Bingung

6 2 0
                                    

Malam datang.
Aku duduk sendiri di meja makan menunggu ibu pulang dari rumah makannya.
Ya,ibu memang pekerja keras.
Padahal,bapak bekerja di jakarta untuk memenuhi kebutuhan kita.Dan itu lebih dari cukup buatku.

Tapi untuk ibu,bekerja sudah menjadi kebiasaannya.

“Assalamualaikum..”
Ucap ibu.

“Waalaikumsalam..”
Ucap ku setengah berteriak dari ruang makan.

“Kok kamu belum tidur nak?,besok bukannya masih ujian?”.
Tanya ibu sambil duduk di sebrang ku.

“Ini abis belajar bu,sekalian nungguin ibu pulang..”
Balas ku.

“Kamu pasti belum makan kan?ayo kita makan,ibu bawa nasi goreng depan jalan kesukaan mu..”

Aku hanya mengiyakan perkataan ibu.
Lalu kita berdua makan bersama sambil berbincang-bincang.

“Aku langsung cuci piringnya ya bu..”
Ucap ku ketika kita sudah selesai makan.
Aku mencoba bangkit dari duduk dan berjalan menuju dapur untuk mencuci piring.

“Loh,kamu kenapa itu jalannya ko pincang gitu?”.
Tanya ibu sambil menghampiri ku.

“Ohh..ini tadi aku keserempet motor bu,hehe..”
Kata ku sambil tersenyum ke arah ibu.

“Ya ampun,kenapa ga bilang sama ibu.Udah di obatin lukanya?,udah kamu duduk aja biar ibu yang cuci piringnya nanti.”

Aku pun kembali ke meja makan dan duduk disana.
Tak lama ibu datang dan duduk di bangku sebelahku.

“Sini ibu lihat lukanya,kok bisa kaya ginu sih nak.Tapi kamu gapapa kan?”.
Ucapnya.

“Gapapa bu,cuma masih perih sedikit..”
Jawabku.

“Besok juga kering lukanya,di obatin sama siapa?,udah bersih kok lukanya..”.
Tanya ibu,sambil mengganti plester ku dengan yang baru.

“Awan..”
Kata ku sambil menatap mata ibu.

Ibu hanya tersenyum.
Lalu berbisik kepada ku..

“Kenalin sama ibu dong,ibu pengen tahu..”

Ibu bangkit dari duduknya dan tertawa.

“Itu cuma temen bu..”
Kata ku.

“Temen apa demen?..”
Katanya sembari membuatkan aku susu coklat seperti biasa.

“Minum susu nya,lalu tidur ya.Udah larut malem nanti besok kesiangan..”
Kata ibu sambil menuntun ku masuk ke kamar.
Aku lalu merebahkan tubuhku di ranjang.
Dan tak lama,aku pun tertidur.

....

Paginya aku bangun seperti biasa.Setelah selesai bersiap siap memakai seragam,
aku sarapan berdua bersama ibu.

SayounaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang