Aku merasa bahwa tubuh ku seperti tersedot, dan sesaat kemudian aku telah berada di tempat yang berbeda. Aku merasa kalau ada orang yang menahan kepala ku agar tidak terbentur dengan lantai, setelah ku lihat orang itu adalah Harry.
Aku dan Harry mulai mencoba untuk berdiri, setelah itu aku mencoba untuk memperbaiki penampilan ku yang tertutupi oleh debu. Sementara itu Harry sepertinya sedang menelusuri ruangan yang kita datangi ini, seperti banyak barang barang sihir yang seram.
Aku sempat melihat Harry seperti terkejut karena tangannya seperti digenggam oleh sebuah benda yang berbentuk seperti tulang telapak tangan. Aku pun mendekati Harry dan sedikit menepuk pundak Harry agar debunya sedikit menghilang. Aku juga memperbaiki kacamata bulat milik Harry yang sedikit retak.
"Ayo Harry kita harus segera keluar dari sini sebelum ada yang menyadari keberadaan kita!" ucap ku
Aku dan Harry langsung berjalan menuju celah antara lemari lemari yang berisi barang barang menyeramkan itu. Saat kita sudah keluar dari toko itu kami mencoba untuk keluar dari kawasan kumuh ini, tapi ada seorang penyihir yang menahan pundak ku. Karena aku yang berada di belakang Harry yang menggenggam tangan ku.
"Hey, lepaskan tangan mu itu!" ucap Harry tapi sepertinya tidak dihiraukan oleh penyihir itu. Penyihir itu malah lebih mengencangkan pegangannya pada bahu ku.
Aku sedikit meringis, Harry langsung menarik tangan ku agar aku bisa terlepas dari cengkeraman tangannya.
"Ayolah ikut dengan ku!" ucap penyihir perempuan itu yang menyebabkan beberapa penyihir yang ada di situ seperti mengelilingi aku dan Harry.
"Harry! Aurel!" ucap seseorang yang aku kenal, Hagrid. Beberapa penyihir yang mengelilingi aku dan Harry pun menyingkir dari jalan.
"Hagrid!" ucap ku dan Harry bersamaan
"Ngapain kalian di situ? Ayo cepat ikuti aku
Aku dan Harry langsung berlari ke arah Hagrid dengan sangat lega karena bisa keluar dari tempat itu. Tangan Harry masih tetap menggenggam tangan ku tapi tidak sekuat tadi. Kami berjalan sambil bertanya tanya pada Hagrid tentang tempat yang kami datangi tadi.
•~•~•~•~•~•
Kami berdua akhirnya sudah berada di Diagon Alley, di sana sudah ada Hermione, kak Alex dan keluarga Weasley. Hermione yang melihat kami sudah ada di sana langsung berlari ke arah kami dan langsung memeluk kami.
"Dari mana saja kalian berdua? Bukannya kalian pergi bersama keluarga Weasley? Kenapa kalian bisa kesasar seperti itu?" tanya Hermione
"Calm down Hermione!" ucap ku sambil mencoba menenangkan Hermione yang sudah ngos-ngosan.
"Tadi saat aku mengucapkan nama Diagon Alley sepertinya aku salah sebut. Dan tadi kita tersesat di Knockturn Alley." ucap Harry
"Itu bukan sepertinya Harry, kau benar-benar salah sebut nama!" ucap Ron
"Sudah-sudah lebih baik kita langsung mengantri untuk membeli buku, sepertinya hari ini akan panjang karena Gilderoy Lockhart akan mengadakan pertemuan dengan fansnya." ucap Mrs Weasley
Aku ikut masuk ke dalam Flourish and Blotts tapi aku hanya meminta tolong pada Mrs Weasley untuk membelikan buku ku, tenang saja aku sudah menitipkan uang padanya. Aku memang tidak suka jika banyak orang berkumpul seperti sekarang ini.
Aku menaiki tangga yang ada di sebelah pintu masuk toko itu, aku mulai mengambil sebuah buku dan sedikit membaca baca. Aku langsung naik ke bagian atas dan mencari buku yang menarik, aku menyelusuri buku buku yang tertata rapi di rak itu.
Saat aku mau mengambil buku yang ada di rak paling atas aku tidak sampai dan mencoba untuk sedikit berjinjit, tapi aku tetap tidak sampai. Tapi tiba-tiba ada yang mengambil buku itu dari belakang tubuh ku, aku mengenal pemilik tangan itu bahkan aku sangat hafal dengan bau tubuhnya yang tepat di belakang ku.
Aku langsung membalikkan tubuh ku menghadap orang itu, aku langsung dihadiahi elusan lembut di rambut ku.
"Aku sangat merindukan mu Aurel! Kenapa saat mother and father menawari mu untuk ke Malfoy manor kau menolak?" tentunya orang itu adalah Draco
"Saat itu sudah mau malam Draco. Lagi pula aku juga membawa banyak barang setelah berbelanja di Diagon Alley." ucap ku
"Tapi sebelum kita kembali ke Hogwarts kau harus menginap di Malfoy manor! Kalau bisa kau sekalian pergi ke Hogwarts Express dengan ku!" ucap Draco
"Ya, itu bisa dibicarakan nanti. Sekarang aku mau turun untuk menemui teman teman ku." ucap ku
Aku mulai beranjak dari tempat tadi, tapi tiba-tiba Draco datang ke arah ku dan merangkul pundak ku dari belakang. Saat aku sudah di ujung tangga Draco melepaskan rangkulannya, aku tidak meladeninya aku tetap berjalan menuju Harry yang mau keluar dari toko itu.
Tapi tiba-tiba Draco turun dan,
"Kau senang kan Potter? Famous Harry Potter, can't enter the bookstore without entering the home page." ucap Draco
"Leave him alone!" ucap Ginny sambil sedikit maju ke depan
"Oh look Potter, kau bahkan sudah mendapatkan pacar." ucap Draco sambil melirik ke arah Ginny.
Tapi tiba-tiba father datang dan menghentakkan tongkat-nya dengan lumayan keras ke bahu Draco.
"Sopan lah, Draco." ucap father sambil sedikit mendorong bahu Draco.
"Mr. Potter" ucapnya
Father seperti menarik tangan Harry dan menyibakkan rambutnya untuk melihat bekas luka Harry. Tapi sayangnya aku tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya karena ada yang menarik tangan ku keluar dari toko itu.
Ternyata itu adalah mom and dad, aku langsung memeluk mereka. "Kenapa kalian baru datang sekarang?" ucap ku sambil menatap mereka berdua
"Sorry honey, dad mu ini tadi lupa dengan waktu kita janjian." ucap mom
Dad pun hanya cengengesan tidak jelas, father dan Draco keluar dari toko itu dan sedikit mengobrol dengan mom and dad. Akhirnya keluarga Weasley, Harry, Hermione, dan kak Alex keluar dari toko buku itu.
•~•~•~•~•~•
Hi guys!
Sorry pendek part yang ini
Soalnya aku juga lagi mentok otaknya
Dan kayaknya beberapa hari kedepan aku ga up
Soalnya aku juga harus belajar buat ujian akhir semester
Jangan lupa buat vote dan comment
Kalo ada saran atau request bisa dm aku atau comment
Kalo mau minta follback bilang aja
Thanks juga buat 1,26K votenya
luv u -ca
•~•~•~•~•~•
891 kata
KAMU SEDANG MEMBACA
Pureblood | discontinued
FantasyAurelia Vania Grayn adalah seorang penyihir perempuan berdarah murni yang baru saja menginjak usia 11 tahun. Dan ia mendapatkan surat dari sekolah sihir Hogwarts. Dan ini adalah cerita keseruan Aurel di Hogwarts bersama teman temannya. Sorcerer's st...