Setelah makan siang Quinn memutuskan untuk pulang terlebih dahalu ia rasa jiwa dan batin nya lelah menghadapi karyawan - karyawan Aris yang bermulut tajam .
Sebenarnya bisa saja Quinn menyerang balik tapi entah kenapa ia seakan tidak bisa menampik semua itu mood nya seakan - akan ingin bersedih sedari tadi ia murung dan entah kenapa . Padahal sudah jelas ia bukan wanita murahan .
Quinn tidak ingin menambah beban pikiran Aris yang sedang bekerja jadi ia putuskan untuk pulang terlebih dahulu .
Tidak ada aktivitas penting yang ia lakukan hanya tidur dan menonton tv .
Ketika Quinn sedang melamun ia tersadar dengan bel apartement nya lalu ia segera melihat siapa yang datang.
Sedikit kaget karena sahabat slash manager nya datang.
"Bagus yey Lo ubah kata sandi, mentang - mentang udah mau kawin diganti segala." Ujar Azizah berjalan mendahului Quin
"Gue lupa sandi yang dulu" ujar Quinn menyengir.
"Alesan Lo terlalu ngadi - ngadi, Gue tau pasti takut ke gep lagi nananini kan"
"Apaan si, Gue bukan jalang yah"
"Iya deh iya yang bukan jalang, tapi peliharaan gadun"
Plakk
"Sialan" Quinn memukul pelan kepala sahabatnya itu.
"Ehh tapi gue penasaran Lo beneran cinta sama tuh bocah?"
"Cinta?" Buka Quinn ragu hanya saja ia sedikit takut karena masalah jarak usia mereka . Apalagi disini Quinn yang lebih tua.
"Lo ngga cinta sama Aris?" Tanya ijah
"Gue cinta tapi kayak ada penghalang yang bikin gue ngga yakin".
Keduanya sedang berbincang di balkon dan tidak menyadari keberadaan seorang lelaki di belakangnya yang sedari tadi mendengarkan percakapan kedua sahabat itu .
"Apa yang bikin Lo ga yakin?"
"Dia lebih muda dari Gue, Lo tau sendiri impian Gue nikah sama orang yang lebih tua bukan yang lebih muda"
"Terus renacana Lo nikah gimana kalau Lo sendiri ragu"
"Makanya Gue bingung, Gue takut hamil walaupun sekali ngga nutup kemungkinan Gue hamil"
Quinn benar - benar tidak yakin dengan apa yang di ucapkan nya, ia hanya merasa sedikit keraguan karena jarak usia keduanya.
Tapi dalam hati Quinn terdalam ia sudah mencintai Aris dan menerima lelaki itu.
Klik
Quinn menoleh saat mendengar seperti pintu apartement nya terbuka dari dalam , ia melotot dan langsung berlari mengejar lelaki itu.
"Aris" Quinn berlari mengejar Aris mengabaikan kaki nya yang tidak mengenakam sandal.
"ARIS" Quinn berteriak begitu nyaring apalagi ketika sudah diarea luar gedung.
"A-aku , aku bisa jelasin"
"Apa?" Ujar Aris menatap nya dingin dan penuh amarah.
"Apa yang kamu dengar nggak seperti yang kamu pikirin" Quinn meraih tangan Aris dan mencoba meyakinkan.
"Kalau dipikiran aku kamu setuju nikah cuman karena takut hamil apa aku salah? Kalau dipikiran aku kamu tetep nggak nerima aku karen jarak usia kita apa aku salah juga.?" diakhir kata Aris berteriak dan wajah nya memerah dipenuhi amarah.
Quinn kehilangan kata - katanya ia tergagap tangan nya mencoba meraih wajah Aris yang menolak menatap matanya.
"Aris" ujar nya lirih

KAMU SEDANG MEMBACA
DAMN ABOUT AGE (18+) BAEKYEON
Romance"Pacaran sama aku!!!" "Kamu jangan gila umur kita beda, kamu lebih muda dari aku" "Apa salah nya si?, aku udah kaya ganteng iya cuman masalah umur" "Ehh bukan cuman yah, bagi aku pria matang itu segalanya. Kamu tuh cuman bocah" "WHAT?, bocah...