•Sorting Hat•

2.1K 301 39
                                    

Di tangga pualam yang paling tinggi, ada seorang perempuan yang lumayan tinggi dan memakai jubah yang berwarna hijau zamrud dengan topi yang lancip. Ia memperkenalkan diri, ternyata ia adalah Prof. McGonagall.

"Before you can take your seat, you must be sorted into you houses. There are Gryffindor, Hufflepuff, Ravenclaw, and Slytherin." pada saat Prof. McGonagall mengucapkan asrama Slytherin, aku melihat Draco yang memasang seringai di wajah-nya.

"Selagi kalian berada di sini, asrama kalian adalah keluarga kalian. Tujuan kalian adalah memenangkan nilai. Pelanggaran aturan akan menyebabkan kalian kehilangan nilai. Di akhir tahun, asrama dengan nilai terbanyak akan mendapatkan piala asrama.-" ucap Prof. McGonagall.

"Trevor!" ucap seorang anak ketika melihat ada seekor katak di hadapan Prof McGonagall dengan suara yang lumayan kencang sehingga Prof McGonagall menghentikan ucapan-nya.

"Upacara seleksi akan segera dimulai." kata Prof McGonagall, setelah itu ia pergi ke dalam aula besar melalui dua pintu yang sangat besar.

"Ternyata benar kata orang orang yang di kereta tadi, Harry Potter telah datang ke Hogwarts." ucap seorang anak, dan ternyata itu adalah Draco. Semua anak yang ada di situ sontak membicarakan Harry, dan berusaha melihat-nya.

"This is Crabbe and Goyle.- ucap Draco sambil menunjukkan yang mana Crabbe and Goyle.
-And I'm Malfoy, Draco Malfoy." lanjut-nya sambil ia berjalan mendekati Harry sambil sesekali menatap ke arah ku.

Tetapi Ron cekikikan menahan ketawa, dan menggantinya menjadi sedikit terbatuk. Draco yang mendengar Ron yang cekikikan pun menatap sinis ke arah Ron. "Think my name is funny do you? Red hair and hand me down robe, you must be a Weasley." ucap Draco dengan nada yang terdengar seperti mengejek.

"Kau akan tahu, keluarga penyihir tertentu yang lebih baik untuk berteman. Aku akan membantu mu untuk membedakan itu." ucap Draco sambil mengulurkan tangan-nya ke arah Harry.

Tetapi Harry tidak berniat untuk membalas uluran tangan itu, ia malah berbicara "Aku pikir aku sudah bisa membedakannya sendiri." ucapnya sambil menatap nyalang Draco.

Saat Draco akan membalas perkataan Harry, Prof McGonagall sudah kembali dan langsung menepuk bahu Draco. "Kami sudah siap untuk menyeleksi kalian. Sekarang ikuti aku dengan rapi dan buatlah barisan." ucap-nya

Kami semua pun mengikuti Prof McGonagall masuk ke dalam aula besar itu dengan membuat dua barisan lurus. Aku hanya menatap ke segala arah untuk mencari kakak ku, dan akhirnya aku menemukan-nya di meja asrama Slytherin.

Saat sudah sampai di depan meja makan para guru, di sana ada sebuah topi usang yang ada beberapa robekan yang ditaruh pada sebuah kursi kayu yang memiliki 4 kaki.

Prof McGonagall memegang sebuah gulungan perkamen yang sangat tebal, ia pun membuka gulungan perkamen yang sangat panjang itu. Ia juga mengangkat topi usang itu dan memanggil nama anak satu persatu untuk diseleksi.

"Granger, Hermione" Hermione pun maju dan duduk di atas kursi berkaki empat tadi, dan topi itu ditaruh di atas kepala-nya. "Gryffindor!" Orang-orang yang duduk di meja makan Gryffindor bertepuk tangan dan mulai menyalami Hermione.

"Abbott, Hanna" "Hufflepuff!"
"Malfoy, Draco" "Slytherin!"
"Weasley, Ronald" "Gryffindor!"
"Potter, Harry" "Gryffindor!"

"Grayn, Aurelia" aku pun maju ke arah kursi itu, aku merasa semua orang yang ada di aula itu menatap ke arah ku sambil berbisik-bisik. Topi itu pun ditaruh di atas kepala ku, dan aku mendengar bahwa topi itu berbicara dengan lumayan keras.

"Memiliki otak yang sangat cerdas dan kesukaan membaca buku seperti Ravenclaw. Memiliki sifat yang pemberani dan setia kawan seperti Gryffindor. Pekerja keras dan orang yang bijaksana seperti Hufflepuff. Memiliki ambisi yang tinggi dan jiwa pemimpin seperti Slytherin."

"Hufflepuff!" teriak topi itu, tapi saat topi itu akan diangkat dari kepala ku, "Ravenclaw!' semua yang ada di situ pun mulai keheranan, "Slytherin!" Prof Dumbledore pun mulai memperhatikan ku, "Gryffindor!" semua guru yang ada pun mulai berbisik bisik membicarakan ku.

"Apa? Yang benar saja, mana bisa aku masuk 4 asrama sekaligus?" tanya ku kepada topi ini. "Aku tidak bisa memilih, jadi kau bisa memilih salah satunya." ucap topi itu lagi. "Baiklah, aku pilih Gryffindor!" balas ku.

Aku pun berjalan menuju meja makan asrama Gryffindor, semua orang yang ada di situ menyalami dan menyapa ku. Setelah itu kami menunggu penyeleksian asrama selesai, setelah itu Prof Dumbledore mengumumkan beberapa peringatan.

"Untuk para anak tahun pertama, kalian tidak boleh memasuki area hutan terlarang. Dan juga ruangan yang ada di lorong lantai 3, jika kalian tidak mau mati penuh siksaan." setelah itu Prof Dumbledore mengucapkan selamat makan.

Dan semua piring yang ada di meja mulai terisi dengan makanan makanan yang lezat. Kami semua makan dengan sangat lahap, karena kami telah menempuh perjalanan yang panjang.

•~•~•~•~•~•

Setelah selesai makan malam, kami semua pergi ke asrama masing-masing dipimpin oleh prefek. Jika ingin ke common room Gryffindor, kami harus menaiki tangga kastil yang bisa berubah tempat. Common room itu berada di balik lukisan nyonya gemuk.

Aku sekamar dengan Hermione, Lavender Brown, dan Parvati Patil. Aku langsung membersihkan tubuh, lalu membereskan barang-barang bawaan ku ke lemari yang ada di sana. Dan kami berempat memilih untuk mengobrol ngobrol untuk menghabiskan waktu, karena tanggung kalau tidur jam segini dan agar kami lebih akrab.

Setelah merasa mulai lelah dan mengantuk kami berempat memilih untuk tidur sekarang. Aku naik ke tempat tidur ku dan menarik selimut hingga menutupi leher ku.

•~•~•~•~•~•

Pada pagi harinya aku merasa ada yang membangunkan ku dengan cara menepuk pipi ku dan memanggil manggil nama ku. "Aurel! Aurel!"
Aku pun membuka mata ku, dan ternyata itu adalah Hermione.

Aku langsung duduk dan mulai bersiap-siap untuk turun ke Great Hall untuk menyantap makanan pagi ini, dan untuk memulai hari pertama di tahun pelajaran baru ku di Hogwarts.

Setelah siap aku pergi ke Great Hall bersama Hermione diselingi dengan beberapa obrolan dan sedikit candaan. Di sana banyak yang menyapa ku dari berbagai asrama, kami duduk di hadapan Harry dan Ron. Mereka makan sambil mengobrol, tapi aku hanya menanggapi obrolan mereka dengan anggukan kepala atau menggelengkan kepala atau sedikit tersenyum.

Setelah selesai makan, aku dan Hermione berjalan menuju ruang kelas transfigurasi yang diajarkan oleh Prof McGonagall. Sebenarnya masih beberapa menit lagi kelasnya dimulai, tapi kami takut tidak mendapatkan tempat duduk di barisan depan. Selagi menunggu kami membaca buku pelajaran transfigurasi itu.

•~•~•~•~•~•
Hi guys!
Vote sama comment jangan lupa ya!
Biar aku lebih semangat up nya...
•~•~•~•~•~•
1004 kata

Pureblood | discontinuedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang