1. BBM | Seorang Wanita Penghibur?

20 0 0
                                    


Warning! Cerita ini mengandung unsur dewasa. Diharapkan kebijaksanaan pembaca.

HAPPY READING, BABY!

***

Laki-laki itu turun dari mobilnya dengan pintu dibukakan oleh sopirnya. Dengan menunduk kepalanya penuh hormat Rama mempersilakan atasannya untuk turun dan memasuki gedung perusahaan milik ayahnya.

Dia melangkah dengan penuh kharisma tangan kanannya bersembunyi masuk dalam kantong celananya, kacamata hitam bertengger dimatanya. Sejenak pegawai yang melihat kedatangan menundukkan kepala hormat kepada atasan.

Ting ting!

Bunyi lift pertanda dia sudah sampai di tempat tujuannya lantai 25 dimana kantornya berada. Dia segera duduk di kursi berputar dan memeriksa dokumen yang ada diatas meja yang telah di siapkan oleh Karen-sekertarisnya.

"Yes!" teriakan dan tepuk tangan seluruh pegawai yang sedang menyaksikan Artis solo dilayar televisi. Tarian dan suaranya berhasil membuat penonton berteriak histeris saking kerennya artis solo itu menyanyikan lagu yang baru di rilis.

"Davidson!"

"Davidson!"

"Davidson!"

Penonton panggung bersorak riang meneriaki nama Artis solo yang kini mereka jadikan idola.

Tiba-tiba seorang Ricky Alexander Graviel datang diruangan rapat dimana sebagian pegawai berada menyaksikan panggung yang sangat memukau itu.

Laki-laki tampan itu langsung meraih remote televisi dengan angkuh dan mematikan.

"Sir, do you know? He is amazing!"

ucap salah satu manager yang juga menyaksikan panggung David dilayar televisi.

"Suruh manager David untuk membawanya pulang, dia butuh istrahat, dan kalian semua kembali bekerja!" perintahnya berlalu begitu saja.

Semua pegawai yang ada disana mendadak lesu dan tidak bersemangat dengan ucapan CEO yang angkuh dan juga galak itu. Payah!

"Satu lagi, nanti malam kita merayakan keberhasilan perusahaan kita di tempat biasa," ujarnya saat sampai didepan pintu.

"Yes!"

"You're the best!"

"CEO the best!"

Seluruh pegawai kembali bersorak riang dan memuji CEO meski tadi sempat mereka mengatain CEO angkuh dan galak.

Semua pegawai kembali bekerja sesuai perintah namun disertai dengan senyum di wajah mereka. Perayaan kesuksesan menanti mereka nanti malam.

Karen melangkah menuju ruang CEO untuk menyampaikan kalau sudah melakukan tugasnya kepada CEO itu.

"Saya sudah melakukan tugasku, Pak," lapor Karen sembari menunduk kepalanya rasa hormat kepada atasannya.

"Terimakasih Karen, anda sudah bisa pulang."

"Terimakasih pengertianmu, Pak."

Karen adalah sekertaris Ricky yang berstatus janda anak satu. Ricky sangat menyukai kinerja Karen dan laki-laki tampan itu juga mengerti posisi janda muda itu yang memiliki tanggungjawab untuk membesarkan dan merawatnya.

Ricky kembali membuka dokumen-dokumen yang ada diatas mejanya. Dia melihat ada dokumen yang melamar kerja di perusahaannya.

Manager personalia telah melakukan tes kepada calon pegawai yang akan bergabung di perusahaan. Tinggal menunggu persetujuan CEO untuk memilih seseorang yang bertanggungjawab untuk membersihkan ruangannya setiap hari.

Baby, Be Mine!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang