Aku dan Satsuki mengeluarkan semua bahan makanan yang kami beli. Hari ini aku akan memasak nabe.
"Te..Tetsu.. kau serius membiarkan Satsuki masak?" tanya Aomine dengan wajah pucatnya.
"Risa-chan! Kita boleh masukkan stroberi ke dalam nabe?! Siapa tahu rasanya jadi lebih enak~"
"Dari mana ceritanya nabe pakai stroberi!" seru Aomine pada Satsuki.
"Biarkan saja mereka masak, Aomine." Kata Akashi tertawa.
Mereka duduk di meja makan. Akhirnya gara-gara Kise, semua orang berkumpul di taman. Kise memberitahu semua nggota Kiseki no Sedai yang lain kalau Tetsuya sedang sakit 'parah'. Terima kasih untuk Kise, sekarang rumah ini jadi ramai.
Aku melirik melihat 6 pemuda yang duduk di meja makan. Mereka sedang melanjutkan pembicaraan mereka. Setelah mendengar apa yang dirasakan Tetsuya, aku dan Satsuki memutuskan untuk memasak dan tidak ikut di dalam pembicaraan mereka.
"Risa-chan.."
"Hm~?"
"Aku harap kita bisa sering-sering seperti ini.." kata Satsuki lagi.
"Maksudnya?"
"Waktu-waktu ke depan, kita berkumpul bersama. Makan dan menghabiskan waktu bersama seperti ini. Ini sangat menyenangkan!" kata Satsuki lagi. Aku merasa nada sedih dalam perkataan Satsuki.
"Tenang saja.. kita akan terus seperti ini.. setelah pertandingan Nasional, kita bisa buat kegiatan bersama seperti ini!"
"Iya~"
Kuroko POV
Setelah aku menceritakan semuannya, wajah mereka menjadi serius. Aku merasa bersalah meragukan mereka.
"Kurokochii..kau tahu aku tidak akan pernah berpikir begitu, kan.." kata Kise-kun memecah keheningan kami.
"Aku sudah mengatakan kalau aku salah.."kata Aomine-kun. "Tapi kau berpikir terlalu berlebihan Tetsu."
Tiba-tiba aku merasakan tangan hangat dan besar di atas kepalaku.
"Ini untuk Kuro-chin.." Murasakibara-kun memberikan Maibo, cemilan favoritnya, padaku. "Jangan sedih lagi, Kuro-chin..."
"Berdasarkan Aha-osa, benda keberuntungan untuk Aquarius hari ini adalah ini." Midorima-kun memberikanku boneka panda mungil yang memegang spanduk "Semangat!"
"Kuroko." Akashi akhirnya bersuara. "Aku senang kau menceritakan apa yang kau rasakan pada kami. Terima kasih."
"Akashi-kun.."
"Tetapi...cobalah untuk lebih mempercayai kami.." Akashi tersenyum. "Kami mempercayaimu sebagai 6th man. Artinya kami mengandalkanmu. Kami tidak akan pernah melakukan itu, Kuroko."
"maafkan aku.." kata Tetsuya. Air matanya kembali jatuh.
"Ku..Kurokochiii---" Kisekun langsung berdiri dan memeluk Tetsuya.
"Ini semua gara-gara Mine-chin."kata Murasakibara menuduh Aomine.
"Haah?!! Kenapa jadi aku?!" Aomine yang bingung langsung merasa bersalah. "O..Oi! Tetsu! Aku kan sudah minta maaf!"
"Cobalah untuk lebih memahami perasaan rekanmu, Aomine." Kata Midorima-kun menaikkan kacamatanya.
"Sepertinya Aomine harus mendapatkan hukuman karena telah membuat Kuroko menangis." Akashi tersenyum sadis pada Aomine.
"Woi! Kenapa jadi aku ?!!"
Akashi menjentikkan jarinya. Murasakibara dan Midorima langsung memegang Aomine.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Story about Us
FanfictionSebuah fanfiction! Kisah seorang gadis bernama Kuroko Risa yang tinggal bersama Kuroko, sepupunya, setelah kematian kedua orang tuanya. Hidupnya semakin berwarna setelah bertemu Kiseki no Sedai. Disclaimer: I don't own Kuroko no Basket story. Im jus...