Chapter 4

2.6K 193 9
                                    

*Sakura pov*


Hah~   hari-hariku akan sangat berat.

Kenapa waktu itu aku menolongnya sih kalau akan terjadi seperti ini!!


Argh!! Aku benar-benar menyesal telah menolongnya!!


Dan kenapa juga dia menciumku!! Itu adalah ciuman pertamaku!!! Argh!! Uchiha om-om menyebalkan!


Ayolah~ meskipun usiaku 20 tahun, aku belum pernah pacaran apalagi berciuman seperti itu!!!


Aku pernah menyukai pria namun pria itu sudah memiliki kekasih, miris bukan?



Dan sekarang aku malah disuruh menikah dengan duda beranak satu!! Yang benar saja!!


“Hah~” helaan nafasku sembari melayani para pelanggan di cafe tempat aku bekerja

Sejujurnya aku malas bekerja sekarang.

Tapi karena kebutuhkanku aku terpaksa bekerja.


“Sakura-chan!!” teriak seseorang yang memekakan telingaku, yah siapa lagi kalau bukan Ino.


“Hm, ada apa Pig?” tanya ku menghampiri Ino.


“Kau lesu sekali Jidat! Nih pesanan kau antarkan kemeja nomor 8..” ujar Ino sambil menyerahkan kopi hitam, Aku pun menerimanya dan berjalan menuju meja 8.



Setelah sampai disana, aku langsung menaruh cangkir kopi itu, dan tak lupa aku memberikan senyuman kepelanggan cafe itu.


“Silahkan diminum tuan~” ucapku sambil tersenyum.

dan Deg!!



Jantungku tiba-tiba berdetak dengan kencang tak kala melihat siapa orang yang memesan kopi tersebut.


Dia adalah seniorku!! Orang yang pernah aku cintai saat sekolah.



“Sakura-chan?” gumamnya sambil menoleh kearahku, aku hanya tersenyum kikuk.


“Sasori-senpai~”


“Hn, kau bekerja disini?” tanya nya, aku pun hanya   mengangguk dengan gugup.


“I-iya bisa dilihat sendiri~”


“Hn,  begitu rupanya. Lama kita tidak bertemu yah~ Sakura-chan..” ucap Sasori yang langsung membuatku melayang karena melihat senyumannya.


Aku pun hanya tersenyum kikuk.


“Bisakah kita jalan sepulang kau bekerja?” tanya Sasori yang langsung membuatku terkejut.


Apa!!? Sasori mengajak aku jalan??? Itu artinya kencan!!!


“A-baiklah~” jawabku dengan gugup, dia pun tersenyum.



“Arigatou Sakura-chan, aku akan menantikanmu..” sambungnya, aku pun tersenyum dan tak beberapa lama Ino pun memanggilku lagi yang harus membuatku mengakhiri percakapanku dengan Sasori.


“Ja’ kalau begitu aku permisi dulu Sasori-senpai, aku harus kembali bekerja.” Ujarku sambil menunduk hormat.

Sasori pun tersenyum.


“Yah~ jangan lupa yah~” ujar Sasori yang langsung aku balas dengan senyuman mengembang milikku.


Argh!! Aku sangat senang mendengar Sasori-senpai mengajakku jalan, apalagi aku masih menyukainya.


My sugar Daddy [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang