"YA AMPUN MIKA JANGAN SUKA SAMA PACAR ORANG, MASIH BANYAK COWOK LAIN MIK?!" teriak Kinan saat mendengar perkataan Mika barusan.
Vando dan Arvin yang sedang fokus menatap ponsel Arvin, seketika langsung beralih menatap kedua orang yang di seberang mereka saat mendengar teriakan Kinan yang menggelegar.
"Eh, ogeb jangan teriak-teriak bikin malu aja," gregetnya kepada Kinan.
"Lagian Mika suka sama pacar orang, gak baik Mik gak baik," balas Kinan menasehati Mika.
Teriakan Kinan itu juga terdengar di telinga Qilla dan Wildan, mereka juga seketika memandang aneh kepada Kinan dan Mika.
"Kenapa sahabat lo teriak-teriak gitu?" tanya Wildan sambil menahan panas yang hampir membakar tubuhnya itu.
"Gak tau," jawab Qilla cuek.
"Oh."
Wildan mendapatkan wajah Qilla yang tak minat membahas teman-temannya. "Lo lagi marah sama mereka?" tanya nya lagi.
"Gak."
"Kalau gak kenapa balasnya cuek gitu?"
Qilla kesal dengan pertanyaan Wildan, dia merasa terganggu. "Udah deh gak usah kepo, fokus aja jalanin hukuman."
Wildan tidak mendengarkan ucapan Qilla, dia terus memancing emosi Qilla." Menurut gue si lo jangan sampai ngerusak persahabatan yang sudah terjalin erat itu hanya karena, kemarahan atau masalah yang sedang terjadi diantara kalian," sarannya untuk Qilla.
Wildan tahu Qilla sedang kesal dengan kedua sahabatnya itu, dilihat dari gerak-geriknya.
"Maksudnya apa lo ngomong gitu?" tanyanya galak.
"Persahabatan itu harus di jaga baik-baik jangan terlalu mengandalkan emosi Qil, adanya nanti persahabatan lo bubar!"
"Apa si gak jelas," sewot Qilla. "Udah gue bilang fokus ke hukuman aja. Siapa juga yang ngerusak persahabatan," timpalnya kesal.
"Yasudah slow mba dari tadi marah-marah mulu, efek kepanasan ya," ledeknya sekarang berusaha mencairkan suasana.
Qilla benar-benar geram, ternyata Wildan itu orangnya tengil sangat tengil. Sebelas dua belas sama Nichol, tapi lebih menyebalkan Nichol menurutnya.
Dia pikir Wildan itu orangnya kalem, dugaannya salah dan sangat di luar kepalanya. Qilla hanya memutar bola mata malas, dia tak membalas ucapan Wildan.
Percuma juga nantinya dia malah makin tengil. Lebih baik Diam! Mood nya juga sekarang lagi tidak baik.
Di lain sisi Arvin yang melihat teriakan Kinan langsung menarik kerah Vando untuk segera menghampiri mereka.
Ada apa lagi ini? Kenapa si Arvin main tarik kerahnya saja? Vando tebak pasti sebabnya adalah Kinan 'kan si Arvin lagi demen sama si Kinan, tapi gak gini juga kali.
"Neng Kinan kenapa teriak-teriak?" tanyanya saat berada dihadapan Kinan dan Mika.
Mika yang melihat kedatangan Vando dan Arvin tersenyum kikuk. Mampus! Kalau Kinan membocorkan hal tadi.
"Mika bilang tadi dosa gak suka sama pacar orang," jawabnya polos.
Tuh 'kan kenapa si Kinan bego banget! Kenapa juga harus bilang soal tadi? Malu jadinya dia sekarang.
"Anjim ... Mik! Jangan coba-coba jadi pelakor," heboh Arvin yang mengetahui itu.
Mika hanya mangap, tidak disangka Arvin akan mengeluarkan kata pelakor untuknya. "Ngaco lo Vin. Mana mungkin g-gue jadi pelakor, hehe ...."
KAMU SEDANG MEMBACA
FUCKBOY VS FUCKGIRL (Hiatus)
Teen FictionNicholas Maheswara seorang sosok cowok yang tidak mengenal kata setia, baginya menjadi seorang playboy itu keren. Raqilla Zeline cewek barbar yang juga terkenal akan gonta-ganti pacar itu dulunya sosok setia, karena penghianatan cinta yang didapat...