" Selamat pagi, Nona, sarapan sudah siap, " Sapa claude yang sedang memotong daging sapi untuk Alois.
Aku hanya diam dan langsung duduk, Hannah mengambil pisau dan garpu untuk mengiris daging. Mataku terpaku pada Alois, Alois hanya diam sembari memutar mutar sendok nya di atas piring kosongnya.
Sebenarnya dimakan pagi ini tidak ada percakapan sama sekali, aku hanya makan begitu juga dengan Alois. Setelah makan pagi selesai, Alois langsung berdiri dan hendak pergi,
" Tunggu, " Henti ku.Alois berhenti, kemudian memutar badan nya,
" Apa? "" Aku ingin berbicara dengan claude. "
" Untuk apa? "
" Itu urusan ku, bukan urusan mu. "
Alois menyengir,
" Hey, kau ingat kan kalau claude itu bawahan ku? Tentu saja semua yang berhubungan dengan dirinya itu masalah ku, bodoh! " Ejek Alois." Tch, dia masih belum menjawab pertanyaan ku tadi, " Ucapku sembari menujukkan telunjuk ku ke arah claude.
" Cih, itu bukan lah masalah yang besar, kenapa sih ? " Celetuk Alois.
" Bukan masalah yang besar? Bagaimana bisa? Apakah membuat kontrak dengan manusia lain dengan paksa itu bukan masalah yang besar? Apalagi dia sudah memiliki tuan, yaitu dirimu? " Ujarku.
Alois, claude, Hannah langsung terkejut.
" A-apa? " Ucap Alois tak percaya, " Kau? Berani berani nya!! " Alois langsung menampar wajah claude dengan keras sehingga meninggalkan bekas tamparan di pipi kiri claude.
Claude kemudian membenarkan kacamatanya,
" Itu, itu tidak benar. "" Huh? Berani berbohong? " Ujarku sambil menaikkan satu alis.
" Tidak mungkin saya mengkhianati tuan saya sendiri, nona, jangan membuat salah paham disini. Anda tidak punya bukti. "
Bola mataku berputar mendengar jawaban claude yang klise itu, bukti? Huh, tentu saja aku punya.
" Jadi kau minta bukti? Oke, kemarilah dan lihat baik baik. "Aku langsung melepas sepatu ku dan kaos kaki ku. Tiba tiba wajah Alois berubah menjadi merah dan melempar wajahnya ke arah lain, aku tahu, ini karena menunjukkan kaki yang tidak ada alas sepatu atau kaos kaki itu hal yang tabu disini sebagai wanita, apalagi seorang lelaki yang melihatnya. Tapi yasudahlah.
" Alois, lihat kemari, ini lah yang pelayan mu lakukan padaku. "
Aku menarik kerah Alois dan memaksa nya untuk melihat bekas gigitan laba laba yang muncul varises hitam membentuk pentagram. Alois langsung terkejut.
" Apakah bukti ini tidak cukup? Claude ? " Ujarku sambil melirik kearah wajahnya yang sudah muncul keringat dingin.
" Aku hanya ingin mengingatkan mu, kau harus bertanggung jawab atas apa yang kau perbuat, kau harus menghilangkan bekas ini dari kaki ku, claude. "
" Benar benar iblis tidak tahu diri!! " Ujar Alois sambil mengambil segelas air dan melemparkan nya pada claude.
Alhasil tubuh claude basah kuyup karena air, claude hanya diam terus menerus, wajahnya seperti tidak ada penyesalan. Alois sedari tadi sudah emosi dengan claude pun wajahnya sudah sangat merah, aku tidak bisa ikut campur dengan urusan mereka.
" Sekarang kembalikan aku, " Ujar ku sembari menoleh kearah Alois.
Mendengar itu, Alois langsung menggeleng dengan keras,
" Tidak! Tidak! Tidak boleh! Kau boleh pulang setelah mereka datang!! "
KAMU SEDANG MEMBACA
Protect Her.
Fanfiction[CIEL PHANTOMHIVE] bisakah kalian membayangkan bagaimana perasaan seorang wanita yang berprofesi sebagai mafia tiba tiba berada pada sebuah 'Anime' karena sebuah kejadian yang membuatnya tewas dan terjebak pada tubuh yang lemah lembut, gadis elok, d...