Hari ini paman dan bibi dinas keluar kota. Aku dan Tetsuya menikmati Sabtu pagi bersama. Entah mengapa ada yang aneh dengan Tetsuya.
"Tetsuya, kalau lagi makan jangan melamun."kataku padanya membuatnya terkejut. Dia menjadi aneh sejak pertandingan penyisihan menuju kejuaran nasional basket tingkat middle school. Tetsuya hanya diam.
"Tetsuya, ada apa?"
Tetsuya mengangkat kepalanya. Wajahnya tampak sedih. Ada apa?
"Risa-chan..maaf membuatmu khawatir.."katanya. "Sepertinya akhir-akhir ini aku terlalu banyak pikiran."
"Tetsuya.."
"Aku mau istirahat."kata Tetsuya berdiri. Ia tidak menghabiskan makanannya dan naik ke atas menuju kamarnya. Ada apa?
Aku segera menghubungi Satsuki. Dia pasti tahu sesuatu.
"Halo! Risa-chan~"
"Satsuki.."
"Ada..apa, Risa-chan?" nada suara Satsuki menjadi sedikit cemas.
"Sepertinya Tetsuya sakit."
"Apa?!" Suara Satsuki begitu panik.
"Aku mau keluar membeli bahan makanan kesukaan Tetsuya. Juga obat untuknya. Kau mau ikut?"
"Iya! Kita bertemu di taman dekat sekolah satu jam lagi."kata Satsuki yang segera menutup teleponnya. Aku menatap ke lantai atas. Tetsuya...
----
Satsuki POV
Begitu mendengar Tetsu-kun sakit, tubuhku mendadak lemas. Bagaimana ini.. Tetsu-kun.
"Oi Satsuki, kau mau kemana?" tanya Daiki yang lagi menonton televisi dengan ayahku.
"Aku mau bertemu Risa." kataku buru-buru menuju pintu keluar.
"Risa?" Daikiberdiri dan mengikuti Satsuki dari belakang.
"Hm--? Dai-chan, kau mau kemana?"Tanyaku melihat Daiki yang ikut mengambil sepatunya.
"Aku ikut." katanya. "Sudah lama aku tidak bertemu Risa dan Tetsu." kata Daiki sambil bersiul.
"Dai-chan.. Tetsu sedang sakit." kataku padanya membuat dia terkejut.
"Tetsu sakit?!"
Aku mengangguk. Daiki segera berlari keluar rumah meninggalkanku di belakang yang bahkan belum sempat memakai sepatuku.
"Dia bahkan tidak menggunakan sepatunya dengan benar.." Setiap kali berurusan dengan Tetsu-kun, Daiki selalu serius.
"Aku dan Tetsu sangat berbeda. Banyak hal yang kami tidak cocok, tapi entah mengapa kalau berurusan dengan basket, kami memiliki banyak persamaan."
Tetsu-kun adalah sahabat terdekat Daiki. Mereka selalu bermain basket bersama. Tetsu-kun dan Daiki adalah satu, ketika mereka bersama. Mereka satu ritme, saling percaya, bahkan satu napas.. Tetsu-kun memampukan Daiki bergerak bebas dan mencetak angka. Keberadaan Tetsu-kun, sangat penting bagi Daiki..
drrtt..drrtt..
Aku melihat hp-ku yang bergetar. Siapa yang meneleponku?
"Ki-chan?"
----
Kuroko POV
Suara bel rumahku berbunyi beberapa kali.
Aku membuka mataku. Seharusnya Risa membukakan pintu. Apakah dia pergi?
Suara bel terus berbunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Story about Us
FanfictionSebuah fanfiction! Kisah seorang gadis bernama Kuroko Risa yang tinggal bersama Kuroko, sepupunya, setelah kematian kedua orang tuanya. Hidupnya semakin berwarna setelah bertemu Kiseki no Sedai. Disclaimer: I don't own Kuroko no Basket story. Im jus...