"Pinus segar," ucap Rosie dan pintu besar yang ada di hadapannya seketika terbuka.
Sebenarnya dia tidak tau apakah yang dilakukannya ini adalah sebuah kesalahan atau bukan.
Membohongi Draco Malfoy sejujurnya adalah hal terakhir yang berani ia lakukan---tapi tak bisa dipungkiri dia juga ingin membantu orang yang akhir-akhir ini selalu mengisi hari-harinya.
Cedric.
Lelaki yang bahkan tidak tau ia anggap apa.
Cedric sebenarnya sudah ia anggap seperti kakak sendiri. Tapi jujur---dia mulai Lelah. Lelah dengan semua ini. Dia terlalu membenci dirinya sendiri karena tidak tau harus berbuat apa.
Dia merasa terjebak dengan apa yang dimilikinya sekarang.
Dia menyukainya.
Menyukai segala hal yang dia lakukan dengan Draco Malfoy----orang yang dia sayangi. Walaupun dia mulai merasa cukup Lelah dengan segala aturan yang ada dalam hubungan mereka, tapi tetap saja---- dia menyukainya.
Dia tidak ingin kehilangan Draco Malfoy, tapi gadis itu juga tidak ingin kehilangan kebebasannya.
Hanya Draco Malfoy 'lah orang yang dia sukai---tapi hanya Cedric yang bisa membuatnya nyaman.
Demi Tuhan gadis itu benar-benar bingung.
Dan karena kebingungannya, dia rasa hal terbaik yang ia lakukan saat ini adalah berbohong.
Dengan berbohong Draco tidak akan memarahinya.
Dengan berbohong dia tetap bisa dekat dengan Cedric.
Semuanya akan baik-baik saja---selama Draco tidak mengetahui ini.
Rosie terlalu sibuk dengan pemikirannya sampai-sampai dia tidak sadar kalau pintu yang ada di depannya benar-benar sudah sepenuhnya terbuka. Dan gadis itu dengan refleks langsung mengangakan mulutnya.
Demi janggut marlin---kamar mandi prefect benar-benar luar biasa.
Ruangan ini sangat besar. Dinding-dindingnya dipenuhi oleh gambar-gambar menarik. Rosie melarikan matanya kesekeliling ruangan---menelik dengan hati-hati setiap sudutnya seolah memastikan tidak ada hal yang ia lewatkan.
Setelah puas melihat, gadis itu melarikan matanya kearah hot tube besar yang ada di depannya. Diatas hot tube ini terdapat lubang-lubang yang mengeluarkan air dengan aneka warna. Rosie tersenyum lebar dan takjub melihatnya.
Tidak puas sampai disitu, gadis itu semakin tertarik begitu melihat busa-busa yang terbang ke udara---seolah mengajaknya untuk segera masuk kedalam hot tube itu.
"Gimana? Bagus kan?" Rosie terkesiap begitu mendengar sebuah suara. Dia membalikkan tubuhnya dan melihat Cedric berdiri di belakangnya-----membawa golden egg nya dan juga sebuah handuk putih. Tunggu dulu----kapan lelaki itu masuk kesini?
"Kak ced---sejak kapan masuk?" tanya Rosie gugup.
"Baru aja kok," jawab Cedric sambil tersenyum. Cedric mulai memajukan tubuhnya dan berdiri di depan Rosie yang saat ini tengah menghadapnya.
"Rose bawa bukunya?" tanya Cedric.
"Hah? Oo-ooh iya bawa kak," balas Rosie dan segera mengeluarkan buku itu dari dalam tas soren nya.
"Bagus," Cedric tersenyum dan berjalan kearah Hot Tube. Rosie membalikkan badannya dan melihat Cedric duduk di pinggiran hot tube dan menyimpan golden egg nya.
"Duduk sini, jangan berdiri terus," Cedric menepuk tempat kosong disebelahnya. Dengan ragu Rosie pun mulai berjalan kearahnya. Saat gadis itu berjalan, tiba-tiba saja sebuah bayangan muncul dan dia merasa sesuatu berhasil mengambil buku yang ada di genggaman tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hogwarts Social Media (DracoxReader) ✔️
Fanfic• finished • DON'T STEAL MY STORY, IT SUCKS 🚨Warning : banyak banget swearing🚨