Draco membuka pintu kabin dengan kasar dan terkejut melihat Rosie tengah terbaring di sebuah Kasur kecil dengan dahi yang sedang dikompres oleh sebuah handuk kecil oleh Madam Pomfrey. Dan disebelahnya, Cedric sibuk mengusap lembut rambut gadis itu yang membuat darah Draco rasanya mendidih. Dengan cepat dia menghampiri pria itu dan mendorongnya dengan kasar.
Draco sama sekali tidak takut---terlepas dari fakta bahwa Cedric adalah kakak kelasnya dan lelaki itu jauh lebih tinggi darinya.
"Ngapain lu disini? Jangan pegang-pegang dia." Draco menatap kearah Cedric dengan tatapan benci saat lelaki itu jatuh tersungkur karena didorong dengan keras olehnya.
"Mr. Malfoy jangan buat keributan disini." Sahut Promfrey yang sedang merapikan selimut yang menyelimuti tubuh Rosie sampai batas pinggang.
"Usir dia dari sini Madam Pomfrey," Cedric Kembali mendekat kearah Rosie namun Draco dengan sigap menempati sisi kanan Kasur kecil yang ditempati oleh gadis itu sehingga Cedric hanya bisa menempatkan dirinya di ujung ranjang.
"Lu berani ngusir gue?! Siapa elu emg nya, hah?!" bentak Malfoy.
"Sudah, diam. Kalian berdua! Keluar dari sini."
"APA?!" sahut keduanya bersamaan,
"Dia aja yang diusir Madam, sepuluh menit gaada dia disini suasana tentram dan damai. Sepuluh detik dia muncul disini langsung bikin ribut suasana." Cedric menunjuk kearah Malfoy membuat laki-laki itu hampir memukulnya.
"Eh! Sudah cukup! Pergi sekarang juga!" saat Pomfrey hampir mengusir mereka berdua secara paksa dengan mantera, tiba-tiba saja terdengar suara lirih dari Rosie. Gadis itu bergumam sesuatu sambil tetap memejamkan matanya. Dengan cepat Draco menghampiri gadis itu dan menggenggam tangannya.
"Rosie..." Cedric ikut menghampiri Rosie dan berdiri ke sisi lain ranjang di sebelah Pomfrey.
"Ros... lu gapapa?" tanya Draco pelan. Rosie mulai terbangun dan menyipitkan kedua matanya. Dia melihat kesekelilingnya dan mencoba mengingat apa yang baru saja terjadi. Ketika dia sadar apa yang baru saja dia alami, seketika gadis itu menggigit bibir bawahnya.
"Drayyy!" Draco tersentak Ketika Rosie tiba-tiba saja memeluknya dengan erat---membuat tubuh lelaki itu setengah menunduk. Sambil berusaha mencerna apa yang terjadi, Draco mendongakkan kepalanya dan melihat Cedric yang kini tengah menatapnya dengan wajah terkejut dan seperti tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Draco pun tersenyum miring dan sengaja mamanas-manasi lelaki itu.
"Ssshhh, gapapa ada gue disini." Draco pun balik memeluk Rosie sambil membantu gadis itu untuk mendudukkan dirinya.
"Saya ambil teh dulu buat Rosie," ujar Madam Pomfrey sambil pergi ke belakang.
Cedric menggelengkan kepalanya dan mulai pergi meninggalkan kabin ini. Sepertinya Rosie tidak menyadari keberadaan lelaki itu atau karena yang dibutuhkannya sekarang hanyalah Draco.
"Liat aja lu Malfoy, gue bisa rebut dia dari elu." Gumam Cedric dari balik pintu sebelum benar-benar menutupnya dan pergi meninggalkan kabin ini.
"Hiks.." Rosie masih tetap menangis dan menyembunyikan wajahnya di leher lelaki itu. "Hey, kenapa? lu takut sama Dementor? Tapi tadi keren loh, lu bisa pakai mantra patronus. Gue aja gabisa ros." Ujar Draco sambil mengusap punggung gadis itu.
"Bukan---bukan itu." Rosie mulai melepaskan pelukannya dan menatap kearah Draco.
"Terus kenapa, hah? Cerita sama gue." Draco mengusap air mata gadis itu dengan ibu jarinya dan duduk di sebelah Rosie.
"Gue denger suara seseorang setelah Dementor itu pergi."
"Seseorang?"
"Iya. Suara kakak gue yang udah meninggal." Draco mengeryitkan alisnya---terkejut dengan apa yang baru didengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hogwarts Social Media (DracoxReader) ✔️
Fanfiction• finished • DON'T STEAL MY STORY, IT SUCKS 🚨Warning : banyak banget swearing🚨