Part 7 || Kesepakatan

179 31 115
                                    


Perlahan, tapi pasti. Mencium seseorang di hadapan kekasihnya adalah suatu hal tak terduga.

Ayshilla Mikalsya

°°°

Apapun caranya, akan dilakukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apapun caranya, akan dilakukan.
Supaya kemenangan itu, berada di genggaman tangan.

~Raqilla Zeyline

°°°

AKU UPDATE HARI INI DUA PART YA🥳 YEYYY ....

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTAR NYA DONG😫😫

BIAR AKU GAK SEDIH, BIAR AKU TAMBAH SEMANGAT TERUS 😊

Yo ... Yo ... MARI KITA BACA KELANJUTAN CERITA FVF😘




"Lo gak pegel lihatin gue terus?" tanya Adrian kepada Qilla.

Sedari tadi Qilla terus memperhatikannya, walaupun matanya terpejam, tapi dia tahu Qilla sedang memperhatikannya.

Qilla mengerjap, ternyata dia sudah tertangkap basah.

"Ng-gak. Gua gak lihatin lo!" tegasnya ngeles.

"Gue peka, mau ngeles apapun gak akan ngaruh!"

Qilla memanyunkan bibirnya, memang benar si, dia sedari tadi memperhatikan Adrian.

Entah mengapa Qilla menjadi penasaran dengan sosok Adrian, yang terkenal dingin oleh orang-orang itu, sekarang berada di hadapannya dengan tampang yang sepertinya tidak baik-baik saja.

Empat puluh menit lamanya dia berada di sini bersama Adrian, tidak ada obrolan di antara mereka berdua, hanya keheningan yang melanda.

Sampai akhirnya, Adrian yang mengeluarkan suaranya duluan, sekaligus menangkap basah Qilla yang memperhatikannya sedari tadi.

"Ya, habisnya. Gue penasaran sama lo, kayaknya lo sedang berada di keadaan yang tidak baik-baik saja 'kan?" akunya mulai jujur.

"Emang lo ada masalah apa? Dari tadi gue perhatikan, mata lo terpejam sambil tangan lo memegang kepala terus?" tanyanya tanpa keraguan.

"Kepo," jawab Adrian ketus.

Dasar cowok memang menyebalkan! Dia niatnya baik, menanyakan keadaan. Eh, malah mendapatkan jawaban tidak enak.

FUCKBOY VS FUCKGIRL (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang