•Diagon Alley•

2.2K 305 63
                                    

Pada pagi harinya, aku merasa ada yang menepuk pipi ku pelan hingga akhirnya aku terbangun dari mimpi. Dan aku melihat kakak ku yang sepertinya sudah mandi dan sudah rapi.

"Dek ayo bangun, nanti ditinggal loh. Katanya ga sabar ke Diagon Alley..." ucap kak Alex sambil tetap menepuk pipi ku.

"Hm.. iya ini udah bangun..." ucap ku setengah sadar sambil berusaha untuk duduk. Kak Alex pun membantu ku dengan cara menarik tangan ku dengan lembut.

Aku pun berdiam diri sebentar di tempat tidur ku untuk mengumpulkan nyawa. "Ya udah, cepetan siap siap yaa." kata kak Alex sambil menepuk puncak kepala ku.

"Iyaa" ucap ku yang sudah mulai sepenuhnya sadar. Setelah sudah sadar, aku langsung turun dari tempat tidur dan menuju kamar mandi.

Aurel memakai hoodie oversize dengan celana legging hitam panjang dan juga sneaker putih, dengan rambut yang dicepol.

•~•~•~•~•~•

Outfits Aurel

Outfits Aurel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•~•~•~•~•~•

Setelah siap pun aku turun ke bawah, di sana semua orang sudah berkumpul di ruang makan. Aku duduk dan kami memulai sarapan. Setelah makan kami pun langsung menuju mobil muggle, karena aku kurang suka bepergian dengan bubuk floo.

Dan akhirnya kami sampai di The Leaky Cauldron, tempat untuk menuju Diagon Alley. Saat kami masuk ke dalam Leaky Cauldron, banyak yang menyapa dad and mom dan ada beberapa yang menyapa aku dan kakak.

Dan setelah sapa menyapa tadi kami langsung menuju tempat belakang Leaky Cauldron yang terdapat tembok bata besar. Dad mengetuk bata itu sambil menghitung, 'tiga ke atas dan dua mendatar'. Lalu setelah itu tembok itu bagai terbelah dua dan menampilkan orang orang yang sedang berbelanja di Diagon Alley.

Kami langsung saja memasuki kawasan Diagon Alley, pertama-tama kami pergi ke Gringgotts untuk mengambil beberapa galleon. Setelah itu kami pergi ke Madam Malkin's Robes for All Occasions. Di sana Madam Malkin sedang mengukur seorang anak laki laki berambut pirang platina.

"Hogwarts nak?" tanya madam Malkin.
"Iya madam" balas mom kepada Madam Malkin. "Tunggu sebentar lagi ya nak, duduk saja dulu di sana" kata-nya sambil menunjuk ke ruang tunggu.

Dan di tempat tunggu terdapat seorang wanita dan seorang pria paruh baya dengan warna rambut  yang sama dengan anak itu, kemungkinan besar mereka adalah orang tua anak itu. Dad and mom mendatangi ruang tunggu dengan senyum yang mengembang.

Lalu mereka saling sapa dan mengobrol panjang lebar, aku pun hanya berbicara ringan dengan Kak Alex. Sampai anak yang tadi sedang diukur sudah selesai, dan sekarang adalah giliran ku. Aku pun langsung menghampiri Madam Malkin, dan aku berpapasan dengan anak laki-laki itu.

Dia hanya menatap ku dengan wajahnya yang menampilkan senyum. Lalu aku diukur oleh Madam Malkin, setelah selesai diukur aku langsung menghampiri kedua orang tua ku.

Pureblood | discontinuedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang