13. Obrolan para bucin

531 71 7
                                    

ATTENTION!
aku minta perhatian sebentar untuk pembaca cerita ini, kalo kalian nemuin ada hal-hal aneh di cerita ini, silahkan komen atau gedor dm aku. Kalo kalian merasa alurnya udah melenceng jauh kalian bisa komplain. dan Jika kalian merasa alurnya terlalu lambat dan terlalu berliku-liku buat bosen, silahkan komen.

Aku ga larang kalian buat komen apapun itu, tapi inget Jaga Attitude kalian saat mengetik di media sosial. Semua buku dan semua penulis manapun selalu menginginkan sebuah kritikkan di sertai saran yang bagus untuk cerita mereka dan mereka kedepannya. Jadi jangan lupa kritik juga saran kalian.
Terima Kasih dan selamat membaca

▪▪▪

"Renjun sekolah ya ma pa" Ucap Renjun

"Sama siapa Jun?" tanya sang mama sebelum Renjun keluar.

"Temen ma" Jawab Renjun, sang mama masih menahan tangan anaknya dan tersenyum manis.

"Temen yang mana hmm?" Goda sang mama, Pipi Renjun bersemu merah setelah mendengar pertanyaan sang mama.

"Jeno ma" Ucapnya, setelah itu Renjun melepas tangan sang mama dan keluar rumahnya menemui Jeno yang sudah menunggu nya diatas mobil miliknya.

"Loh pipi lo kenapa? kok merah? sakit" Tanya Jeno khawatir.

Renjun mendongak bingung dan menyentuh kedua pipi nya yang terasa panas.

"gapapa" ucap Renjun, Jeno menatap Renjun dengan intens untuk mendengar jawaban yang sesuai.

"Udah ah ribet amat sih lo" Ucap Renjun, doa segera membuka pintu mobil Jeno dan masuk kedalam mobil Jeno.

Jeno tersenyum manis sampai mata nya memventuk bulan sabit ketika melihat Renjun yang kesal, menurutnya Renjun yang sedang marah sangat imut.

"Kenapa diem? Ayo jalan" Ucap Renjun.

Jeno mengangguk sembari masih mempertahankan senyum nya dan menjalankan mobilnya.

"Jun , diantara gue atau Jaemin lo pilih siapa?" tanya Jeno di perjalanan.

"Gaada" Jawab Renjun cuek.

Jeno ter kekeh pelan, "Bener? Gaada satu pun?" Tanya Jeno lagi.

Renjun menoleh dengan alis menukik tajam menatap Jeno dengan kesal "Iya gaada, ga bakal gue pilih lo atau sahabat lo satu itu" Ucap Renjun.

Jeno yang mendengar ucapan sarkas Renjun tertawa pelan dan menatap Renjun sekilas.

"Saran gue lebih baik pilih gue" Ucap Jeno kembali.

"Mending gue sama Yeonjun" Ucap Renjun, Jeno menolehkan kepala nya dan menatap Renjun kesal.

"Apa bagus nya si Yeonjun, mendingan gue kemana-mana" Ejek Jeno sambil memutar bola mata nya malas.

"Pede amat si jadi manusia" sarkas Renjun.

setelahnya hening, Jeno kembali fokus menyetir dan Renjun yang memikirkan ucapan Jeno dengan pipi bersemu.

"gue ga mungkin suka Jeno jaemin kan?"

•••

Setelah mengantar kan Renjun ke kelasnya, yang pastinya diikuti oleh recokkan Renjun yang tidak ingin diantar sampai ke kelas, Jeno segera menuju kantin untuk bertemu dengan teman-temannya.

"Hoi" Sapa Jeno.

"Tumben telat" Ucal Jaemin.

Jeno terkekeh mendengar ucapan Jaemin, "Nganter tuan putri dulu" Ucap Jeno.

Dingin (Norenmin) • On HoldWhere stories live. Discover now