Di Perjalanan

24 5 0
                                    

“Ann,kamu itu teman ku.Jadi kalau kamu butuh aku,dengan senang hati aku siap bantu”.

Awan tiba-tiba bicara itu ketika kami sedang di perjalanan pulang.
Tak mengerti,kenapa ia bisa tiba-tiba semanis ini.

“Tapi aku tadi...”.

Belum sempat aku menjelaskan,dengan seenaknya Awan memotong pembicaraan.

“Rumah mu dimana?”.
Aku tidak menjawab,karena jujur,lebih baik pulang sendirian hujan-hujanan,daripada berdua dengan awan.

“Jawab Ann,atau kamu mau pulang dengan ku saja?”.

Sambung nya.

“Jalan melati nomer 7!”.

Kata ku kesal sambil menutup telinga.
Karena tidak mau lagi aku mendengar ocehan nya yang selalu bertanya kepada ku sepanjang jalan.

“Sudah sampai...”.
Teriak Awan dengan begitu ceria.

Aku turun dari motor nya sambil berkata
...

“Makasih”.

Tapi aku melihat muka Awan menjadi  datar,tanpa ekspresi.

“Udah aku tebak,pasti bakal begini”.

Ucapnya,lalu pergi begitu saja.

“Loh,kenapa gitu?,apa aku salah ngomong?”.

Tanya ku pada diri sendiri.
Karena melihat Awan yang pergi tanpa permisi,aku jadi bingung sendiri.

“Itu Awan marah apa enggak ya?”.

SayounaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang