Tentang Bulan dan Bintang

96 12 6
                                    

Bintang Bumantara atau yang biasa di panggil Tara menatap pantulan dirinya di cermin, malam ini ia mengenakan kostum deadpool tanpa topeng untuk menghadiri pesta Halloween yang diadakan salah satu temannya di sebuah bar.

Sejak ibundanya meninggal di malam Halloween, Tara berubah drastis. Untuk menghilangkan dukanya karena kepergian sang bunda, Tara selalu menghabiskan malam Halloween dengan berpesta sampai pagi hingga tidak sadarkan diri.

Ketika memasuki bar, suara riuh terdengar dengan sangat jelas. Tara terbiasa dengan hal ini. Hidupnya kini sudah tidak memiliki tujuan yang jelas karena ia seorang diri. Jangan tanyakan kemana perginya sang ayah, karena Tara pun tidak tau. Ia tidak pernah melihat sosok Ayahnya sejak kecil.

"Deadpool, huh?" sapa Emma ketika Tara duduk di sampingnya. Gadis yang mengenakan kostum Harley Quinn tersebut sudah bergelayut manja di lengan Tara.

"Looks good, right?" satu-satunya hal yang bisa Tara banggakan dari kehidupannya yang malang ini hanya wajah tampannya.

Semakin malam, suasana di bar semakin meriah. Orang-orang menggunakan kostum beraneka ragam. Mulai dari yang menyeramkan hingga mengumbar keseksian. Sebenarnya Tara tidak mengerti apa korelasinya malam Halloween dengan kostum-kostum seksi tersebut. Yang ia tahu, pada malam ini konon gerbang antara dunia manusia dan dunia ghaib terbuka. Hingga penghuni dunia ghaib bisa berlalu lalang di bumi. Tapi, bukankah hal tersebut terdengar konyol? Ini sudah tahun milenial, siapa yang akan mempercayai omong kosong seperti itu?

"Main games, yuk!" ujar Kevin, teman Tara yang mengadakan pesta ini.

"Games apaan?" tanya Reza.

Kevin tersenyum lebar. "The help."

Dari enam orang yang duduk mengitari meja, hanya Tara yang terlihat tidak tertarik.

"Cara mainnya?" Emma terdengar sangat penasaran.

Kevin menegapkan tubuhnya. "Jadi gini,nanti kita ke kamar mandi dan lampunya di matiin. Terus di depan cermin kita ngomong 'gue mau lihat wajah pasangan hidup gue'. Dalam waktu sepuluh menit kalau ada yang ngelihat sesuatu dia pemenangnya."

Tara pernah mendengar tentang permainan tersebut sebelumnya. "Bukannya itu games buat cewek, ya?"

"Emang. Tapi, kan, kita modifikasi. Gimana, ikut, gak?" tanya Kevin. Lelaki itu nampaknya sangat bersemangat untuk memainkan permainan ini bersama teman-temannya.

"Hadiahnya apa?" tanya Tara.

"Sepuluh juta."

"Kurang," tantang Tara.

Kevin mendengkus. "Tiga puluh juta."

Tara langsung menyunggingkan seringainya. Persetanlah dengan rasa takut dan makhluk-makhluk yang katanya mengerikan itu. Tara hanya butuh uang untuk melanjutkan hidupnya.

"I'm in." ucap Tara.

***

Sudah ada tiga teman Tara yang masuk ke kamar mandi tapi, keluar dengan wajah masam karena tidak melihat apapun. Kini giliran Tara, jika tidak melihat apapun ia akan berbohong agar tetap memenangkan permainan ini. Biarlah disebut licik, toh tidak ada orang yang benar-benar baik, kan, di dunia ini?

"Kita lihat jagoan kita. Siapa tahu yang muncul wajah Mbak Kunti," kata Kevin dengan nada meledek. Tara terkekeh, "Maksud lo jodoh gue makhluk dunia ghaib, gitu?"

Kevin mengedikkan bahu. "Who knows? Silakan masuk, Tuan."

"Gak masalah kalau cantik, mah. Buat hilangin rasa bosen aja, ya, gak?" kata Tara iseng.

Grassy's FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang