" Indah.... "
Gumam ku sambil melihat keatas, kemudian Sebastian melihat ku, ia tiba tiba berbalik arah dan berhenti diatas bukit, sehingga aku bisa melihatnya dengan sangat jelas.
Benar benar sangat indah, pemandangan ini.... Tidak ada di era modern..... Suasana, cuaca, kondisi, pemandangan yang benar benar berbeda dengan era modern. Langit berwarna hitam kebiruan dihiasi dengan bintang bintang kecil yang berkilauan membuat langit ini tidak terasa hampa.
Bulan purnama yang indah....coba saja aku bisa mengajak Ciel kemari untuk melihat langit ini bersama sama....
" Nona, sepertinya anda sangat menyukai pemandangan hari ini, ya? " Ujar Sebastian sambil tersenyum.
" Bukankah begitu? Andai saja aku bisa mengajak Ciel untuk melihat pemandangan yang spektakuler seperti ini... " Ucapku sambil menutup mata dan menikmati angin malam yang dingin namun segar.
Sebastian tersenyum lebar mendengar ucapanku, ia kemudian melihat keatas,
" Benar, andai saja tuan muda bisa melihat ini... "Mataku melirik kearah wajah Sebastian, wajahnya seputih susu, kulitnya sangat halus, bulu mata yang lentik, warna mata yang merah benar benar bisa membuat para kaum hawa menjerit histeris jika ditatap olehnya. Pandangan mata nya seperti bunga mawar, nampak menyenangkan jika dilihat, menyakitkan jika dipegang.
Tiba tiba mata kami berdua bertemu, seperti biasa dia hanya membalas ku dengan senyuman. Aku tidak membalasnya, malah kubuang muka ke arah yang lain, malu.
" Sayang sekali kita hanya bisa sebentar saja melihat pemandangan indah ini, " Ucap Sebastian sambil memutar balik dan kembali ke rute sebelumnya. Aku melepaskan tangan ku yang sedari tadi melingkar di leher Sebastian.
" Nona, sebaiknya anda berpegangan padaku, anda nanti bisa jatuh," Ujar Sebastian khawatir.
" Tidak, aku percaya padamu, aku ingin tidur. "
Sebastian hanya menggelengkan kepalanya sembari tersenyum melihatku, " Baiklah, nona, sleep tight. "
#####
"
Heung...? "
"...Apakah Sebastian memiliki tubuh yang empuk seperti ini? Heung.... Dingin pula... Apakah dada Sebastian sebidang itu...? Kenapa... Kenapa lebar sekali.... "" N-nona?? "
Suara siapa itu...?
" Nona... Nona! Bangun... "
Seseorang menggerakkan seluruh badan ku, lantas aku membuka mataku dan melihat sudah ada Rose dan di belakang nya ada Sebastian.
Hening.....
Masih hening.....
" Kyaaa! " Aku baru sadar, dari tadi aku mengingau sesuatu yang mesum!!! Aku bahkan.... Aku bahkan bisa dikategorikan sebagai gadis mesum!!!! Apa yang telah kuperbuat!!!!! ASTAGA!!!!! BAGAIMANA JIKA SEBASTIAN MENDENGAR ITU SEMUA?! B-B-BAGAIMANA INI?!!!
Halusinasi dalam pikiran Cordellia saat ini:
" Ehm, Cordellia? Aku dengar.. Ekhemm! Kalau... Ehm, kalau... " Wajah Ciel menjadi sangat merah sekali saat kami berdua sarapan diruang makan.
" Ada apa? " Ucapku bingung.
" Aku dengar... Aku dengar jika kau berkata, ' Apakah Sebastian memiliki tubuh yang empuk seperti ini? Dingin pula... Apakah dada Sebastian sebidang itu...? Kenapa... Kenapa lebar sekali ' apakah itu benar? " Ucap Ciel yang tidak bisa menatap mata ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Protect Her.
Fanfiction[CIEL PHANTOMHIVE] bisakah kalian membayangkan bagaimana perasaan seorang wanita yang berprofesi sebagai mafia tiba tiba berada pada sebuah 'Anime' karena sebuah kejadian yang membuatnya tewas dan terjebak pada tubuh yang lemah lembut, gadis elok, d...