Chapter 03_

8.3K 544 4
                                    


Dalam ruangan yang di dominasikan warna putih serta bau obat yang menyengat menyatu dalam ruangan, di ranjang putih itu terisi dengan Namja cantik nan imut yang terbaring nyaman dengan dibalut selimut tebal yang lembut.

Bibir tipis cherry nya yang terlihat putih pucat, matanya yang masih tertutup rapat enggan membuka mata serta raut wajahnya yang damai seperti menikmati mimpinya.

Detak jam terdengar di dalam ruang yang sunyi itu, mampu membuat alunan musik tidurnya namun tidak membuat terusik untuk seorang Namja cantik nan manis itu. Di tambah suasana malam yang baik dengan bulan purnama yang terang diluar sana.

Decitan terdengar bersama pintu yang terbuka lebar menampilkan sosok Namja tinggi dengan rahangnya yang tegas dan jangan lupa mata hazelnut nya yang memabukan.

Berjalan setelah menutup pintu putih itu dengan pelan, menghampiri Namja cantik yang betah dengan ranjang empuk itu. Suara pantopel terdengar bersamaan langkahnya yang memantulkan suara di ruangan serba putih itu mendekat kearah ranjang.

Berhenti tepat disamping ranjang putih Taehyung menarik salah satu kursi disana seraya menduduki nya dengan elegan, mata hazelnut yang terkunci menatap lekat wajah Namja cantik nan manis itu.

Tangannya kini terulur menyapu pelan surai hitam legam milik namja cantik itu. Lembut dan halus sangat nyaman di tangannya dan dia enggan untuk sekedar melepaskan.

"Pulanglah Tae, kau belum pulang dari kemarin. Appa dan Eomma mu sangat khawatir kau tau." Kim Seokjin muncul di balik pintu putih itu, ini adalah jadwalnya untuk memeriksa keadaan pasiennya.

Tak ada sautan hanya suara detak jam dinding yang terdengar.

"Kau berubah Tae." perkataan Seokjin mampu membuat Taehyung diam dari kegiatannya yang mengagumi wajah Namja cantik itu, Jeon Jungkook.

Taehyung berpikir sama dengan kakak iparnya itu, dia berubah. Dia sadar dengan perubahannya hanya karna kelinci manis ini, hanya karena pandangan pertamanya melihat wajah polos yang lugu itu tertawa mampu membuat hatinya berdegup sangat cepat setelah 22 tahun dia tidak merasakannya.

Dan Taehyung begitu menginginkan namja cantik itu di dekapannya merasakan aroma dan juga kehangatnnya itu. Bahkan sangat ingin merasakan bibir tipis yang mampu membuat hasrat yang selama ini tidak dia rasakan muncul dengan tidak permisi.

Matanya kembali menatap lekat sangat lekat kearah namja cantik nan imut yang mampu menyita perhatiannya, sudah ia putuskan bahwa Jungkook akan menjadi miliknya, melindungi dan menjaganya di dekapannya.

"Baiklah, sekarang kau bisa pulang Tae. Keadaannya sudah lebih baik dari sebelumnya. Kau bisa kembali besok." jelas Seokjin selesai dengan pemeriksaannya.

Taehyung masih enggan pergi dari sana, rasa tak rela dihatinya untuk meninggalkan kelinci manisnya itu.

"Aku akan menginap disini." katanya pelan, nada terdengar tidak ingin dibantah dan itu mutlak.

"Tidak Tae, kau harus pulang. Apa kau ingin membuat kedua orang tua mu khawatir? setidaknya pulanglah hanya untuk bertemu dengan orang tua mu itu." jelas Seokjin berani, meski tau perkataannya tidak ada artinya bagi Taehyung.

Sebenarnya Taehyung sedikit marah karena perkataannya yang dibantah, tapi melihat wajah damai kelinci manisnya itu dia menghelakan napasnya pelan.

"Baiklah,"

Perkataan yang tak terduga itu terdengar nyata di telinga Seokjin, untuk pertama kalinya Taehyung nurut dengan perkataannya, dan dia tidak marah karena dirinya yang lancang membantah perkataanya.

Taehyung mengecup lembut tangan putih mulus yang mungil itu, kemudian pergi meninggalkan Seokjin yang tersenyum hangat.

"Kau benar-benar berubah Tae." Seokjin menatap kepergian adik iparnya itu yang meghilang dibalik pintu putih itu.

Little Kookie | VkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang