01

2.8K 280 11
                                    

"Stttt!! Dia dateng!!"

Terdengar suara bisik-bisik oleh teman-teman sekelasnya, Lia hanya bisa berpura-pura tuli untuk tidak menghiraukan bisikan-bisikan itu.

Memilih tidak mendengarkannya, Lia duduk dengan santai di bangkunya sendiri, lalu mengeluarkan sebuah novel dari dalam tasnya.

"Tuh liat deh! Ewh, di sekolah bukannya baca buku pelajaran, malah baca novel."

Lia sudah biasa. Semua teman-teman sekelasnya itu memang memusuhinya. Eh bukan teman deh. Entah apa dosa yang telah dia perbuat sampai dimusuhi seperti itu, bahkan ada yang sampai jijik jika tidak sengaja bersentuhan dengannya.

"BAYAR UANG KAS WOY KALIAN YANG BELUM BAYAR!!"

Itu adalah teriakan sang bendahara kelas, para siswa dan siswi nampaknya tidak peduli dengan teriakan itu, mereka memilih fokus dengan aktivitas masing-masing.

"WOY KALIAN!!" Nada suara sang bendahara terdengar sangat tidak santai.

"Berisik anjing!" teriak salah satu siswa bernama Jihoon, yang terkenal akan mulut pedasnya.

Sang bendahara kelas langsung membulatkan matanya, tidak terima dikatai seperti itu. "Apa lo bilang?! Oke, nama Jihoon udah gue catet buat dilaporin ke BK."

Brak!!

Siswa yang bernama Jihoon itu menggebrak meja dengan tidak santai, hingga menghasilkan suara yang sangat keras. "JUNKYU! LO JANGAN BERANI-BERANI NGELAPOR ATAU NANTI LO BAKAL HABIS DI TANGAN GUA!"

Junkyu tersenyum remeh, nampak tidak takut sama sekali terhadap ancaman Jihoon. "Lo pikir gua takut gitu?" Dia mulai berjalan mendekati Jihoon dengan sangat santai. "Lo lupa kalau bapak gua kaya? Lo lupa kalau sekolah ini punya bapak gua? Dan lo lupa kalau bos bapak lo adalah bapak gua?"

Skak mat! Lia diam-diam tertawa tanpa suara mendengarnya.

Junmyeon, adalah nama ayahnya Junkyu. Beliau adalah seseorang yang sangat kaya raya, kekayaannya sangat fantastis.

Jihoon mendecih, "kan yang kaya bapak lo bukan lo sendiri."

Wow! Apakah akan terjadi sebuah pertikaian?

"Oh?" Junkyu menyunggingkan senyumnya. "Gue juga kaya kok, bahkan cuma diem aja gue bisa dapetin uang."

Jihoon mengepalkan tangannya sangat erat, amarahnya memuncak. "Kalau lo merasa kaya, kenapa masih nagih-nagih uang kas? Kenapa gak lo sendiri yang bayarin semuanya?"

"Idihh, bayarin uang kas kalian bukan kawajiban gue."

"Lo bener-bener ya--"

"WOY UDAH DONG!"

Semua pandangan langsung tertuju pada Hyunjin, sang ketua kelas. Ia nampaknya sudah bosan menyimak pertikaian Jihoon dan Junkyu. "Kalian kalau mau berantem mending jangan disini deh," ujarnya tegas sembari menunjuk ke arah pintu kelas.

"Dia yang mulai!" Jihoon berusaha membela dirinya sendiri.

"Idih!! Kok gue? Gak kebalik tuh?" Junkyu membalas dengan memasang ekspresi jijik.

Lia yang sedang membaca novel itu menjadi sangat tidak fokus. Hanya karena masalah bayar uang kas jadi kayak gini, untung saja dia sudah membayarnya.

"Guys! Guys! Gua ada ide cemerlang nih!!" ujar salah satu siswi bernama Yeji.

"Apaan?" jawab yang lainnya secara bersamaan, kecuali Lia, Jihoon, dan Junkyu.

"Si onoh udah bayar uang kas sampe satu semester, kan?"

Lia langsung tersentak mendengarnya, ia paham betul siapa orang yang dimaksud. Apa rencana teman-teman sekelasnya kali ini?

"Iya, emang napa?" Sahut Junkyu.

Lia semakin merasa tidak enak. Pasti ide mereka sangat-sangat merugikannya dan menguntungkan di pihak mereka.

"Kita anggep aja uangnya dia jadi uang kita semua, jadinya kita gak perlu ngeluarin uang lagi!"

Mendengar itu, Lia langsung menutup novelnya dengan kasar, lalu melemparkan tatapan tidak terima ke arah teman-teman sekelasnya.

"Apa lu? Gak terima?"

"IDE BAGUS TUH!! GUE SETUJU!!"

"SETUJU BANGET GUA WOY!"

"SETUJU!!!!"

Dan Lia hanya bisa pasrah saat mereka semua dengan entengnya menyetujui ide tersebut, yang mana sangat merugikannya.

Mau ngelawan? Bagaimana caranya?

Berbicara saja tidak bisa.

Lia adalah seorang gadis bisu.

Karena itulah, tidak ada yang mau dekat-dekat dengannya. Gadis itu selalu diperlakukan dengan tidak baik oleh orang-orang dari dulu hingga sekarang.

Di dalam hatinya yang terdalam, Lia benar-benar bertanya-tanya, mengapa dia harus dilahirkan di dunia ini?

.

.

To be continued..

jangan lupa vote ya, hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jangan lupa vote ya, hehe. makasih buat yang udah baca ceritaku yang masih abal-abal ini~ ♡

SILENT - Lia ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang