22. | Slave #4

669 108 4
                                    

" S-sebastian!!! " Jerit ku sembari memegangi ciel yang sudah hampir pingsan.

" Ciel!! Kau kenapa! " Saat tangan ku menyentuh dahi nya tanpa sengaja, sejak saat itu aku semakin panik karena ia demam, " Ciel...! Kau demam! ".

Ciel hanya bisa terengah-engah sambil menutupi matanya, wajahnya benar benar merah dan suhu badan nya tinggi. Stop, aku tidak boleh berdiam saja, aku membantu ciel untuk kembali duduk dan mencari Sebastian dan rose.

" Sebastian! Rose! Kalian dimana!! " Teriak ku.

" Sebastian! "

" Nona! Ada apa?? " Sahut Sebastian dari arah belakang ku, " Kenapa nona? ".

" Ciel! Suhu badan nya sangat tinggi! Cepat gendong dia! " Ucapku sambil menunjuk kearah ruangan ciel.

Sebastian kemudian panik dan bergegas menggendong ciel dan menaruhnya dikamar tidurnya,
" Tuan muda, anda jatuh sakit lagi, tolong perhatikan kondisi anda.. " Ucap Sebastian yang sangat khawatir.

Apa? Jatuh sakit lagi? Kapan... Sejak kapan ciel sakit?
" Jatuh sakit lagi? " Tanya ku pada Sebastian.

Ia hanya terdiam,
" Saya akan mengambil obat anda dan membawakan kompres es. "

" Tunggu, biarkan saya, " Ucap Rose.

" Terima kasih, Rose. "

Ugh.... Aku terlalu sibuk dengan dunia ku tanpa melihat kondisi ciel... Astaga... Aku sangat bersalah... Padahal aku sudah janji pada bobbert untuk menjaga ciel layaknya saudara ku sendiri. Aku benar benar kecewa pada diriku sendiri.

" Ciel... Sejak kapan kau menjadi sakit-sakitan seperti ini...? Ingat ini ciel, uang bisa dicari, namun kesehatan itu susah untuk didapatkan kembali. Jangan paksakan dirimu... " Ucapku sambil mengusap lembut rambut ciel.

" Hah... Hah.... Hah.... "
Hembusan nafas ciel sangat berat, dia benar benar demam tinggi.

" Sebastian, ini..! " Rose datang dengan membawa kompresan es.

" T-tuan muda! " Datang mey-rin membawa ember besar, " Tuan s-sebastian, ini obat untuk tuan muda."

" Terima kasih Rose, Mey-rin. "
Sebastian memulai mengompres ciel.

" Sebastian, berikan aku obatnya, biar aku saja yang memberikan ciel obat. "

" Baik, ini nona. "

" Ngomong-ngomong apakah ciel sudah mengisi perut sebelumnya? " Tanyaku.

" Sudah. "

Ah! obat nya berbentuk tablet....Tidak mungkin ciel bisa menelan ini, baiklah ku hancurkan saja agar ciel bisa mengkonsumsi obatnya. aku sudah menghancurkan obat ini kemudian menaruhnya di sendok, kepala ciel ku angkat sedikit dan menyuapkan nya.

Glek glek glek
Semoga kau bisa cepat sembuh dan kau bisa jelaskan apa yang telah terjadi padamu! Huh!!! Rasanya sedikit kekanak-kanakan jika aku berbicara seperti itu pada orang yang sedang sakit, namun, ini adalah pertama kalinya aku sangat khawatir pada seseorang selain bobbert (karena di kehidupan sebelumnya belum pernah merasakan hal tersebut.)

Ughhhh....

" Nona, sekarang biarkan tuan muda beristirahat, " Ucap Rose.

" Nanti saja, aku ingin disini, kalian bisa pergi, aku akan menjaga ciel. "

Sebastian dan Rose pergi meninggalkan kami berdua.

" Ciel... Di kamarmu ini lumayan enak susana nya, bahkan kamar mu lebih dingin.... Dan sejuk. Aku tau pasti kau tidak menyukai dingin kan? Tapi aku malah menyukai nya, ah.. Hahaha, " Ucapku sambil menaruh wajahku dikasur.

Protect Her. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang