Little Kookie | Vkook

chapter_11

Tidak peduli dengan tempat walaupun keadaan begitu ramai dan bising, jika sudah pada jam tidur nya pemuda mungil itu terus saja mengedipkan matanya berulang kali karena kelopak matanya begitu berat hingga kepalanya ia sandarkan pada pundak lebar dan tegap milik Taehyung dengan sadar ketika sesuatu menyentuh pundaknya.

Taehyung melirik kesamping dan melihat bayi besarnya tertidur begitu pulas dengan bibir penuh dengan krim kue, sangat lucu karena tingkahnya persis dengan bayi yang tertidur ketika habis makan setelah membuat kekacauan.

Tangannya meraih selembar tisu, mengelap pelan dan lembut membersihkan sisa krim kue di bilah bibir Jungkook, tidak lama sang empu bergerak dengan tidak nyaman karena posisi tidurnya yang membuat lehernya terasa kaku dan keram. Sehingga tangan besar Taehyung menyentuh pinggang Jungkook-mengangkat dan menggendongnya dengan sangat lembut sampai Jungkook merasa begitu nyaman dan hangat, tangan kecilnya mengalung pada perpotongan leher Taehyung, kemudian mendusel pada dada bidangnya untuk mencari kenyamanan disana.

Taehyung bangkit dari kursi dan membawa bayi besarnya ini untuk pulang.

"Hyung. Aku pulang, Jungkook sudah tertidur."

"Aigo.... Jungkook benar-benar bayi, wajahnya polos dan menggemaskan saat tertidur dalam gendonganmu." Kekehan kecil Seokjin ketika melihat betapa manisnya melihat Taehyung begitu peduli dengan Jungkook.

"Kita juga pulang, Taemin juga sudah tertidur." Ucap Namjoon saat melihat buah hatinya tertidur dengan lelap.

Seokjin mengangguk, anaknya dalam pangkuannya begitu manis seperti Jungkook, keduanya sangat mirip-menggemaskan dan manis.

Namjoon bergerak bangkit untuk menemui Jimin yang entah dimana sekarang. Niatnya ingin pamit untuk pulang namun Namjoon urungkan karena mungkin saat ini mereka sedang melakukan hal yang mudah ketebak dalam asmara. Sehingga Namjoon hanya perlu memberi pesan padanya.

Dengan penuh perhatian Namjoon mengambil alih menggendong Taemin dari pangkuan istrinya, dengan hati-hati dan lembut ia mengangkat dan menggendong nya. Namjoon sangat menyayangi buah hatinya setelah mengalami begitu banyak sulit di kehidupannya untuk membuat semua orang untuk menerima anaknya. Sehingga sifat seorang ayah yang menyayangi dan juga ingin melindungi istri dan juga anaknya adalah perioritas baginya.

Mereka pergi dengan masing-masing mobil karena jalur arah mereka berbeda, dan taehyung berangkat pulang lebih dulu karena Namjoon menunggu supir mobil nya yang masih dalam perjalanan.

🐰🐰🐰

Musim panas di Korea memasuki akhir bulan Juli sehingga terasa sangat panas dan lembab, keringnya musim semi seakan menghilang selama musim panas tiba karena suhu musim panas sangat terik dan tinggi. Cuaca musim panas begitu tidak nyaman karena begitu pengap, sehingga pakaian tipis berbahan dingin adalah hal yang baik untuk digunakan agar tubuh merasa nyaman.

Namun berbeda dengan pemuda mungil yang terlihat begitu pengap meski sudah menggunakan pakaian tipis, tapi tidak dengan kondisi tubuhnya yang terasa panas dan tubuhnya begitu berat hingga rasa lelah cukup membuat kepalanya terasa berdenyut dan pusing.

Membuat selera makannya berkurang walaupun makanan favoritnya ada di hidangan sarapan nya kali ini.

Seung-woo menyadari dengan sikap Jungkook, wajah lesu dan bibirnya yang pucat membuatnya tergerak mengangkat tangannya dan menaruh telapak tangannya pada dahi jungkook.

Dugaannya benar. Jungkook mengalami demam tinggi disaat musim panas seperti ini.

Seung-woo mulai menghubungi dokter dan mengabari Taehyung jika Jungkook sedang sakit.

Tidak lama Kim Seokjin datang bersama anak nya. Ketika mendengar Jungkook sakit Seokjin dengan cepat datang untuk meriksa kondisi Jungkook.

Saat ini mereka berada didalam kamar milik Jungkook, Seokjin mulai meriksa suhu panas Jungkook kemudian membuat resep obat dan memberikannya kepada seung-woo.

"Berikan obatnya sesuai dosis yang kuberikan, katakan pada Taehyung jika Jungkook baik-baik saja. Cukup istirahat dan rutin minum obat." Ujar Seokjin.

"Baik Hyung." Jawab Seung-woo sopan.

Seokjin pamit pulang tanpa membawa anaknya karena Taemin mengatakan jika dia merindukan Jungkook.

"Hyung. Apa kamu butuh sesuatu? Aku akan mengambilnya untuk mu." Dengan penuh perhatian Taemin merawat Jungkook dengan baik.

Jungkook menggelengkan kepalanya sambil tersenyum seraya mengubah posisinya untuk duduk dan bersandar pada headbroad.

"Kemarilah, duduk disamping Hyung."

Taemin mengangguk kemudian naik keatas ranjang dan duduk sesuai arahan Jungkook.

"Hyung punya coklat, mau?"

Anggukan semangat memenuhi wajah Taemin, tangannya ia julurkan dan mengambil sebungkus coklat bermerek dari tangan Jungkook.

"Hyung mau?" Taemin menawarkan sepotong coklat.

"Tidak. Makan saja." Senyum Jungkook.

Decitan kecil terdengar dari arah pintu yang terbuka dan terlihat seung-woo membawa nampan ditangannya, kemudian berjalan dan menaruh nampan itu diatas meja nakas.

Seung-woo mengambil segelas air dari nampan dan memberikan kepada Jungkook dengan 2 pil obat.

Jungkook dengan baik meminumnya dengan kerutan diwajahnya saat merasa sensasi pahit di lidah.

Kemudian gelas kosong Jungkook berikan kepada Seung-woo.

"Taemin. Mari ikut Hyung, Jungkook perlu istirahat agar cepat sembuh." Ajak Seung-woo dan anggukan kecil sebagai balasan.

Saat seung-woo dan Taemin meninggalkan kamar, Jungkook kembali berbaring dan menyelimuti seluruh tubuhnya hingga menutupi sebagian wajah yang hanya bagian mata yang tidak tertutup.

Tubuhnya cukup lelah dan rasa kantuk mulai menguasainya, ini mungkin efek dari obatnya yang mulai berkerja.

Akhirnya pemuda manis itu tertidur dengan pulas, pertepatan pintu kamarnya terbuka menampakkan pria tinggi dengan setelan jas hitam menghampiri ranjang milik Jungkook.

Tangan besar itu mengelus Surai hitam dengan lembut dan hangat. Kemudian kecupan manis mendarat di dahi jungkook dan Jungkook bergerak dengan nyaman. Pria itu tersenyum kemudian tangan besar itu memperbaiki selimut.

Dan setelahnya pria itu meninggalkan tempat tidur pemuda mungil itu setelah mengecup dahinya untuk kedua kalinya.

28 april 2022