Bab 2

3.7K 429 77
                                    

~Hari berikutnya~

~(Y/n) POV~

Aku bangun seperti biasa dan mengganti seragamku, tidak lupa membawa katanaku.

Ketika kami akhirnya sampai di kampus utama, aku melihat dua orang mengolok-olok anak berambut biru yang kemungkinan dari kelas kami.

Aku berjalan ke arah mereka yang mendapatkan tatapan bingung dari temanku "Bisakah kalian melepaskannya." Kataku monoton kepada mereka.

"Kalau kami tidak mau apa yang akan kau lakukan nona kecil?" Salah satunya berkata mengejekku.

Aku menundukkan kepalaku, poniku menutupi mataku namun haus darah yang sangat besar berada di sekitarku.

Tanpa aku sadari aku memegang katanaku dengan tangan kiriku. Mereka pun segera mundur dan lari yang membuatku ke menghilangkan haus darahku.

'Aku harus tetap tenang. Haus darahku tidak akan mengambil alih. Setidaknya tidak di sini.' Pikirku.

Teman-temanku mendekatiku ketika aku berbalik menghadap anak itu "Jangan biarkan orang lain menginjak-injakmu lain kali." Aku berkata.

"Ayo, kita ke kelas." Kataku kepada temanku. Anak laki-laki itu pun mengikuti kami di belakang.

"U-um... Terima kasih... Untuk sebelumnya. Aku Nagisa Shiota." Dia berkata sambil tersenyum.

"Senang bertemu denganmu, Shiota-san." Balas Hinoto kembali tersenyum.

"Nagisa baik-baik saja, tidak perlu formal." Protes anak itu yang mendapat anggukan dari Hinoto.

Kami berhasil sampai kelas dan aku duduk di sebelah anak laki-laki yang memiliki rambut merah.

~Lewat waktu~

"Sekarang, izinkan saya untuk memperkenalkan guru bahasa Inggris kalian yang baru." Kata Karasuma.
Aku mendongak dari laptopku dan melihat Irina memeluk koro-sensei.

"Sepertinya Jelabitch sudah kembali." Bisik Mitsuki di belakangku yang mendapat cekikikan dari Karma.

"Sekolah bermaksud memberi kalian pengalaman otentik dalam bahasa Inggris. Saya percaya tidak ada keluhan tentang dia mengambil alih setengah dari pelajaran bahasa Inggris anda?" Kata Karasuma.

"Jika kita harus..." Kata koro-sensei. 'Tunggu sampai mereka mengetahui warna aslinya.' Pikirku mengalihkan perhatianku lagi ke laptop.

~Lewat waktu~

Setelah kelas usai, aku tinggal bersama Karasuma, Irina, dan yang lainnya.

"Senang bertemu denganmu lagi, Irina-san." Aku berkata dan dia melihatku lalu memelukku.

"(Y/n)-chan, aku merindukanmu!" Ucapnya tersenyum. "Lepaskan aku." Jawabku dingin.

"Oi, Jelabitch sebaiknya kau melepaskan (y/n)!" Ucap Mitsuki sambil menarikku dari Irina.

"Ah, ayolah jangan terlalu jahat. Jadi, bagaimana rencanamu untuk mencari teman atau bahkan pacar?" Dia berkata dan mengedipkan mata. Aku menutup mataku.

"Itu bukan urusanmu, Irina-san." Kataku dan pergi bersama yang lain ke lapangan.

Kami duduk di tempat teduh di bawah pohon sambil membicarakan hal acak. "Sudah lama kita tidak mengadakan konser ya~" Kata Mitsuki.

"Ya, banyak yang menanyakan kapan kita mengadakan konser lagi." Balas Hinoto.

"Bagaimana pun juga kita harus fokus ke pembunuhan ini terlebih dahulu." Jawab Akira.

"(Y/n), bagaimana menurutmu?" Tanya Mizuki.

"Ya... aku tidak masalah. Selama itu tidak mengganggu rencana pembunuhan kita." Balasku.

Assassin Singer [Assassination Classroom x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang