E p i l o g u e

240 38 3
                                        

Bahkan setelah semuanya terjadi, aku masih merasa hampa.

Ragaku telah kaku menyusul jiwa yang telah lama beku. Terombang-ambing dalam larutan penyesalan yang tak kunjung surut —namun ketika aku berpikir, sepertinya aku tidak menyesal.

Aku tidak pernah mendapatkan kata maaf. Atau memang ini hanya pikiranku saja yang mengatakan bahwa mereka semua bersalah?

Lalu, apa ini salahku? Apa aku pernah meminta untuk dilahirkan?

Apa aku pernah berharap akan menjadi seseorang yang mengakhiri eksistensinya sendiri?

Tidak.

Aku hanya terjebak dalam panggung dunia yang egois, bersandiwara layaknya aktor utama, hingga tak sadar bahwa mereka mampu merenggut nyawa.



















Aku tidak berpamitan pada siapapun, karena sejatinya aku telah pergi dari mereka jauh-jauh hari.

Aku hanya akan mengatakannya pada bumi.

Selamat tinggal.

Terima kasih karena membiarkan ragaku sejenak tinggal.
















Semoga kita tidak pernah saling menatap kembali.


















END—

Seven DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang