Rosie menyandarkan kepalanya kearah kaca jendela kereta. Rasanya baru kemarin ia menaiki kereta Hogwarts untuk di Sorting dan sekarang tidak terasa sudah memasuki tahun kelimanya di Hogwarts. Saat ini fikirannya dipenuhi oleh banyak hal----mulai dari bagaimana ia bisa mempersiapkan dirinya untuk ujian OWL nanti sampai bagaimana caranya ia harus menyembunyikan hubungannya dengan Draco dari Timmy.
Bahkan Draco belum tau kalau kakak laki-lakinya itu sekarang sudah pindah ke Hogwarts dan siap untuk di sorting nanti malam.
Rosie tidak percaya kalau ternyata sudah hampir 3 tahun dia berpacaran dengan Draco----yang kalau boleh jujur sama sekali tidak pernah ia sangka akan sampai sejauh ini. Awalnya Rosie hanya mengira rasa Sukanya pada Malfoy hanya sebatas cinta sesaat----tapi ternyata dia salah.
Dia masih bertahan sampai sejauh Ini pada lelaki itu----yang artinya itu menunjukkan keseriusan hubungan mereka. Ya, walaupun sudah tidak bisa dihitung berapa kali mereka bertengkar.
Tidak.
Tidak hanya bertengkar----demi tuhan bahkan mereka pernah putus karena orang ketiga!
Rosie Kembali menghela nafasnya dengan segala pemikiran yang ada di kepalanya. Dia tersentak Ketika Daphne memanggilnya. "Rose, jdi beli Chocolate Frog ga?" tanya Daphne yang berdiri diambang pintu. Rose pun kembali sadar dari lamunannya dan kemudian menoleh kearah Daphne.
"Um, gajadi." Balas gadis itu pelan. Daphne pun mengangguk dan pergi keluar untuk membeli permen yang ada di atas gerobak penjual berbagai makanan.
"Blum di read-read. Awas aja kalo dia malah berduaan sama si panci," Rose mengepalkan tangannya dan meremas ponselnya yang ia pegang. Dua hari yang lalu dia hampir bertengkar hebat dengan Draco Ketika Draco akhirnya mengaku kalau pasangan prefect nya adalah Pansy. Dan Rosie marah besar karena ia mengetahui kalau ternyata selama ini lelaki itu tidak jujur padanya. Setidaknya kenapa dia tidak memberitahu Rosie dan berterus terang padanya kalau partner prefect nya itu adalah Pansy? Mungkin kalau Draco bilang dari awal Rosie tidak perlu marah seperti itu padanya. Mungkin.
Tapi akhirnya Draco pun memilih untuk mengalah. Dia meminta maaf pada Rosie dan berjanji padanya untuk tidak akan pernah melarang gadis itu untuk melakukan hal apapun yang dia mau----walaupun hanya setengah hati.
Rosie menengok kearah pintu kabin dan baru sadar kalau Daphne sudah menghilang. Pasti sahabatnya itu sudah berduaan lagi dengan Theo. Dan Rosie harus menerima kenyataan kalau sekarang ini hanya dia yang mengisi kabin ini. Tapi itu tidak buruk---lagipula sebenarnya Rosie sedang ingin sendiri.
"Rose," panggil seseorang dari luar sana. Rosie terkesiap Ketika melihat Pucey tiba-tiba saja membuka pintu kabin tempatnya berada dan masuk kedalam. Tanpa sungkan lelaki itu mendudukkan dirinya di sebelah Rosie dengan jarak yang cukup dekat.
"Eh-hai kak pucey," sapa Rose sambil berusaha untuk menunjukkan senyumnya.
"Sendiri aja tumben?" tanya Adrian sambil menatap kearah Rose.
"Hehe, gapapa, lagi pengen sendiri."
"Malfoy mana?"
"Lagi di kabin prefect bareng prefect yang lain."
"Oh pantes Cuma sendirian aja," Adrian tersenyum kearah Rosie.
"Gimana waktu itu, berhasil belajarnya?"
Dan mereka pun lanjut mengobrol sepanjang sisa perjalanan menuju Hogwarts. Tidak jarang keduanya sama-sama tertawa dan saling menceritakan hal lucu satu sama lain.
Saat suara peluit muncul yang menandakan kereta sudah sampai, Rosie baru sadar kalau ternyata dirinya malah tertidur pulas. Gadis itu mengerjapkan matanya dan mendesah pelan. "Hmm," lirih Rosie sambil mengucek kedua matanya. Ketika kedua matanya sudah terbuka sepenuhnya, dia terkejut Ketika dirinya ternyata ada dalam posisi bersandar kearah Pucey. Dan lelaki itu melingkarkan lengannya di sekitar bahu gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hogwarts Social Media (DracoxReader) ✔️
Fanfiction• finished • DON'T STEAL MY STORY, IT SUCKS 🚨Warning : banyak banget swearing🚨