"Jadi, kau menyukai Dai-chan?!!!" Seru Satsuki histeris.
Sekarang Satsuki di kamarku. Dia mengantarku sampai ke rumah, bahkan sampai kamarku.
"Anehnya, aku tidak bisa mengatakan ini kepada Tetsuya.."
"Kenapa?"
"Aku rasa itu hal yang memalukan.."kataku lagi sambil memeluk bantalku. "Ini pertama kalinya aku menyukai seseorang.." lanjutku.
"Kenapa memalukan?" tanya Satsuki lagi.
"Maksudku, kita ini anak SMP.. masih sangat muda...hal-hal seperti cinta itu untuk orang dewasa, kan?"
"hahahaha.." tawa Satsuki pecah. "Risa-chan~~ ya ampuun.."
Setelah berhenti tertawa, Satsuki sekarang menatap mataku dengan wajah serius.
"Dengar Risa-chan. Menyukai seseorang bukanlah hal yang memalukan." katanya mantap. "Itu adalah anugerah ketika kita bisa menyukai seseorang."
"Maksudnya?"
"Bukankah itu hal yang indah? Kita ingin tahu dia sedang apa, kita ingin tahu apa yang ia makan, kita ingin tahu apa yang ia sukai. Kita bisa merasa kesal, gemas, senang, sedih, dan takut. Saat dia senang, kita senang. Saat dia sedih, kita ikut sedih. Bukankah keistimewaan ketika kita bisa merasakan itu semua?" lanjut Satsuki.
"Begitu, ya.."
"Tapi aku tak menyangka bahwa kau akan menyukai Dai-chan!" lanjut Satsuki mengangkat bantal ditangannya ke atas. "Apa yang kau suka darinya?"
Aku terdiam sebentar. Mencoba mengingat apa yang kusukai dari Aomine-kun.
"Semuanya.."
"Semuanya?"
"Iya.." Aku memeluk bantalku erat. "Aku suka saat melihat dia bermain basket. Wajahnya yang sangat bahagia dan sangat menikmati basket bersama rekan satu timnya juga kadang sangat serius...lalu...aku suka saat dia menjahili Kise-kun dan Midorima-kun.." aku tertawa kecil saat mengingat Aomine yang menakuti Kise dengan cerita horrornya dan meminta bantuan Tetsuya untuk membantunya menakuti Kise. Mereka berdua berhasil.
"Hm~~ lalu..?"
"lalu.. Saat dia bersikap cuek pada Satsuki padahal sebenarnya dia sangat menjagamu.. Sikapnya yang lembut tanpa diduga.. Awalnya kukira dia cukup galak. Ternyata..tidak.." aku mengingat saat Aomine menggendongku karena kakiku yang membengkak. "Dia ternyata sangat hangat.."
"Risa-chan.. kau benar-benar menyukai Dai-chan.."
"Tiap kali bersama dengannya, aku merasa aneh. Bahagia, sampai-sampai dada sesak. Salah tingkah dan takut jika aku mengatakan sesatu atau bertindak sesuatu yang memalukan.."
"Aku benar-benar bisa merasakannya.."
"Satsuki.."
"Yang kamu rasakan, sama seperti saat aku berhadapan dengan Tetsuya.."
"Aku harus bagaimana?" Tanyaku. "Aku tidak bisa seperti Satsuki yang begitu berterus terang. Aku bahkan sangat mengagumi keberanianmu, Satsuki.."
"Hm..mungkin kau perlu menceritakannya pada Tetsu-kun... siapa tahu dia bisa membantumu.."
"Iya.."aku mengangguk setuju. "Kami sudah berjanji tidak akan merahasiakan apapun.."
Knock..knock..
"Risa-chan.." Suara Tetsuya terdengar dari luar .
"Itu Tetsu-kun.." kata Satsuki.
"Ah.. ternyata dia sudah pulang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Story about Us
FanfictionSebuah fanfiction! Kisah seorang gadis bernama Kuroko Risa yang tinggal bersama Kuroko, sepupunya, setelah kematian kedua orang tuanya. Hidupnya semakin berwarna setelah bertemu Kiseki no Sedai. Disclaimer: I don't own Kuroko no Basket story. Im jus...