Awan Si Nyebelin

4 2 0
                                    

Tiga hari berlalu.
Sejak kejadian itu,aku berusaha melupakan apa yang terjadi.Termasuk perasaan aneh ketika dekat dengan Awan.

Seperti biasa,hari ini hari senin.
Aku sedang duduk memakai sepatu di depan teras rumah.Selesai itu,tak lupa mengunci pintu karena ibu berangkat lebih awal pagi ini.

“Hmmm,seger banget udara senin pagi..”
Aku berdiri dan menghirup udara segar sembari menutup mata.
Tapi itu tak lama,hingga aku tersadar ada suara motor yang berhenti di depan rumah.

“Ck,tu orang lagi.Bosen deh!”.
Aku berdecih sambil melangkahkan kaki ke depan pintu gerbang.

“Pagi Ann..”.
Ya,itu Awan.
Dia sedang berdiri di depan ku masih menggunakan helm nya dan tersenyum lebar ke arah ku.

“Ngapain kesini?”.
Tanya ku sambil mengalihkan pandangan ku ke arah lain.

“Jemput kamu.Emang kamu gak liat chat dari aku?”.
Ucapnya sambil memasukan permen karet ke mulut nya.

“Aku ga buka hp,lagian ibu udah pesenin ojol buat aku.Jadi kamu ga usah repot-repot kesini terus.NGERTI?”.
Ucapku dengan sedikit penekanan di kata terakhir.

Tak lama ojol yang di pesan ibu untuk ku sudah datang.
Aku langsung memakai helm dan langsung naik ke atas motor itu.

Ayo pak,jalan..”.
Ucap ku sambil menepuk pundak abang ojol itu.
Kami pun mulai melaju.

Tapi tak di sangka,Awan terus mengikuti ku dengan motornya yang berada di belakangku.

Sampai sekarang kita sudah sampai di sekolah.

“Makasih ya pak,nih uang nya..”
Ucapku sambil menyodorkan uang berwarna hijau.

“Aduh neng,gaada uang kecil?”.
Tanya nya.

“Kembaliannya ambil aja pak,buat sarapan..”
Kata ku sambil tersenyum ke arahnya,lalu pergi menuju kelas.

“Terimakasih neng...”
Ucap bapak ojol itu lalu pergi.

°°°°
Sesampainya di kelas,Nanda,teman sebangku ku langsung memeluk ku erat.

“Kemana aja sih Ann...kangen tau!,nggak masuk sekolah kok gak ngajak ngajak sii!!”
Ucapnya setengah berteriak.

“Mana ada sakit ngajak orang nann?!”.
Kata ku sambil melepas pelukannya lalu duduk di bangku ku.

Tak lama setelah ku,Awan datang.
Dan langsung menuju ke bangkunya.

“Widihh..widih..kayanya ade yang berangkat bareng nih..”.
Ucap Andre sambil menghampiri Awan yang telah duduk di depan ku.

“Siapa?siapa yang berangkat bareng?”.
Tanya Andin heboh.

“Kepo lo bocil,kalo baru dateng tuh ucap salam dulu..”
Ucap Andre sambil menoyor jidat Andin yang jauh lebih pendek darinya.

SayounaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang