Hampir setahun aku berada di Teiko. Sekolah baru, suasana baru, dan teman baru.
"Risachii peringkat 12 sekolah?!" Seru Kisekun histeris.
"Ka..kau..pintar juga ya.." Aomine menatapku tak percaya.
"Itu semua berkat catatannya Satsuki.."kataku menepuk bahu Satsuki.
"Itu karena kalian berdua saja yang bego." Kata Midorima membenarkan kacamatanya dan menatap Kise-kun serta Aomine dengan pandangan kasihan.
"Seperti biasa, Akashi-kun dan Midorima-kun menempati urutan pertama dan kedua.." Kata Tetsuya muncul di sebelahku.
"Iya..kalian keren sekali.." aku menatap kagum 2 nama di peringkat 1 dan 2.
"Mukkun bahkan peringkat 6!" kata Satsuki kesal. "Aku hanya di peringkat 20." gerutunya.
"Apa yang kau katakan benar-benar membuatku sangat kesal..."kata Aomine sedih.
"Akashi-kun benar-benar tak terkalahkan..semua nilainya sempurna." Aku kagum sekali mengingat dia adalah orang yang duduk di sebelahku.
"Aku tidak sehebat itu.."
"A..Akashi-kun?!" Kami semua melihat dia datang dengan tersenyum ramah. Lalu Dia berdiri di depan papan nilai.
"Aku juga ingin bisa berbicara keren seperti Akashichii--" kata Kise-kun menangis dipunggung Murasakibara.
"Ngomong-ngomong, kalian di kelas berapa?"tanya Satsuki tiba-tiba.
"Aku sekelas dengan Midorima." Kata Aomine-kun membuat Midorima-kun terkejut.
"A..apa?! Sekelas denganmu?!!" Serunya tidak rela.
"Siap juga yang mau sekelas denganmu, Megane!" Kata Aomine-kun membalas. Keduanya saling berseteru tajam.
"Kita sekelas, kan~ Momochii~"kata Kise-kun senang memegang kedua tangan Satsuki mengabaikan perseteruan Aomine-kun dan Midorima-kun.
"haah..padahal aku mau sekelas dengan Tetsu-kun.." Satsuki menepis tangan Kise dan memeluk Tetsuya. "Aku sedih harapanku hilang, Tetsu-kun~" Kisekun hanya menangis menghadap dinding.
"Tidak apa, Momoi-san.. kelas kita kan sebelahan.."kata Tetsuya menepuk punggung Satsuki-chan kembali tersenyum.
"Iya~"
"Aku sekelas dengan Kurochin~" kata Murasakibara mengelus-elus rambut Tetsuya.
"Jangan lakukan itu, Murasakibara-kun." Tetsuya kesal dan menepis tangan Murasakibara. Imutnya...
"Maaf~ Maaf~" lanjut Murasakibara terkekh.
"Aku sekelas dengan Akashi-kun."kataku menunjuk Akashi-kun dengan jempolku. "Mohon kerja sama-nya sekali lagi, Akashi-kun~"
"Iya..aku mohon kerja samanya juga, Risa." Kata Akashi-kun tersenyum.
Kelas 2-1
Aku kembali memilih posisi bagku yang sama dengan posisi bangku saat di kelas 1-A. Bagian belakang, di samping jendela. Aku melihat keluar, bunga sakura yang bermekaran dan ada yang terbang ditiup angin. Tahun ajaran baru.
Begitu banyak yang kualami bahkan dari waktu kurang dari 1 tahun.. aku harap.. semua akan berjalan dengan baik sampai kami lulus.
"Apakah di sini kosong?" suara yang tidak asing. Aku menoleh. "Selamat pagi, Risa."
"Akashi-kun! Pagi." aku membalas senyumnya. Dia kembali duduk di sebelahku sama seperti saat di kelas 1.
Aku mengamati Akashi baik-baik. Dia lebih tinggi, rambutnya lebih panjang, wajahnya lebih tirus, lengannya kekar ada otot yang kuat. Tubuh yang sangat atletis dan garis pada dagunya semakin tegas. Dia semakin dewasa dan semakin tampan.
Aku bisa katakan, semua anggota Kiseki no Sedai juga semakin dewasa. Tetsuya semakin tinggi, dan tubuhnya jadi ada otot-otot yang kuat. Aku bisa katakan pada Midorima dan Murasakibara yang sudah seperti tiang. Kise dan Aomine juga sama, bahkan suara Aomine semakin berat. Sial.
"Ada apa, Risa?" Akashi tersenyum polos. Dia sadar aku mengamatinya.
"Ti..tidak." jawabku malu. Sial, ketahuan.
"Aku harap tahun kedua ini lebih menyenangkan.." Kata Akashi-kun lagi. Aku mengangguk.
"Ah..Akashi-kun..selamat ya.."
"Hm?" Akashi memiringkan kepalanya dengan wajah bingung.
"Selamat telah menjadi Kapten menggantikan Nijimura-senpai..."
"Iya..ini begitu cepat. Kita tidak bisa melakukan apa-apa, karena kondisi keluarga Nijimura-senpai juga sedang susah.."kata Akashi yang membuat aku terdiam. Matanya sesaat menjadi dingin dan ada senyum yang 'tidak baik' dari wajahnya. "Aku harap dia segera kembali." Akashi kemabli tersenyum hangat.
Perubahan ekspresi wajah yang sangat tiba-tiba dan cepat itu bahkan membuatku terdiam. Apakah dia tetaplah Akashi yang sama? Aku menggeleng-gelengkan kepalaku. Akashi adalah Akashi.
"Akashi-kun.."
"Hm~?"
"Kamu keren sekali, ya.." dan itulah kata-kata spontan yang terucap dari semua kata-kata yang ada dipikiranku.
"Maksudnya?"
"Yah. Menjadi Kapten itu bukan pekerjaan yang mudah, tapi.. entah mengapa kalau Akashi-kun yang melakukannya, aku yakin tim basket akan baik-baik saja!" kataku lagi.
"Terima kasih atas semangatnya."
Aku memberikan tanganku yang mengepal ke hadapan wajahnya sambil tersenyum. Dia tersenyum dan memberikan kepalan tangannya membalas milikku. Fist-bump pertama kami, di hari pertama, di semester baru, di musim semi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Story about Us
FanfictionSebuah fanfiction! Kisah seorang gadis bernama Kuroko Risa yang tinggal bersama Kuroko, sepupunya, setelah kematian kedua orang tuanya. Hidupnya semakin berwarna setelah bertemu Kiseki no Sedai. Disclaimer: I don't own Kuroko no Basket story. Im jus...