Semua salju yang tadinya menutupi Hogwarts kini sudah kembali mencair dan meninggalkan rumput rumput subur berwarna hijau. Semua murid Hogwarts yang berlibur, sudah kembali lagi ke Hogwarts untuk melanjutkan kegiatan sekolah lagi, dan tentunya Hermione juga sudah kembali ke Hogwarts.
Ya, kini kami berempat sedang duduk di dalam Great Hall bersama anak anak dari asrama lain. Hermione, aku, dan Harry sedang membaca baca buku untuk persiapan ujian tahun ini. Ron hanya sedang melihat koleksi kartu kartu yang ia dapatkan dari coklat kodok.
"Lihatlah, kau ini menyedihkan." ucap Hermione sambil menatap Ron, "Ujian sudah dekat, dan kau?!" ucap Hermione menggantung.
"Aku sudah siap untuk ujian! Tanyakan aku soal apa pun, dan aku akan menjawabnya." ucap Ron
"Okay, sebutkan tiga bahan paling penting untuk membuat ramuan Forgetfulness?" ucap Hermione sambil menatap ke arah Ron dengan alis yang dinaikkan sebelah.
"Aku tidak tahu." ucap Ron dengan nada yang lesu
"Dan bagaimana jika soal itu keluar di soal ujian kali ini?" tanya Hermione lagi pada Ron
"Melihat mu?" ucap Ron, "No! Lagi pula menurut Prof McGonagall kita akan mengerjakan menggunakan pena bulu yang telah disihir dengan mantra anti curang." ucap Hermione
"Sungguh meremehkan kita! Memangnya kita pasti akan mencontek di ujian kali ini?" ucap Ron "Yeah, buktinya ucapan mu tadi, Ron." ucap ku yang akhirnya ikut membuka suara.
"Ya, ya, ya kau menang, Rel!" ucap Ron pasrah, "Huh! Dumbledore lagi!" ucap Ron sambil melihat kartu hadiah dari coklat kodok.
Tapi tiba-tiba ada yang datang dari pintu utama Great Hall, ternyata itu adalah Neville. Tapi kedua kakinya terlihat seperti menyatu, huh ternyata itu adalah kutukan kaki terkunci.
Harry mengambil kartu dari coklat kodok tadi dan membacanya, dan ternyata nama Nicholas Flamel ada di dalam tulisan kartu itu. Mereka pun segera menuju perpustakaan sekolah untuk melihat informasi lebih jelas dari Nicholas Flamel.
Aku mengucapkan mantra penghapus kutukan kaki terkunci untuk melepaskan kedua kaki Neville yang menyatu. "Thanks Aurel" ucap Neville
"Yeah, lain kali kalau kau diganggu Malfoy bilang saja pada ku! And btw aku harus menyusul mereka, bye Neville!" ucap ku sambil berlari menyusul mereka bertiga.•~•~•~•~•~•
Kami sudah di perpustakaan, kami bertiga sedang duduk di salah satu tempat di daerah pojok perpustakaan, untuk menunggu Hermione yang sedang mencari salah satu buku.
Hermione pun datang dengan membawa sebuah buku yang sangat besar dan juga tebal, setelah sampai ia sedikit membanting buku itu. Ya, buku itu menghasilkan suara yang lumayan keras, tapi untungnya kami tidak ditegur oleh Madam Pince.
"Huh! Betapa bodohnya aku, aku menyuruh kalian mencari buku di daerah yang salah! Aku dulu pernah membaca buku ini sebagai bacaan ringan." ucap Hermione
"Kau bilang ini ringan?" ucap Ron, Hermione hanya menatap Ron malas. "Oh ayolah Ron bacaan di buku itu masih ringan, aku memiliki buku yang mempunyai buku yang membahas hal hal berat dan bukunya juga berat." ucap ku.
"Nicholas Flamel adalah alkemis terkenal dan hanya diketahui pembuat Batu Bertuah, zat legendaris dengan kekuatan yang luar biasa. Dia adalah seorang teman dekat dan mitra dengan mantan Kepala Sekolah Hogwarts, Albus Dumbledore." ucap Hermione
"Pasti batu itu yang dijaga oleh Fluffy!" ucap ku, "Dan kita pasti salah menebak! Snape menginginkan batu itu bukan untuk dirinya sendiri, melainkan untuk Voldemort." ucap Harry
"Hey, tapi aku masih tidak yakin kalau itu Snape. Prof Quirrell juga sangat mencurigakan Harry!" ucap ku
"Tapi Quirrell hanya guru Hogwarts yang berbicara gagap." ucap Ron, "Tapi bagaimana jika ia berpura-pura gagap?" ucap ku, "Menurut ku itu aneh Aurel, lagi pula untuk apa ia berpura-pura menjadi gagap."
"Bisa saja dia ingin menipu kita semua." ucap ku, "Sudahlah jangan berdebat sekarang! Lebih baik kita datang ke gubuk Hagrid dan menanyakan hal ini, siapa tahu dia keceplosan." ucap Harry.
•~•~•~•~•~•
Kami berempat sudah berada di depan pintu gubuk Hagrid, kami sedang mencoba untuk mengetuk pintu itu. Karena tidak dibuka juga kami akhirnya menggedor pintu itu lebih kencang, dan akhirnya Hagrid membuka pintu itu.
"Bukannya aku mengusir kalian, tapi sekarang aku sedang sibuk." ucap Hagrid dan berniat untuk menutup pintu itu kembali, "Kami mengetahui tentang batu bertuah!" ucap kami serentak.
"Baik, masuklah ke dalam." ucap Hagrid sambil membuka pintu gubuk itu.
"Teh?" Hagrid menawarkan teh pada kami, ya dan kami menerima tawaran itu.
"Bagaimana kalian bisa tahu tentang batu itu?" ucap Hagrid, "Itu tidak penting Hagrid, yang penting sekarang adalah Snape akan mencuri batu itu dan memberikan batu itu pada Voldemort!" ucap Harry.
"Hei, hei, hei, Snape tidak mungkin akan mencuri batu itu lagi pula ia adalah salah satu orang yang menjaga batu itu." ucap Hagrid, "Tunggu apa maksud mu salah satu?" ucap Ron
"Tentu saja bukan hanya Fluffy yang menjaga batu itu, tapi ada berbagai mantra untuk melindungi batu itu." ucap Hermione
Tiba tiba ada suara yang berasal dari dalam kuali yang ada di atas perapian. Hagrid langsung mengambil barang yang ada di dalam kuali itu, dan ternyata itu adalah telur naga. Dan ia menaruh telur naga itu di atas meja, lalu telur itu bergerak dan kemudian telur itu mulai retak.
"Aku tahu itu apa! But Hagrid, how you get that?" ucap Ron sambil menatap bingung ke arah Hagrid
"Aku memenangkan itu dari orang asing yang ada di tempat minum. Orang itu terlihat sangat senang kehilangan barang ini." ucap HagridTelur itu mulai makin retak dan telur itu lama kelamaan pecah dan menampilkan seekor bayi naga. "Itu bukan naga biasa, itu naga punggung berduri Norwegia." Naga itu menghadap ke arah Hagrid,
"Owh, dia tahu yang mana ibunya. Hello Norbert!" ucap Hagrid. Tapi setelah Hagrid mengucapkan itu, naga itu menyemburkan api ke arah jenggot Hagrid dan menyebabkan jenggot itu hangus, tapi untungnya api itu tidak terlalu besar.
Tapi ada bunyi bunyi berisik dari arah luar gubuk Hagrid, "Who is that?" tanya Hagrid kami semua mengalihkan pandangan ke arah jendela yang ada di situ.
Di sana terdapat bayangan seorang anak laki laki dengan rambut yang berwarna pirang platina. Oh, siapa lagi yang memiliki warna rambut seperti itu selain Draco?
"Malfoy!" ucap Harry, setelah itu kami berempat segera pergi dari gubuk Hagrid untuk kembali ke asrama Gryffindor. Tapi di tengah tengah perjalanan kami bertemu dengan Prof McGonagall dengan Draco di samping-nya.
•~•~•~•~•~•
Hai gaes!
Sorry up story ini bolong bolong...
Soalnya ca lagi ngejar tugas...
Tugas ca masih ada 10 yang belom kelar...
Jangan lupa buat vote dan comment!!!
Aku bingung kenapa part sebelumnya cuman dikit yang vote??
So, thank you guys for 300 vote!!!
Thank you buat yang udah baca cerita ga jelas ini hehehe...•~•~•~•~•~•
1003 kata
KAMU SEDANG MEMBACA
Pureblood | discontinued
FantasyAurelia Vania Grayn adalah seorang penyihir perempuan berdarah murni yang baru saja menginjak usia 11 tahun. Dan ia mendapatkan surat dari sekolah sihir Hogwarts. Dan ini adalah cerita keseruan Aurel di Hogwarts bersama teman temannya. Sorcerer's st...