41 - all is found

1.2K 134 222
                                    

"Maaf telat!" sahut Rosie sambil berlari menuju Theo dan Draco yang sudah menunggunya di Menara Astronomi. Hari masih pagi sekali, bahkan Matahari belum muncul sepenuhnya. Mereka sengaja berkumpul pagi-pagi supaya bisa berangkat tanpa diketahui oleh Professor ataupun murid yang lain. Rosie yang berjalan dengan tergesa tanpa sengaja tersandung oleh sebuah benda yang ada di depannya.

BRUG

Rosie memejamkan matanya-----mengira dia akan terjatuh di atas lantai yang keras dan sakit, tapi justru ia merasakan sebuah lengan yang menahan tubuhnya. Rosie membuka kedua matanya dan melihat Draco yang tengah menahan tubuhnya agar tidak terjatuh.

"Ga usah lari klo jalan. Kita juga ga mungkin ninggalin lu," ujar Draco dan membantu gadis itu berdiri tegap kembali.

"Iyaa, mana gue tau bakal kena itu,"

"Ya makannya ga usah lari, belum semenit kita mau pergi lu udah ceroboh."

"Gue ga ceroboh, tadi Cuma kesandung doang."

"Itu namanya ceroboh."

"Bukannya beda ya?"

"Lu berdua mau debat nyampe ada orang yang datang kesini?" Rosie menoleh kearah sumber suara dan melihat Theo yang berdiri di depan mereka sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Theooo!!" sahut Rosie----langsung berlari dan memeluk lelaki itu dengan erat.

"Gue kangen banget sama lu," suara Rosie sedikit terendam karena perempuan itu masih menyembunyikan wajahnya di bahu Theo.

"Masa sih udah kangen? Padahal baru berapa lama kita ga pernah ketemuan? Um---"

"Satu tahun anjir!" sahut Rosie sambil melepaskan pelukannya dan menepuk bahu Theo. Ya, Rosie dan Theo memang belum sempat bertemu lagi bahkan sejak mereka kembali sekolah di Hogwarts.

"Oh iya? Kok gue lupa ya?" tanya Theo sambil tersenyum.

"Udah puas pelukannya? Lama amat perasaan." Malfoy berjalan kearah mereka sambil mendecak kesal.

"Jangan cemburu dong, Foy. Rosie kan adek gue, iya ga?" tanya Theo sambil merangkul bahu Rosie. Rosie tersenyum kemudian berkata, "Iya donggg, yang paling ganteng tetep mfoy," Rosie mencubit pipi Draco dengan keras.

"Aw! Ga lucu," Draco mengusap pipinya yang memerah dengan kesal.

"Rose, lu jangan ikut-ikutan Theo sama Daphne manggil gue 'mfoy' , gue ga suka."

Setelah nama Daphne disebut tiba-tiba saja mereka semua terdiam. Draco baru sadar kalau dia baru saja mengucapkan kata yang sangat 'keramat' untuk Theo. Rosie menatap kearah Theo yang menatapnya dengan canggung, setelahnya gadis itu menatap kearah Draco yang juga malah terdiam.

"Woyy, tau ga? Mione ngasih pinjem juga tas ajaibnya!" Rosie berusaha mencairkan suasana dengan mengeluarkan sebuah tas coklat kecil milik Hermione yang disebut bisa menyimpan barang apapun dan sebanyak apapun.

"Wah, mantappp!!" Rosie dan Draco terkejut begitu Theo tiba-tiba saja kembali menyahut sambil tersenyum. Mereka pun ikut senang.

"Okayy, masukkin semua barang yang penting kesini," perintah Rosie. Kedua laki-laki itu langsung memasukkan beberapa barang seperti botol Polyjuice, tempat makan, beberapa baju, dan Invisibility Cloak milik Harry.

"Udah semua?" tanya Rosie sambil menyimpan kembali tas kecilnya. Theo dan Draco mengangguk.

Rosie menghela nafasnya dan dengan perlahan mulai mengeluarkan sebuah kalung berwarna kuning dengan jam bulat yang menempel diujungnya dari dalam bajunya-----Time Turner.

Hogwarts Social Media  (DracoxReader) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang