Hal apa yang paling kau inginkan?
Apa kau sedang mengusahakannya? Atau mungkin sudah menggapainya?
Kalau begitu aku ucapkan selamat dan semangat!
Jika kalian ingin tahu apa keinginan terbesarku.
Aku ingin berhenti hidup.
×××
Aku melarikan diri.
Berlari entah kemana usai mengatakan kalimat yang selama ini kupendam rapat-rapat. Perlahan langkahku melambat, namun tidak dengan tangisku yang rasanya kian lebat.
Aku tidak membawa apapun, bahkan ponsel. Baguslah, keberadaanku tidak akan bisa dilacak.
Aku hanya menuruti kemana tungkaiku bergerak, hingga matahari yang awalnya masih menyembul malu-malu ini mulai kembali ke peraduan.
Kurasakan air mataku juga sudah mengering. Perasaanku pun sudah tidak sekacau tadi. Namun aku tidak ingin kembali. Aku benar-benar tidak pernah ingin kembali.
Untuk pertama kalinya aku merasa bebas. Terlepas dari perutku yang belum diisi sejak tadi, aku benar-benar puas sekarang ini. Entahlah, euforia ini menghilangkan seluruh rasa kebas pada diriku.
Aku terus berjalan. Jangan lupakan seragam yang masih melekat pada tubuhku, mungkin penampilan luarku kini sangat berantakan.
Namun, tidak ada lagi yang kupedulikan.
Hingga langit menggelap perlahan. Mengisi kekosongan yang kian tidak karuan.
Aku menatap gamang timbunan air di depanku. Menimang kapan waktu yang tepat untuk ikut larut dalam genangannya. Aku tidak bisa berenang —tentu saja. Karena jika aku bisa melakukannya maka aku tidak akan memilih tempat ini.
Mengapa? Karena setiap manusia memiliki hasrat untuk menyelamatkan diri.
Lalu apa yang sedang kulakukan sekarang?
Hasrat yang tertinggal dalam diriku hanyalah untuk mati. Kalau begitu aku bukanlah manusia? Kupikir juga begitu. Mungkin diriku hanyalah seonggok daging tanpa jiwa yang bergerak menuruti sang empunya.
Aku ingin sekali berteriak meminta pertolongan, namun untuk apa jika akupun sejatinya tidak pernah ingin diselamatkan.
Sesuatu dalam diriku mendadak bergejolak, memikirkan kemungkinan yang bisa saja terjadi jika aku bertindak.
Apakah semuanya akan berubah jika aku mengatakan keinginanku? Apakah hidupku akan menjadi lebih baik jika aku membuka diri dan menikmati kehidupan?
Apakah satu-satunya keadilan dalam hidup hanyalah, kehidupan seseorang yang ditakdirkan terjadi sekali?
Karena bagiku, hidup tidak pernah adil.
Dingin.
Berkunjung ke pantai di malam hari merupakan pengalaman yang menyenangkan. Setidaknya aku harus mencobanya sekali seumur hidup.
Ya, sekali seumur hidup.
Karena beberapa menit lagi aku bukanlah seseorang yang hidup.
Friday,
Nov 13th, 2020
[07.14 PM]
KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Days
Short StoryTujuh hari setelah hari ini, aku harap aku masih ada disini. This isn't a mystery/thriller story, this is just-story about someone who's trying his best to survive, to stay alive. [A N G S T] ⚠Warning Including : suicidal thought, broken home, sel...