Deserved

80 13 1
                                    

Mata abu-abu dibalik kacamata hitam itu meneteskan air mata. Tenggorokannya tercekat. Dadanya sesak. Dengan susah payah, pria yang tampak mencolok itu bangkit berdiri. Bukan tanpa alasan, paras bulenya dan kacamata hitam yang ia kenakan di malam hari itu cukup membuatnya tampak berbeda.

Brian McConnell, pria asli Amerika Serikat ini tampak sangat mencolok di antara orang China di sekitarnya. Setiap tahun, pergi ke China memang menjadi kegiatannya, setidaknya setiap tanggal 31 Oktober. Hari Halloween, yang merupakan hari di mana ia kehilangan cintanya juga.

Ingatan Brian langsung memutar kenangan tiga tahun lalu itu. Di hari Halloween, ia mengajak calon kekasihnya, Yuan Yu Fei, untuk merayakan hari malam Hari Raya Semua Orang Kudus (All Hallows' Day) di Kekristenan Barat itu. Rencanya, ia ingin 'menembak' wanita asal China itu. Namun siapa sangka, rencana tinggallah rencana.

Yu Fei sangat benci dan takut dengan hal horor, dan Brian tau itu. Tetapi pria yang kala itu berusia 22 tahun itu malah memakai kostum vampir mengerikan saat hendak meminta Yu Fei menjadi kekasihnya. Alhasil, Yu Fei yang sudah ketakutan langsung berlari. Wanita yang lebih muda dua tahun darinya itu berlari tanpa arah hingga tanpa sadar berada di jalan raya. Lalu, menyebrang sembarangan membuat nyawanya sukses melayang.

Karena itu, sejak itu, Brian membenci dirinya sendiri. Brian membenci hari Halloween. Ia memilih merayakan hari yang paling ia benci itu di China, karena negara yang terkenal dengan tembok raksasanya itu adalah negara asal Yu Fei, sekaligus hanya di China lah, Hallowen dirayakan tanpa sesuatu yang dibenci Yu Fei, yaitu hal seram.

Negara China merayakan Hallowen dengan mengadakan Teng Chieh untuk menghormati orang yang telah meninggal. Warga China akan mengunjungi makam keluarga dengan membawa makanan dan bunga yang akan diletakkan di atas kuburan mereka, lalu akan disusul dengan membakar dan menerbangkannya ke udara yang bertujuan supaya roh-roh yang berkeliaran bisa kembali ke surga.

Meskipun tidak tau letak makam Yu Fei karena keluarga wanita itu yang tidak mau memberitahu, Brian bertekad untuk merayakan hari Hallowen dengan Teng Chieh. Ia ingin memastikan roh Yu Fei naik ke surga. Jika dirinya belum berhasil membahagiakan wanita itu di sini, biarlah Yuan Yu Fei bahagia di surga dan Brian McConnell menderita seorang diri di dunia.

Kejadian tiga tahun lalu itu juga mengubah sosok Brian McConnell. Dari sosok yang periang menjadi sosok yang bagaikan robot dan tidak pernah tersenyum. Bekerja, bekerja, dan bekerja. Itulah isi hidupnya. Ia menjauhi semua hal yang membuatnya bahagia.

"Yu Fei." Nama itu berhasil terucap lirih dari bibir Brian. Air matanya menetes deras. Tangan pria itu mencengkram lampion yang siap diterbangkan bersama dengan makanan dan bunga kesukaan Yu Fei.

Saat orang lain mengangkat lampion mereka, Brian menghela nafasnya yang terasa sangat berat. Tangannya yang mencengkram lampion hingga buku jari-jarinya memutih itu terangkat. Setiap tahun ketika melepas lampion Brian merasa tertemplak dan diingatkan. Diingatkan bahwa Yu Fei telah tiada, sekaligus tertemplak karena dirinya adalah penyebab semua itu.

Beberapa saat kemudian, setelah orang lain menghitung mundur, Brian melepas lampion itu bersama orang lain. "Wo ai ni, Yuan Yu Fei. Hen ai ni," ucapnya sepenuh hati dengan suara tertahan sambil menatap sendu lampionnya yang menjauh itu dari balik kacamata hitamnya.

Sedetik kemudian, Brian terjatuh berlutut. "I'm sorry. I'm sorry," raungnya terus menerus seraya memegang dadanya yang sangat sesak. Bahkan isakannya juga membuatnya kesulitan bernafas.

"Fei Fei! Jangan ke sana!"

Seruan itu sukses membuat Brian membeku. Ia berdiri lalu berbalik, menoleh ke sumber suara. Tatapannya mengedar ke sana kemari hingga ia menemukan seorang wanita yang menggenakan baju lengan panjang dan celana jeans berjalan sambil menggerakkan tongkatnya.

Grassy's FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang