17. Jalan bertiga

485 47 16
                                    

Sesuai dengan janji nya Jaemin mengajak Renjun ke sebuah mall yang lumayan jauh dari tempat tinggal Renjun, Itung itung berduaan lah ya.

Jaemin dengan senyum manis yang nertenger diwajahnya dengan Renjun yang tengah ia genggam, namun langkahnya terhenti karena Renjun melepaskan genggamannya. Jaemin menolah dan mendapati sang kekasih yang sibuk menatap ponselnya dengam alis tertaut.

"Yang? kenapa?" Tanya Jaemin

Renjun mendongak dan menatap dalam mata Jaemin, "ga bilang ya ke Jeno mau jalan sama aku?" Tanya Renjun dengan tatapan tajam.

Jaemin, Oknum yang ditanya hanya tersenyum kikuk sembari menggaruk belakang lehernya yang tak gatal, kemudian merangkul pinggang Renjun.

"Udah kok, Jeno aja yang ga denger" Elak Jaemin.

"Jeno katanya mau nyamperin kesini, kencan ga ngajak-ngajak gitu katanya" Kata Renjun menunjukkan isi chatnya dengan Jeno.

Jaemin menghela napas berat dan tersenyum getir, "Kan Jeno udah anterin kamu ke sekolah yang, aku selalu kamu tolak, katanya jalan-jalan berdua tapi malah ajak Jeno" Ucap Jaemin.

Renjun menoleh ketika mendengar ucapan Jaemin, dia menghentikkan langkahnya dan menarik Jaemin agar berhadapan dengannya, lalu menangkup kedua belah pipi kekasih tinggi nya.

"Jaem perlakuan aku ke kalian sama, Jeno antar jemput, dan kamu selalu ke rumah aku hampir setiap hari, apa beda nya Jaem?" Ucap Renjun pelan, dia membenarkan poni kekasihnya yang menjuntai lalu mengecup singkat bibir Jaemin.

"Jangan nethink ya? Aku berusaha adil sama kalian" Ucap Renjun lagi

Jaemin mengangguk pelan dan menundukkan kepala nya lalu menubrukkan badannya pada badan Renjun.

"Maaf ya" Ucap Jaemin lirih, Renjun mengelus surai Jaemin di waktu yang sama matanya bertemu tatap dengan mata  Jeno

"Jeno udah dateng na" Bisik Renjun, tangannya tetap mengelus surai kekasihnya .

Jaemin tidak bergeming sedikit pun dia mengeratkan pelukannya dengan Renjun dan mengecup singkat leher Renjun sebelum melepas pelukkan mereka.

"Ngapain lo kesini?" Sarkas Jaemin sambil menatap Jeno nyalang.

Jeno merotasikkan bola mata nya dan berdiri di samping kanan Renjun, Jaemin itu keras dan pecemburu dia tau itu menjawab pertanyaan sarkas Jaemin sama dengan menantang nya maka dari itu Jeno hanya mengabaikkan pertanyaan Jaemin dan mengaitkan jarinya pada Renjun.

"Kamu udah makan?" Tanya Jeno, Renjun menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

salah satu alisnya ia naikkan, bingung. "Jaemin ga ngajak makan?" Ucap Jeno sambil menatap tajam Jaemin di sebelah kiri Renjun.

"Gue sama Renjun baru dateng kesini, gaada 30 menit yang lalu Jeno" Tekan Jaemin.

"Iya tapi seharusnya kalian udah makan sebelum kesini kan Na" Jawab Jeno.

"Gue juga mau makan kalo aja lo ga ngechat Renjun cuma buat nanya hal sekecil itu Jeno"

"Hal kecil? katanya lo mau kita adil, lo jalan sama Renjun ga bilang-bilang itu adil? Hah?" Tanya Jeno.

"Udah Jen, Jaem kalian apa-apaan sih? gue kesini niatnya healing bukan liat kalian ribut njing" Sela Renjun, dirinya kesal mereka bertengkar dihadapannya dengan nada tinggi hanya karena masalah kecil

"Lagian ya Jen, kita bisa makan sekarang, jangan ngabisin energi lo cuma buat berantem gajelas" Lanjutnya.

"Berantem cuma karena gue makan atau belum, hadeh chaos " Sinis Renjun.

Dia akhirnya menarik kedua kekasihnya menuju kedai yang demat dari mereka berdiri.

•••

"Jin? mau kemana lo?" Tanya salah satu teman kost an Jinyoung.

Jinyoung yang merasa dipanggil menoleh dan tersenyum kecil, "Biasa bang markas dulu lah" Ucap Jinyoung.

"Wah yaudah iya tiati lu" Ucap nya.

"Yoi" Jawab Jinyoung lalu keluar menuju tempat mobilnya terparkir.

"Renjun i'm so obssessed with you" Ucap Jinyoung setelah sampai di mobilnya.

Jinyoung bersiul ringan sembari mengeluarkan mobilnya dari garasi dan segera menjelajahi jalanan ibu kota menuju markas nya .

hampir selama 90 menit perjalanan menuju sebuah Apartemen mewah di pinggiran kota, akhirnya Jinyoung bisa menghela napas lega.

Dia masuk dan segera menuju kamar tempat apartemennya  berada, dimana hampir seluruh tembok dihiasi oleh foto Renjun.

Entah saat dia bertelanjang atau sedang tidur, Renjun sejak masa SMP ada objek fantasinya.

Jinyoung mulai menjalankan semua obsesi nya ke Renjun setelah tidak sengaja melihat Renjun yang sedang berganti baju di kelas dan tentu bentuk tubuhnya yang indah mampu menggiurkan mata nya.

Sejak saat itu, segala dan semua aktivitas Renjun di sekolah di intai oleh Jinyoung.

Kalau saja tidak ada Yeonjun, keponakkan dari tangan kanan ayahnya dikantor. Jinyoung tidak akan bisa menyelipkan 3 buah kamera kecil di kamar Renjun.

Jinyoung berjalan menuju kamar mandi dan membasuh badannya hingga bersih setelahnya dia berganti baju dan berjalan menuju sebuah kamar yang sudah dia hias dengan banyak boneka moomin.

Kamar yang dipintunya bertuliskan Renjun's Room pun dibuka oleh Jinyoung dan dengan segera dia menutupnya kembali.

"Hari ini, kamar ini akan terisi oleh seseorang yang seharusnya berada disini sayang"

•••

Hai haha, selamat hari lebaran dan kenaikan tuhan yesus bagi yang merayakan.

awalnya aku mau double up tapi sayangnya, chap yang satu lagi belum selesai jadi ini aja dulu.

Ada yang main rp ga sie? 😐
ayo mutualan @nrduty di tele 😐

SYNC 💚

Dingin (Norenmin) • On HoldWhere stories live. Discover now