Chapter 08_

7K 499 15
                                    

Jungkook melangkah menuruni anak tangga didampingi Butler yang mengikuti nya di belakang dan berjalan menuju arah dapur untuk sarapan, kesehariannya kini di atur dengan pria yang ditugaskan oleh Taehyung yang saat ini menjadi Butler pribadinya, mengurusnya dan mengurus rumah.

Tiba di dapur pemuda itu duduk disalah satu kursi dan disuguhi dengan bermacam makanan sekitar 10 piring diatas meja yang dibuat oleh Butler yang sudah mengurusnya seminggu ini setelah Taehyung pergi untuk perjalanan bisnis.

"Apa ini sudah seleramu, tuan muda?"

"Seungwoo Hyung, panggil aku Jungkook!" protesnya dengan cemberut, dia tidak biasa untuk dipanggil seperti itu bahkan di perilakukan begitu baik layaknya tuan rumah padahal dia hanya numpang di mansion ini karena keadaannya tempo hari. Membuatnya terasa nyata namun mimpi baginya.

Butler—Seungwoo mengangguk.

"Apa makan ini sudah seleramu, Jungkook?"

"Tentu saja, tapi hyung ini terlalu banyak aku tidak bisa menghabiskan semuanya." Jungkook sedikit mengeluh karena begitu banyak makanan di atas meja, perutnya saja masih kenyang karena semalam dia sudah makan begitu banyak dan dia tidak yakin bisa menghabiskan semua makanan ini.

"Tidak apa, saya hanya perlu membuangnya." memang sebuah ancaman tapi itu ide bagus untuk membuat tuan mudanya makan banyak.

"Selalu saja seperti itu," Pemuda itu cemberut bersama tangan yang mulai memakan makanan setiap piring didepannya.

"Hyungie akan pulang hari ini, benarkan?"

"Itu benar, Tuan akan pulang siang nanti."

"Apa aku boleh menjemput Hyungie dibandara?" matanya memohon.

Seungwoo menggelengkan kepalanya.

"Tidak Jungkook, Tuan sudah bilang tidak boleh keluar jika Tuan Taehyung tidak bersamamu."

"Tapi kita menemuinya bukan?" raut wajahnya berubah cemberut dengan napsu makan mulai berkurang.

"Jungkook, jika melanggar perintahnya kamu akan mendapatkan masalah."

Pemuda itu menunduk sedih, selama seminggu ini dia bosan sendirian di mansion yang sangat luas ini meski ada Seungwoo bersamanya hanya saja Seungwoo selalu menolak ajakannya untuk bermain bahkan di halaman saja dia tidak diperbolehkan, dia terlalu bosan hanya membaca buku dan menonton televisi.

Dia juga merindukan Taehyung dari wangi dan kehangatannya sudah menjadi candu untuknya.

"Hyung aku sudah selesai makan." Jungkook bangkit dari kursi berjalan dengan lesu menuju sofa. Tentu dia sudah menyelesaikan sarapannya dengan habis tanpa tersisa, karena pemuda itu yakin jika dia tidak menghabiskannya semua makanan itu benar akan dibuang dan itu sangat disayangkan.

Untung saja Seungwoo membuatnya dengan porsi sedikit sehingga dia tidak cemas dengan memakannya tanpa masalah dengan muat tidaknya perutnya.

Seungwoo menatap punggung tuan mudanya, sedikit tidak tega tapi dia tidak bisa berbuat banyak karena perintah Taehyung tidak bisa dia bantah, jika itu terjadi tuan muda nya akan dapat masalah dan juga dirinya.

————————

Pria Kim berjalan keluar dari kamar hotel dengan pakaian rapi untuk check out setelah barangnya dibawa ke mobil oleh asistennya—Daniel.

Kakinya melangkah keluar Hotel menuju mobil bermerek berwarna hitam yang terparkir didepan yang sudah ada Daniel disana.

"Dimana Sekertaris Park?"

"Sudah pergi Tuan sebelum fajar." jelas Daniel.

Pria Kim mengangguk sebagai balasan, tangan kanan dia akat dan menatap jam digital yang menunjukkan pukul 10 kemudian berjalan memasuki mobil. Waktu penerbangan sekitar 2 jam lagi perjalanan membutuhkan 30 menit untuk tiba dibandara dan masih ada waktu untuk dia mampir ke toko untuk membelikan sesuatu untuk Little Kookienya karena semalam dia tidak sempat untuk membelinya karena mengurus pekerjaannya hingga larut.

Pria Kim bisa saja menyuruh bawahannya untuk membelikannya namun dia urungkan niatnya itu karena entah sengatan dari mana dia bergerak tanpa alasan hingga melakukannya.

Asisten—Daniel masuk di kursi pengemudi setelah Tuannya masuk di kursi belakang, menyalakan mesin mobil dan berjalan melaju diatas rata-rata.

————————

Kaki kecil yang jenjang dan ramping terus bergerak menepuk bawah sofa dengan bosan, helaan napas yang terus terdengar dan lirikan iris mata yang terus menatap jam dinding berukiran mawar dengan warna merah muda.

Terlalu bosan untuk melakukan hal selain duduk diam disofa karena tidak ada hal lain lagi yang harus dia lakukan, namun berbeda dengan hatinya yang terus bedegub sangat cepat tidak sabaran yang terus bertambah seiring kesenangan kupu-kupu di perutnya yang ikut menari mengingat sosok yang dia rindukannya akan pulang.

Pemuda itu mengerat kuat kepalan pada dadanya yang terus menjerit bahwa dia begitu senang, jeritan itu semakin tinggi dan menjadi saat bel berbunyi dan iris hitam itu melirik jam dan beralih menatap pintu besar di depan sana tanpa bisa menyembunyikan senyuman manis atas kedatangan sosok yang dia rindukan.

Berlari adalah hal yang dia lakukan tanpa memperdulikan teguran Seungwoo karena dia berlari, dia tidak peduli jika dia akan tersandung dan jatuh karena dia akan bangkit kembali untuk terus bisa mencapai Sosok yang dia Cintai.

Pintu terbuka dan sosok berwajah tampan dengan tatapan dingin tersenyum padanya, pelukan hangat yang diberikan Pria yang dia rindukan sangat nyaman. Pemuda itu mengerat kuat pelukannya dan menarik tidak sabar membuat pergerakan Pria di pelukkannya tidak seimbang jika saja pria itu tidak menahan tangangnya pada pintu mungkin saja meraka akan terjatuh ke lantai.

"Brutal sekali." Pria Kim mendengus dan terkekeh pelan kemudian mengangkat tubuh ringan itu dan membawanya masuk ke dalam untuk duduk di sofa besar yang berada di tengah ruangan.

Pemuda itu sedikit malu mendengarnya tapi tidak peduli karena dia sangat rindu dengan kehangatan yang ada pada Pria ini.

"Selama aku tidak ada, apa kau makan dengan baik?" ucap Taehyung sambil mengelus surai pemuda manis di pangkuannya setelah mengecup hangat keningnya.

"Um! Iya Hyungie." Jungkook mengangguk dan melonggarkan pelukkannya dan menatap wajah tampan di hadapannya.

Dia jujur melihat tubuhnya tidak sekurus yang terakhir kali dia melihatnya, meski tubuhnya yang masih begitu ringan.

"Berniat keluar?"

"Tidak.." Jungkook menggeleng benar bahwa dia sudah melaksanakan perintah yang di berikan padanya.

Pria Kim tersenyum melihatnya bahwa little kookie nya melakukkan semua yang dia katakan tanpa bantahan sekalipun begitu nurut hingga tidak bisa menolak.

"Itu bagus. "

Kemudian kecupan hangat yang Jungkook dapatkan di keningnya dan beralih pada bibirnya yang menerima sesuatu yang lembut dan basah begitu nikmat membuatnya ketagihan dan dia ingin lebih, namun kegiatan itu berhenti hingga muncul rasa kecewa dihatinya membuat pipinya memerah karena dia begitu menikmati ciuman yang baru saja terjadi dan dia sampai berfikir ingin lebih dari itu.

"Ingin lebih?"

Jantungnya terasa tersengat hingga membuatnya terkejut—Dia berfikir bagaimana Taehyung bisa mendengar apa yang dia inginkan di hatinya, apakah dia mengatakannya begitu keras?

Taehyung menyeringai begitu melihat reaksinya yang begitu menggemaskan, jika sampai dia menunjukkan wajah seperti ini pada orang lain dia akan menghancurkan mata mereka hingga otak meraka yang pasti mencoba berfikir bajingan terhadap miliknya.

Makin kesini makin gak jelas Astaga, Maap keun gess 😭 tetap nikmatin 😌

20 April 2021

Little Kookie | VkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang