~(Y/n) POV~
Aku bersenandung saat aku berputar di kursiku. Aku bosan di kantorku, hanya mengerjakan dokumen. Aku tidak bisa melakukan apa-apa pada saat ini karena ponselku diretas karena misi terakhirku.
"Aku bosan." Aku bergumam dan berdiri. Aku meraih teleponku dan mencoba menyalakannya, tetapi ternyata tidak bisa. Aku mendesah. "Kurasa aku harus pergi ke toko ponsel." Aku bergumam dan keluar dari gedung perusahaan (l/n).
Aku berhasil mencapai toko telepon dan menjelaskan kepada pria itu apa yang terjadi dengan teleponku.
"Saya pikir kami bisa memperbaikinya untuk Anda. Bos saya ada di belakang, Anda harus berbicara dengannya." Pria itu berkata dan aku mengangguk.
Aku berjalan di sekitar toko ke sebuah ruangan kecil. "Halo?" Aku memanggil saat aku membuka pintu. Pria dengan rambut putih dan bandana menatapku. Matanya sedikit melebar.
"(Y/n)-chan?" Dia berkata dan aku tersenyum, ketika aku mulai mengenalinya.
"Lama tidak bertemu, Itona-kun." Aku berkata dan berjalan mendekat.
"Kapan kamu kembali?" Itona bertanya.
"Sekitar 2 hari yang lalu." Aku menjawab.
"Apa yang kamu lakukan di sini?" Dia bertanya.
"Aku ingin teleponku diperbaiki, dan orang di depan menyuruhku datang ke sini untuk berbicara denganmu." Aku berkata dan menyerahkan ponselku padanya.
"Apa yang terjadi padanya?" Itona bertanya.
"Itu telah diretas." Aku bilang. Itona melakukan sihir teknisnya dan mengembalikannya kepadaku. Aku kagum.
"Mengikuti jejak ayahmu, ya? Jadi, kamu mengambil alih tempat ini?" Aku bertanya dan Itona mengangguk.
Aku tersenyum kecil. "Bagus untukmu. Jadi, berapa aku berhutang padamu?" Aku bertanya sambil mengeluarkan dompetku.
Itona menggelengkan kepalanya. "Kamu bisa membayarku kembali dengan pergi berkencan denganku." Kata Itona dan aku sedikit tersipu.
"O-Oke, nah kamu ingin bertemu di mana?" Aku bertanya. Itona menuliskan informasi tersebut pada sebuah catatan tempel.
"Oke, sampai jumpa malam ini." Aku berkata dan melambai selamat tinggal.
Malam itu, aku bertemu Itona di sebuah restoran. Kami masuk ke dalam dan duduk di meja. Setelah pelayan menerima pesanan kami, Itona dan aku masih punya waktu untuk berbicara. Kami mulai berbicara tentang masa lalu dan apa yang telah kami lakukan selama 7 tahun terakhir.
"Kamu masih punya benda itu?" Itona bertanya sambil menunjukkan kalung yang dia berikan padaku ketika valentine.
"Tentu saja. Aku selalu memakainya." Kataku dan tersenyum.
Itona tersenyum juga lalu mencondongkan tubuh ke depan. Itona mencium bibirku. Aku terkejut sesaat.
"Aku mencintaimu, (y/n)." Kata Itona dan aku tersipu.
"A-aku juga mencintaimu, Itona." Aku bilang. Itona tersenyum sedikit dan meraih tanganku. Setelah kami selesai makan, Itona membawaku ke taman. Aku merasakan Itona meraih tanganku.
Aku menatapnya dan mencium pipinya. "Aku cinta kamu." Aku berkata dan Itona sedikit tersipu.
Itona mengangguk. "Aku mencintaimu juga." Dia berkata.
——————————————————
Moshi moshi~Yosh... Itulah ending dari Hirobe Itona!
Maaf jika agak klise atau aneh... Aku tidak pernah bisa membuat scenario romantis dan aku masih dalam tahap belajar dalam membuat cerita... (╥﹏╥)
M-masih ada 6 dengan 1 ending tambahan di Minggu berikutnya~
Aku tidak sabar untuk ending tambahan ini astaga~Hanya itu yang aku miliki untuk kalian, para pembunuh kecilku. Semoga kalian menikmatinya~
🌸Sayōnara🌸
KAMU SEDANG MEMBACA
Assassin Singer [Assassination Classroom x Reader]
Fiksi PenggemarDisclaimer : [Yūsei Matsui] © Assassination classroom. [Assassination classroom x reader] ------------------------❅-------------------------- (Y/n) (L/n) seorang penyanyi sekaligus pembunuh. Sesuatu di dalam dirinya selalu menjadi incaran para penel...