim Seokjin si biang kerok. Selama jadi sahabat lo aja gue susah cari gebetan, apalagi sekarang.. mereka ciut"
Seokjin terkekeh bangga, "Iyalah Seokjin anak ganteng gitu, yang mau deketin lo pasti minder kalau tau tampang pacar lo ini. Mangkanya jangan nakal ya sayang, wong pacarnya ganteng gini"
Taehyung mencubit perut Seokjin pelan. Cubit-cubit manja karena salah tingkah lebih tepatnya "Pede banget, Kita mau kemana sih?"
"Ke SMP, kita simulasi waktu gue bilang suka ke elo dulu. Biar elo tau kalau gue udah sayang sama lo selama itu, gak mungkin berpaling walau didepan gua ada V BTS yang mukanya perfect abis"
Taehyung melepas pelukannya hanya untuk memukul punggung Seokjin, kebiasaannya yang kata Seokjin kekerasan dalam persahabatan sama sekali belum hilang. "Apasih ngapain coba"
Seokjin tertawa kecil, lalu menarik jemari Taehyung dan mengecup punggung tangannya. Kata Hoseok gue harus romantis, udah uwu belum ya gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just a friend to you [JinV]✔
FanfictionFriendzone? Biasa. Tapi apa jadinya kalau ternyata keduanya sama-sama tau soal rasa itu? Akankah hubungan keduanya meningkat dan naik jabatan jadi kekasih? Atau hanya akan terus menjadi teman saja? Note(s) : 1. BxB (Seokjin & Taehyung) 2. Non Baku...