Awal

15.7K 668 14
                                    


Pria dengan setelan jas Hitam rapi duduk di kursi hitam itu sambil menyibukan dirinya dengan berkas yang menumpuk di atas mejanya. Membolak-balikan kertas untuk memeriksa setiap kata dan tulisan agar tidak ada kesalahan sedikitpun karena dia sangat tidak menyukai jika ada kesalahn sekecil apapun.

Jam sudah menunjukkan pukul 2 siang dan itu waktunya dia untuk istirahat makan siang. Tapi pria itu tetap masih ditempatnya membaca setiap berkas dengan seksama mengabaikkan perutnya yang meminta asupan makan.

Bisa dikatakan dia gila kerja, entahlah Pria itu hanya ingin berkerja dengan giat sebagai penerus Kim Crop. Dan tidak ingin mengecewakan kedua orang tuanya yang susah payah mendirikan perusahan dengan jerih payah mereka. Sehingga mereka mendapatkan kedudukan perusahan yang memiliki keuntungan yang besar, dan juga memiliki koneksi dengan perusahaan dimana-mana.

Sampai-sampai tidak memiliki waktu untuk kehidupan pribadinya, bahkan tidak pernah mengenal namanya kencan dan tidak mengerti apa itu Cinta. Banyak Yeoja dan namja yang berstatus Uke diluar sana memujanya dan berharap dilirik olehnya, namun Kim Taehyung tidak pernah sekalipun tersentuh bahkan tergoda oleh mereka.

Pintu ruangannya terbuka menampakkan sosok seketaris pribadinya.

"Ck, berhenti dengan berkas itu Taehyung dan segera pergi untuk makan siang. Bisa-bisa aku akan diomelin lagi oleh Eomma mu jika kau jatuh sakit." Katanya frustasi. Pria itu Park Jimin teman dekatnya dari kecil.

Taehyung yang notabenya cuek dan dingin hanya mengabaikan ucapan Jimin dan memilih berurusan dengan berkas didepannya.

"Oh ayolah, Aku akan mengadukanmu pada Appa mu jika kau tidak berhenti juga dengan berkas tak ada akhlak itu." omelnya tak henti.

Oke meski Taehyung yang dikatakan sangat arogan dan juga tak pedulian itu, jika mendengar kata Appa tentu dia tidak bisa membantah. Oh ayolah, seorang Kim Taehyung yang selalu berkata mutlak dan tidak bisa diancam bahkan diperintah itu tunduk pada Appa nya, karena hanya kepada kedua orang tuanya saja Taehyung nurut dan patuh.

Kalian harus Ingat itu.

Taehyung merenggangkan otot-ototnya yang keram dan juga pegal di sekujur tubuhnya, menghelakan nafasnya dengan teratur kemudian bangkit dari kursi hitam itu.

Ambilnya kunci mobil miliknya diatas meja dekat dengan berkas yang menumpuk itu dan melemparkannya begitu saja kepada Jimin.

Untung saja Jimin memiliki reflek yang bagus dan menangkapnya.

"Kau menyetir." setelah mengatakan itu Taehyung berjalan pergi keluar.

"Yak! Kim Taehyung dasar kau sialan." umpat Jimin.

Pasalnya niatnya tadi hanya menghampiri Taehyung untuk menyuruhnya istirahat makan siang, dan setelahnya ia akan berkencan dengan kekasihnya Min Yoongi karena sudah janji.

Tapi dengan terpaksa ia harus membatalkan kencannya dengan kekasihnya itu. Oh astaga, bisa-bisa ia tidak akan diberi jatah seminggu karena membuat janji kencan mereka batal lagi. Ya ini sudah terhitung kelima kalinya mereka batal kencan, dan semua itu hanya karena ulah Taehyung laknat.

Jimin tidak bisa membantah perkataan Taehyung meski jimin menomorkan satu kekasihnya tapi pengecualian jika ia sedang berurusan dengan Taehyung.

Karena bisa-bisa tamat riwayatnya, meski Yoongi itu lebih kejam dari pada Taehyung tapi tidak pernah melakukan hal yang buruk, tapi tidak dengan Taehyung yang tidak segan-segan melakukan apapun untuk menyiksanya, padahal mereka teman dekat sangat malah karena kedua orang tua mereka kenal dekat.

—————

Seorang namja dengan wajahnya yang menjerumus cantik itu membawa sebuah nampan berisikan makanan kuah, dia berjalan pelan dan hati-hati agar tidak tersenggol ataupun jangan sampai menjatuhkannya bagaimanapun itu.

Sampai dimeja nomor 5 namja itu menaruh makanannya pada pelanggan dan disambut dengan baik.

Jeon Jungkook, namja itu menunduk undur diri dan berjalan cepat ketempatnya untuk mengambil beberapa pesanan pelanggang lainnya.

Dia sudah berkerja di Cafe itu selama 2 minggu, dia pegawai baru yang baru belajar berkerja keras setelah dia putus sekolah disaat akhir semester.

Ya, dia sekolah di Senior High Shcool saat semester akhirnya di kelas akhir, dia harus berhenti karena dia tidak bisa membayar semester akhirnya.

Sebelumnnya dia masuk disekolah yang terkenal itu karena beasiswa dan menjadi siswa cerdas disekolahnya dan tentu bulan semester di bayar dengan beasiswanya namun, karena insiden yang membuatnya pihak sekolah harus memberhentikan beasiswanya.

Dan insiden itu adalah akal anak sekolah yang mereka rencanakan hanya menjatuhkannya saja, karena Jungkook anaknya yang polos yang lugu tidak mengerti jika dia telah dijebak dan akhirnya memilih untuk berhenti sekolah.

Setelah selesai mengantar makanan pelanggan, Jungkook duduk di tempat istirahatnya dibelakang kasir. Dia mengipaskan dirinya dengan tangan kanan karena merasa gerah.

Sebuah minuman banana milk disodorkan untuk Jungkook dan pelakunya adalah Bambam rekannya yang akrab dengannya saat pertama kali dia berkerja disini.

"Gomawo." Jungkook menerimanya dengan senang hati.

Bambam memgangguk sebagai balasan kemudian dia ikut duduk disamping Jungkook.

"Ada apa dengan lenganmu Kookie?" Bambam sedikit khawatir saat melihat lebam biru tercetak di lengan putih mulus milik Jungkook.

"Tersandung meja." Jawabnya tanpa menatap Bambam karena sibuk dengan banana milk.

Bambam pergi dan kembali dengan saleb ditangannya.

"Kemarikan tanganmu."

Jungkook nurut, ia memberikan tangannya dan membiarkan Bambam mengoles saleb pada lebam ditangannya.

"Lain kali hati-hati."

Jungkook menganggu polos.

"Ck, kenapa kau sangat imut sih Kookie." gemas Bambam.

Jungkook yang tak mengerti maksud Bambam hanya terkekeh geli.

"Permisi" ucap pelanggan didepan kasir.

Bambam bangkit berjalan menuju kasir, melayani pelanggan yang memesan makanan dan juga minuman.

"Jungkook kemarilah," panggil Bambam.

Jungkook datang dengan patuh.

"Tolong kau antarkan kemeja nomor 7 hati-hati saat kau membawanya." ujar Bambam.

Jungkook mengangguk dengan lucu.

Dia berjalan membawa dua porsi makan siang menuju meja yang dikatakan Bambam tadi.

"Ini pesanannya tuan." Jungkook berkata seraya menaruh pesanan pelanggannya diatas meja.

Kemudian menunduk undur diri.

31 Oktober 2020

Little Kookie | VkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang