• Tersentuh •

32 5 0
                                    

Jika kalian Menyukai part ini Silahkan beri vote dan komen ❤️•
       
            •Selamat Membaca•



Pria itu merebahkan Dirinya  dengan sangat  nyaman,Matanya mulai mengerjap  pelan, tapi dia tidak bisa tertidur dengan nyaman dia mencari posisi kanan dan kiri tapi tetap nihil,mencoba berguling dan bersalto hasilnya tetap sama.

Jin kelelahan dan tenggorokannya mulai kering,ia beranjak dari tempat tidur mulai berjalan ke arah dapur untuk membasahi tenggorokannya.

Secara tidak sengaja jin melihat Sae Ron sedang memotong-motong bawang merah dengan kasar dan mengumpat

Jin berjalan mengambil minum dan meleguknya,setelah selesai membasahi tenggorokannya dia berjalan mendekati Sae ron.

"Kenapa kau ada disini?"tanya wanita itu masih dengan posisi memotong bawang

"Tiba-tiba saja aku haus...."

"Kau?sedang apa Disini?"lanjut jin penasaran

"Aku Lapar"

"Mau aku bantu?"tawar jin Mendekati sae ron

"Pergilah"

"Aww...Tanganku"pekik sae ron ketika tangannya berdarah terkena irisan

Jin melihat itu langsung panik,Dia Berlari Mengambil Kotak P3k ,jin membawa sae ron untuk duduk di kursi tinggi dekat meja makan

"DudukLah...aku akan mengobati tanganmu"jin Mengambil tangan sae ron kemudian ia menghapus darah yang mengalir.Dengan pelan dia memberikan plester di tangannya dengan talenta

Sae ron memperhatikan gerak-gerik jin. dengan sangat dekat sae ron berpikir jika dia memang tampan,seolah tersadar dia langsung mengerjapkan matanya dengan cepat .

"DudukLah disini,aku akan membuatkan nasi goreng untukmu"jin melangkahkan kakinya dan mulai memasak

"Terimakasih Nasi Goreng,karena gampang untuk di buat dan bisa cocok untuk lauk apa saja"jin mengoceh sendiri

Jin berjalan Kemudian duduk di hadapan sae ron.Dia meniup-niup nasi goreng itu dengan bibir yang sangat lucu membuat sae ron harus menahan tawanya.

"Sini biar aku siapin"

"Tak perlu."

"Berhentilah untuk berpura-pura menahan lapar,sekali saja."

Sae Ron terdiam kemudian dia membukakan mulutnya dengan gugup.

Jin tersenyum,dengan perlahan dia memasukannya nasi itu dengan pelan,sae ron menerimanya dan mengunyahnya.

Sudah cukup 3 menit mereka berdua bersuapan ,membuat perut sae ron terisi dan menjadikannya sangat kenyang.

Nyonya park hae datang,dia tak sengaja melihat mereka berdua dan tersenyum kecil,dia berjalan mendekati mereka.

"Jin,bisakah saya berbicara dengan Anda"ucap Nyonya Hae

"Aku akan pergi tidur"sae ron pergi melewati jin

Nyonya hae duduk di bangku yang tadi sae ron tempati,Dia memberikan beberapa buku kepada jin yang membuat jin linglung kebingungan.

"Ini adalah buku tentang apa saja yang harus kamu lakukan dan hadapi,ini semua tentang sae Ron"

"Apakah aku harus menghafalnya?"

"Ya "

Jin mengangguk mengerti.

"Berbicaralah dulu pada sae ron"ucap nya lalu pergi meninggalkan jin.



Jin berjalan ke kamar sae ron,dia mengetuk pintu tapi tak kunjung ada jawaban,dengan kesal dia masuk tanpa permisi.Dia tersenyum ketika menemui sae ron yang tertidur terlelap dengan lucunya.

Jin tersenyum kecil,kemudian ia menelusuri di setiap muka sae ron ,dia mencari muka angkuh dan dingin gadis itu

"Kemana muka Dingin mu itu?"gumamnya.

Epiphany [TELAH SELESAI✓] [BELUM DI PERBAIKI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang