"Hiks, aku mau bubur yang pakai kacang!"
Jihoon mengacak rambutnya kasar, padahal tadi Junkyu bilang mau bubur tanpa kacang. Sekarang pas sudah dibelikan malah menolak?
"Kamu bilang tadi tidak ingin pakai kacang!"
Junkyu menggeleng dengan bibir cemberut. "Anakku yang bilang! Bukan aku!"
Haha, mampus kau Park Jihoon.
"Sudah kubilang beli dua versi, seseorang yang sedang mengandung biasanya banyak mau."
Jihoon menoleh, menemukan Yoonbin dengan sekantung bubur ditangannya.
"Ah terimakasih telah menghadirkan Yoonbin di hidupku tuhan!" ujar Jihoon mendramatisir.
Yoonbin hanya tersenyum kecil, perkataan itu seperti memiliki makna tersembunyi. Entahlah, mungkin hanya dia yang merasa.
"Baiklah, karena aku sudah belikan bubur kacang. Sekarang ayo buka mulut, aaaa!"
Hap!
"Hiks, maunya disuapin Haruto..."
Junkyu menangis dengan mulut yang tetap mengunyah bubur penuh kacang. Terlihat lucu tapi kasihan, seperti terpaksa memakan.
Lalu disaat Yoonbin mau menyuapkan kembali Junkyu bubur. Yang lebih muda langsung menggelengkan kepala sambil menutup mulutnya dengan kedua tangan.
"Maunya disuapin Haruto!"
***
TOK! TOK! TOK!
"Woi! Buka!"
Jihoon mengetuk pintu rumah Haruto dengan kakinya. Serius, dia sudah membuat keributan di pagi buta cuma karena Junkyu yang mengidam.
"Siapa?!"
"Eh tante, hehe. Haruto nya ada?" tanya Jihoon sopan.
Sana mengusap wajahnya kasar lalu memperbolehkan Jihoon masuk setelah melihat ada Yoonbin juga di belakangnya.
"Siapa bun?" tanya Haruto dari atas tangga.
Jihoon yang melihat Haruto turun dari atas tangga dengan muka yang babak belur langsung melambaikan tangannya persis seperti yang gadis-gadis sering lakukan.
Haruto meneguk ludah kasar, Jihoon pantas ia hindari karena laki-laki ini berbahaya.
"Kenapa?" tanya Haruto inti.
Yoonbin menyenggol Jihoon, membuat yang lebih muda berdecak sebal.
"Junkyu ngidam, dia pengen makan bubur. Tapi yang suapin harus lo."
Jihoon bahkan gaperduli lagi kalau dia bakalan dicap ngga sopan sama ibunya Haruto. Toh dia udah terlanjur kesal sama anaknya.
"Terus?"
Jihoon naik pitam. Sebelum ia mengeluarkan seribu kata terlarangnya. Yoonbin sudah menutup bibirnya terlebih dahulu dengan tangannya.
"Lo ngga kasian sama Junkyu? Dia dari kemarin ngga mau makan. Dia cuma mau makan kalau lo yang suapi."
Haruto dilema, dia kasihan, tapi dia ngga mau bertemu Junkyu yang masih mengandung anaknya sekarang.
"Ngga, sekali ngga tetap ng—"
"Haruto, turuti saja apa kata Yoonbin."
Yoonbin, sama Haruto langsung terdiam. Serius, ini Sana yang bilang?
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] terpaksa nikah | harukyu ✔
Fiksi Penggemar❛❛Setidaknya bahagiakan aku untuk satu kali saja.❞ Ini lanjutan chapter Terpaksa Nikah yang sebelumnya sudah aku publish di akun @Dirgan05.