~(Y/n) POV~
Aku menghela nafas saat aku berjalan di jalan. Aku sudah pulang dari Amerika dua hari yang lalu, dan berencana untuk beristirahat dari perekjaanku sebentar. Aku hanya berjalan-jalan ke tempat acak.
Tiba-tiba aku merasakan dua orang mengikutiku dari belakang. Aku mengabaikannya dan terus berjalan. Orang-orang itu terus mengikutiku, sampai aku merasa cukup. Aku berbalik dan melihat mereka sudah berada di tanah dengan enam batu krikil berada di sekitarnya. Mataku membelalak, dan menatap dua tubuh yang tidak sadarkan diri itu.
"(L/n)-san...?" Aku mendengar seseorang.
"Chiba-san..." Aku bergumam.
"Kapan kamu kembali?" Dia bertanya.
"Dua hari yang lalu." Aku menjawab. "Bagaimana kabarmu?"
"Baik." Dia menjawab, berjalan mendekatiku. "Apa yang kau lakukan?"
"Hanya jalan-jalan, mencari angin." Aku menjawab.
"Ingin nongkrong denganku?" Dia bertanya, dan aku mengangguk.
Chiba membawaku ke gunung kampus lama, dan berhenti di sebuah lapangan dengan hamparan rumput, dan bunga yang luas. Aku berjalan ke tengah lapangan dan menjatuhkan diri di atas rumput. Aku menutup mataku merasakan ketenangan dan angin yang berhembus melewati rambut (h/c)-ku. Aku bisa merasakan Chiba duduk di sampingku.
Aku merasakan ada sesuatu yang mendarat di hidungku. Aku membuka mata (e/c)-ku dan menemukan itu adalah seekor kupu-kupu. Aku tersenyum sedikit dan memindahkannya ke jariku. Aku melihat keatas, dan melihat banyak kupu-kupu yang berterbangan di sekitar kami. Aku melirik Chiba dan melihat terdapat kupu-kupu biru di tangannya.
"Aku lihat kupu-kupu ku sudah berteman denganmu." Aku berkata.
"Ya, setelah kau pergi, aku berlatih untuk memahami mereka." Chiba membalas.
"Aku tidak menyangka kamu bisa bahasa kupu-kupu." Aku berkata.
"Ya, butuh latihan cukup lama, dan aku masih mengalami kesulitan." Chiba menjawab.
"Benarkah?" Aku bertanya, dan dia mengangguk. "Bisa kau tunjukan?"
Aku melihat dia mulai bersiul, dan kupu-kupu itu mulai berbaris. 'Oh bahasa siulan.' Pikirku.
Kupu-kupu itu terus mengikuti aba-aba yang di berikan Chiba.
"Sugoi." Aku berkata kagum.
"Masih ada yang ingin aku tunjukan." Chiba berkata, dan aku memandangnya bingung. Dia mulai bersiul lagi dan aku melihat kupu-kupu itu mulai berkumpul membentuk tulisan 'I Love You' Mataku membelalak. Tiba-tiba Chiba menangkupkan pipiku dan menciumku. Aku sedikit terkejut, tapi masih membalas ciuman itu.
Ketika kami menarik diri, aku melihat dia tersenyum. Aku bisa merasakan pipiku memanas. Aku mengalihkan pandanganku dan menutupi wajahku dengan tanganku. Aku merasakan dia berjongkok di depanku, dan menarik tanganku dari wajahku. Aku melihat dia tersenyum, dan menyisir poninya sedikit agar aku bisa melihat sekilas mata merahnya yang indah.
"Aku mencintaimu, (l/n)-san." Dia berkata.
"Ya... Aku juga mencintaimu." Aku menjawab.
"Apa kita resmi sekarang?" Dia bertanya.
"Ya... Dan panggil aku, (y/n)." Aku menjawab, dia tersenyum dan menciumku lagi.
Malamnya Chiba memintaku keluar untuk kencan kecil kami. Dia membawaku ke tempat yang sama. Kami duduk di rerumputan yang di terangi cahaya bulan. Banyak kunang-kunang, dan bintang yang membuatnya semakin indah. Kami hanya berbicara tentang masa lalu dan apa yang telah kami lakukan selama 7 tahun terakhir.
"Kau tau, kau sudah banyak berubah sekarang." Chiba tiba-tiba berkata.
"Hah?" Aku bertanya.
"Kau tidak seperti dulu ketika pertama kali datang ke kelas-E. Kau lebih terbuka sekarang." Dia menjelaskan.
"Semua karena kalian..." Aku membalas. Aku merasakan Chiba mencium pipiku, membuatku tersipu.
"Aku mencintaimu, (y/n)." Dia berkata, tersenyum.
"A-aku mencintaimu juga, R-ryunosuke." Aku membalas.
——————————————————
Mitsuki : "OH SHIT! MAINA-CHAN APA-APAAN!?!"(Y/n) : "Mitsuki, apa yang kau lakukan dengannya?"
Mitsuki : "Jangan tanya aku! Dia sudah berada di lantai dengan hidung berdarah!"
Akira : "Bawa dia ke ruang pemulihan. Aku akan menyelesaikan bab ini."
(Y/n) dan Mitsuki : *Mengangguk dan membawa Maina.*
Akira : "Ok *membuka lembaran kertas* Jadi... Ya... Itulah akhir dari penembak jitu kelas-E. Chiba Ryunosuke. Masih ada 4 dengan 1 ending tambahan, di tunggu Minggu depan... Ya... Itu saja... Begitu saja... Aku akan menunggu kalian minggu depan... Sayōnara *membungkuk*"
KAMU SEDANG MEMBACA
Assassin Singer [Assassination Classroom x Reader]
FanficDisclaimer : [Yūsei Matsui] © Assassination classroom. [Assassination classroom x reader] ------------------------❅-------------------------- (Y/n) (L/n) seorang penyanyi sekaligus pembunuh. Sesuatu di dalam dirinya selalu menjadi incaran para penel...