1. peduli?

38 8 10
                                    

"lebih baik mengikuti Logika yang realita, daripada hati yang munafik."
-Kanya Aurora Fernando-
























1. Peduli?
Pagi yang cerah datang, sinar mentari menyorot kamarnya. Seorang gadis terbangun dari alam mimpi. Ia merenggangkan otot kakunya, lalu berjalan ke kamar mandi, setelah itu ia menjalankan sholat subuh kemudin, memakai baju seragamnya, ia pun memakai sepatu hitam berlogo swoosh, dan memoles mukanya agar tidak pucat, lalu menggandeng tas biru mudanya, juga tak lupa menenteng almameter khas sekolahnya. Setelah semuanya perfect, Ia pun turun untuk sarapan.

"Morning pah mah," ucap Kanya tanpa senyum

"Pagi anak kesayangan papah."

"Pagi juga nak, kamu mau makan apa?"

"Nasi goreng mah."

Alice pun menghela nafas anak sulungnya selalu seperti ini, tidak pernah tersenyum juga tidak banyak ngomong. Ia rindu Kanya yang dulu, Kanya yang selalu ceria, riang, bawel, juga tak dingin seperti ini.

"Kanya bisakah kamu tersenyum sekali aja, mamah rindu senyum mu nak," ucap Alice lirih, Kanya hanya diam sambil memakan nasi gorengnya.

"Iya nak, papah juga kangen sama kamu yang dulu," Lirih Fernando

"Aku yang dulu udah Mati. Aku mohon jangan ngungkit tentang hal itu," jawab Kanya dan menyudahi sarapan nya itu, lalu mengambil kunci mobil dan menyalami kedua orang tua nya. Mahatama dan Alice hanya diam melihat kepergian Kanya dengan tatapan sendu.

"Mamah yang sabar ya, Kanya tetaplah Kanya. Papah yakin Kanya akan bisa seperti dulu lagi," ujar Fernando menenangkan istri nya itu.

Setelah itu ia pun berangkat menuju perusahaannya, Fernando mempunyai banyak perusahaan ia seorang CEO yang sangat sukses bahkan, Ia membuat sekolahan khusus untuk Kanya. Tetapi walaupun ia seorang CEO, ia sangat dermawan, keluarganya banyak disukai oleh tetangga disekitar rumahnya tersebut.

Seperti biasa Kanya menunggu Kedua sahabatnya, ia terbiasa berangkat bersama. Bukan berarti Bulan dan Riva, tidak mempunyai kendaraan beroda empat tersebut. Hanya saja mereka tidak diperbolehkan, untuk membawa nya kesekolah. Tak lama kemudian mereka pun datang dengan senyum yang tak pernah hilang dari wajah mereka.

"Morning everybadyyyy," ucap mereka bersamaan

"Morning. Kalian Lama banget, kebiasaan telat!" sarkasnya

"Ya kan gua harus urusin ade gua dulu, terus masak, ya kan? ujar Riva sembari menatap Bulan

"Iya kita kan anak rajin."

"Sok banget kalian, dah masuk."

Mereka pun masuk kedalam mobil mewah Kanya, kanya pun langsung menggas mobilnya dengan kecepatan diatas rata - rata. Mereka tak masalah dengan hal itu karena sudah terbiasa, hanya 5 menit mereka bertiga pun sampai di Angkasa Internasional High School. Semua murid tertuju pada Kanya, ya sebab Mobil yang ia bawa, bayangkan saja?!

Anak SMA mengendarai mobil BMW i8 dengan teknologi plug in hybird dan E -mobility. Dengan harga berkisar 3,5 miliar. Kanya pun turun bersama dua sahabatnya, ia hanya memberikan tatapan dingin dan berjalan begitu saja menuju kelasnya, tak peduli dengan cibiran dari murid lain dan godaan para lelaki yang suka menggombal diri nya.

Four Promise [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang