4. Pulang Bareng

1K 160 8
                                    

"Bener-bener mereka berdua, Tega amat ninggalin gua sendiri huhu" Ucap Jeno dramatis, Saat ini Jeno tengah merapikkan ruang kelas nya seorang diri.

Jaemin yang meninggalkan nya dengan alasan ada latihan musik, Dan Han yang sudah dijemput oleh pacar nya.

"Nah mantep emang tangan gue, Kinclong kan ni ruang kelas" Ucap Jeno bangga, Jeno mengambil tas nya dan keluar kelas.

"Renjun udah pulang belum ya?" Tanya nya pada diri sendiri.

"Liat deh ke kelas nya" Jeno melangkahkan kaki nya ke ruang 11 MIPA 1 untuk melihat laki-laki kesayangannya.

"Eh? udah pulang ya? Yah anjim" Jeno merenggut kesal dan berbalik menuju parkiran.

"Yah papa mah, jemput Renjun sebentar hih, 7 menit doang pa ih"

Sebuah suara membuat langkah Jeno yang awalnya akan menuju ke parkiran terhenti dan melangkahkan kaki nya kearah suara.

"Wah belum pulang ya bidadari gue?" Jeno tersenyum manis saat mendapati Renjun yang tengah merenggut kesal dengan seseorang yang tengah di telefonnya.

Renjun menoleh ke arah Jeno dan langsung mendengus pelan, "sebentar doang ih papa mah, mama gak bakalan di embat siapa juga ih papa ga sayang anak" Ucap Renjun.

Jeno yang mendengar di sampingnya mendekatkan telinga nya ke telfon Renjun.

"Mau ikut gue ga ren?" Tanya Jeno.

Renjun diam, menimang tawaran Jeno.
Jika hari ini dirinya menunggu papa nya untuk menjemputnya itu membutuhkan waktu cukup lama, sedangkan Renjun tidak mempunyai uang yang cukup untuk membayar Taksi dan gojek.

Jeno sendiri tengah menahan pekikkan gemas ketika melihat ekspresi Renjun yang selalu menggemaskan untuknya.

"Hm ayo" Ucap Renjun datar, Jeno mengangguk dan kenggenggam tangan Renjun menuju parkiran.

"Gue bisa jalan sendiri, ga usah gandeng-gandeng" Ketus Renjun, Renjun menghempas kasar tangan Jeno dan kembali berjalan menuju parkiran.

"Dingin amat neng" Canda Jeno.

Renjun tetap terdiam, dan fokus pada jalanan di depannya.

"Nah ayo naik" Setelah sampai di mobil Jeno, Jeno segera berdiri di samping pintu mobil penumpang dan membuka kan pintu untuk Renjun.

Setelah Renjun masuk, Jeno berjalan mengitari mobil dan masuk ke bangku supir.

"Mau pulang apa ada mampir?" Tanya Jeno sambil memakai seatbelt nya.

"Pulang" Ucap Renjun singkat, Jeno tersenyum gemas dan segera menghidupkan mesin mobilnya.

"Renjun udah makan siang?" Tanya Jeno, Renjun menoleh ke Jeno dan berdehem pelan.

"Jalan rumah lo kemana? Gue gak tau" Ucap Jeno saat sampai di persimpangan jalan.

"Lurus aja, nanti ada pertigaan belok kiri, lurus terus dan kalau ada bacaan anda sudah masuk komplek perumahan, gue bakal tunjukkin lagi" Ucap Renjun panjang lebar, Jeno yang belum pernah melihat Renjun berkata sepanjang ini kecuali saat presentasi pun tersenyum lebar.

"Oke" Jawab Jeno, tangannya dengan cepat memutar stir dan kembali fokus ke jalan didepannya.

Renjun menatap Jeno nyalang saat melihat Jeno tengah senyum-senyum sendiri sambil menatap jalan raya di depannya.

"Kenapa liatin gitu? Gue tau gue ganteng, liat aja terus biar nak-"

"Gak" Ketus Renjun dan kembali melihat jendela di sampingnya.

Jeno terbahak mekihat balasan dari gebetannya, dan menggelengkan kepalanya.

•••

"Jeno"

seseorang tengah menatap mobil yang telah melaju cepat di depannya dan menatap kobil tersebut dengan kilat marah.

"Gak ada yang boleh dapetin Renjun selain gue" Ucap seseorang tersebut dan memutuskan untuk pulang ke rumahnya.

●●●

n/b:
Oih makasi kalian yang mau mampir, selamat membaca

Dingin (Norenmin) • On HoldWhere stories live. Discover now