Sekarang aku sedang duduk di sofa yang ada di common room sambil menulis nulis di buku catatan ku. Karena suasana di common room lebih nyaman daripada kamar ku, ya karena di kamar hanya ada aku sendiri karena teman teman sekamar ku sedang berlibur ke rumah mereka.
Tapi saat aku menulis nulis, aku mendengar ada derap langkah kaki yang keluar dari arah asrama laki laki. "Oh, c'mon Harry! Anak anak Gryffindor yang tidak pulang hanya kita dan keluarga Weasley. Dan kau masih saja memakai jubah gaib mu di sini?!" ucap ku, karena saat aku menoleh aku tidak melihat siapa pun.
"Um, bagaimana kau tahu aku ada di sini, Rel?" ucap Harry sambil perlahan melepaskan jubah gaib-nya.
"Ayolah Harry, pendengaran ku masih cukup bagus atau bisa dibilang sangat bagus. Jelas jelas ada yang membuka pintu dan ada yang melangkah ke arah sini lalu tidak ada seorang pun. Dan aku tahu bahwa kau tadi pagi mendapatkan hadiah jubah gaib itu. Lalu sekarang kau mau kemana Harry?" ucap ku
"Aku ingin mencoba ke perpustakaan daerah terlarang, siapa tahu aku bisa menyelinap menggunakan jubah ini. Apa kau mau ikut Aurel?" ucap Harry.
"Eum, tidak deh Harry aku akan tetap duduk di sini. Dan ya, kau harus sudah kembali saat tengah malam, atau aku akan menyusul mu ke perpustakaan." ucap ku
"Okay, tenang saja, Aurel!" ucapnya sambil memakai jubah gaib-nya kembali dan berjalan keluar dari lukisan nyonya gemuk. Aku pun melanjutkan tulisan, atau bisa dibilang karangan cerita pendek ku yang sempat tertunda tadi.
•~•~•~•~•~•
Ya sebentar lagi sudah tengah malam tapi Harry belum datang juga, tadinya aku ingin menyusul dia. Tapi ku putuskan untuk menunggu beberapa menit lagi, jika ia belum datang aku akan menyusul nya.
Setelah ku tunggu selama 5 menit akhirnya Harry datang dengan menunjukkan wajah yang sumringah. Ia langsung duduk di samping kanan ku di sofa, dan ia langsung menarik badan ku ke arah-nya dan memeluk ku dari samping.
"Hey, kau kenapa Harry?" ucap ku, "T-tadi aku melihat kedua orang tua ku di dalam bayangan cermin." ucap Harry dengan nada bicara yang gembira.
'Um, orang tua Harry kan sudah tidak ada, dan apa yang dia bilang tadi? bayangan cermin? Ohh, pasti dia melihat bayangan cermin tarsah. Aku pernah membaca tentang cerita cermin itu di salah satu buku yang ada di perpustakaan rumah ku.' ucap ku dalam batin
Aku hanya memasang wajah tersenyum tulus sambil membalas pelukan Harry. "Walau kau melihat apa yang kau inginkan, jangan memandang itu terlalu lama hingga lupa waktu, Harry" ucap ku
"Apa maksud mu, Aurel?" ucap Harry sambil menghadapkan wajah-nya pada ku, "Nanti kau akan mengerti dan merasakan apa yang ku ucapkan tadi, Harry." ucap ku
Tapi, Harry bangkit lagi dan ia masuk ke dalam asrama laki laki dan anehnya ia malah keluar lagi dan lebih anehnya ia keluar bersama Ron. Mereka berdua pergi ke luar asrama dengan jubah gaib lagi, mungkin Harry akan menunjukkan cermin itu pada Ron.
•~•~•~•~•~•
Sekarang aku dan Ron sedang bermain catur penyihir di meja panjang yang ada di Great Hall, tadinya Ron mengajak Harry untuk bermain catur bersama. Tapi Harry menolaknya dan lebih memilih untuk duduk berdiam diri di depan perapian yang ada di Great Hall.
Sejak sarapan pagi tadi, Harry belum beranjak sama sekali dari sana dan juga belum mengucapkan sepatah kata pun. Aku sudah bertanya kepada Ron apa yang terjadi pada Harry.
Tapi Ron menjawab bahwa ia tidak tahu apa yang terjadi pada Harry, semalam setelah Ron ditunjukkan cermin oleh Harry, Harry menjadi murung seperti sekarang.
Seharian ini, dari tadi pagi hingga malam ini Harry masih tetap murung dan masih belum mau berbicara pada kami. Mungkin Harry butuh waktu sendiri, jadi aku tidak terlalu memaksa Harry untuk bercerita.
Malam ini, Harry keluar dari asrama lagi dan ya pastinya ia akan melihat cermin tarsah lagi. "Huh, Harry! Aku sudah bilang kan? jangan memandang itu terlalu lama hingga lupa waktu, Harry" ucap ku
"Aku janji hanya sekali lagi Aurel, aku mohon!" ucap Harry, "Ya sudah, tapi jangan terlalu lama Harry!" ucap ku
Aku kembali ke dalam asrama perempuan dan bersiap untuk tidur.
•~•~•~•~•~•
Hi guys!
Sorry ceritanya pendek banget...
Soalnya ca lagi gak ada ide cerita...
Jangan lupa buat vote dan comment ya...
•~•~•~•~•~•
672 kata
KAMU SEDANG MEMBACA
Pureblood | discontinued
FantasiAurelia Vania Grayn adalah seorang penyihir perempuan berdarah murni yang baru saja menginjak usia 11 tahun. Dan ia mendapatkan surat dari sekolah sihir Hogwarts. Dan ini adalah cerita keseruan Aurel di Hogwarts bersama teman temannya. Sorcerer's st...