6. Berteman

16 4 0
                                    

"Untuk pertama kalinya seseorang datang dalam kehidupanku, lalu ia berkata hari ini, detik ini juga kita berteman."
-Gesya Alexander Putri-


























6. Berteman
Kanya pulang dengan rasa yang tak bisa ia artikan hatinya berkata ia senang, namun logikanya berkata bahwa ini hanya sementara. Ia pun tak mau ambil pusing membiarkan waktu yang menjawab semuanya.

Ia sudah sampai didepan rumahnya Bayu - security keluarga Fernando, membuka kan pintu gerbang untuk Kanya lalu memarkirkan mobilnya digarasi, ia sedikit heran karena mobil papahnya sudah ada dirumah yang sepertinya hari ini.

Fernando pulang lebih awal dari biasanya, Kanya pun masuk dan menjumpai papah dan mamahnya, yang tengah duduk manis sambil mengobrol mesra, mengingat masa muda mereka berdua. Ia tak ikut campur karena terlalu malas, untuk membicarakan soal cinta lebih baik ia memikirkan Fisika, daripada harus memutar otak dua kali lebih rumit dari rumus fisikanya. Sebelum berjalan menuju kamarnya, tidak sopan jika ia mengangguri kedua orang tuanya ia pun menyalami Fernando dan Alice tanpa berkata iapun langsung menuju kamarnya.

Fernando menghela nafasnya kasar. "Kanya selalu seperti itu, datar tetapi sopan santunnya gak pernah hilang dari dirinya."

Alice mengelus pelan pundak suaminya. "Tidak mas, Kanya sudah mulai mau berbicara. Tadi pagi dia nyapa aku mas," ucap Alice senang terlihat dari raut wajahnya yang tak bisa dibohongi.

Fernando yang mendengar itu tersenyum lebar lalu memeluk sang istri. Ya. Hal ini yang mereka berdua tunggu, dimana Kanya mulai kembali seperti dulu.

Sedangkan Kanya tengah bersiap untuk mandi ia ingin menyegarkan tubuh serta menenangkan pikirannya, ia tak habis pikir mengapa? ia bisa bersikap manis pada Gesya dan mau menerima Gesya sebagai temannya.

Setelah itu iapun memakai baju lengan panjang dengan celana selututnya, lalu ia kembali turun untuk makan malam. Diruang makan kedua orang tuanya sudah menunggu dirinya iapun duduk dan menikmati makanannya.

"Kanya, kenapa kamu pulang telat hari ini? Bukannya sekolah kamu pulang cepat?" tanya Fernando disela makan, Namun tidak ditanggapi oleh sang empu. Fernando tidak marah karena Kanya tidak menjawab, Alice menatap dalam suaminya seakan mengerti akan perasaannya.

"Aku akan cerita setelah makan," jawabnya singkat dan direspon senang oleh kedua orang tuanya.

Selesai makan Kanya juga kedua orang tuanya berkumpul diruang keluarga, Kanya mengatur nafasnya dan menatap kedepan tanpa melihat kedua orang tuanya.

"Aku tadi abis berkunjung kerumah Gesya, Riva dan Bulan tidak ikut. Hanya aku dan Gesya," ucap Kanya dan ditatap bingung oleh Fernando dan Alice.

"Gesya siapa nak? Untuk apa kamu kerumahnya?" tanya Alice

"Dia teman baruku, aku juga sudah berkenalan dengan papahnya, dia anak bungsu dari dua bersaudara, dan besok aku akan menjemputnya untuk berangkat sekolah bersamaku," lanjutnya menjelaskan semuanya.

Fernando dan Alice beranjak dari sofanya lalu menghampiri Kanya dan memeluknya, Kanya tidak membalas pelukan tersebut ia hanya diam dengan wajah datarnya. Fernando melepas pelukannya lalu menatap dalam anak sulungnya.

Four Promise [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang